Wednesday, 18 March 2020

Pengalaman Mengikuti Tes CPNS 2020 Formasi Guru Kewirausahaan



Hi guys setelah sekian taun nggak posting soal pengalaman mengikuti beberapa tes akhirnya kali ini aku mau sharing ke temen temen soal pengalaman aku mengikuti tes SKB CPNS tahun 2020 bulan Februari kemarin.

Jadi awal cerita, pengumuman penerimaan CPNS akan di umumkan melalui website resmi masing masing instansi.
Kalo aku kemaren ikut pemprov Jatim, jadi aku update infonya dari http://bkd.jatimprov.go.id/. 
Untuk persyaratannya sendiri bisanya setiap instansi akan berbeda beda ya guys, tergantung dari instansi mana yang akan kalian pilih.

Pengumumannya kemaren kalo nggak salah di bulan November, kemudian untuk pendaftarannya dilakukan pada bulan Desember. Nah untuk pendaftarannya itu temen temen bisa melalui website https://sscn.bkn.go.id/.

Untuk dokumen yang harus temen temen persiapkan nggak terlalu banyak kok, ada Ijasah, transkrip nilai, pas foto ukuran 4x6 background merah, surat keterangan akreditasi perguruan tinggi (biasanya di website masing masing universitas kalian akan di publish), kemudian ada surat lamaran biasanya ditujukan ke gubernur (untuk formasi lingkup provinsi), menteri (untuk formasi di kementerian) sama jangan lupa siapin materai ya guys karna ini diperlukan buat nempelin di surat lamaran, oya sama satu lagi scan KTP yaa.

Setelah itu temen temen registrasi di website https://sscn.bkn.go.id/ jangan lupa nomor KTP kalian ya guys karna itu di perlukan saat registrasi. Jangan lupa untuk print atau simpan kartu registrasi ya guys siapa tau nanti kita membutuhkannya.
Setelah sukses registrasi selanjutnya kalian harus upload berkas yang udah kalian siapkan tadi.Uploadnya sesuai dengan kolom yang ada di keterangan ya guys. Setelah semua berhasil terupload jangan lupa untuk simpan.

Nahh setelah ditahap ini kita tinggal menunggu pengumuman lolos tahap administrasi.
Selang beberapa hari sesuai dengan jadwal pelaksanaan nanti akan ada pengumuman kelolosan administrasi, setelah itu kita bisa cetak kartu ujian kita. Biasanya sih kalau lokasi dan jadwal ujian belum di tentukan maka di kartu ujian belum tertera lokasi dan jadwal ujian. Nah disini kita harus rajin rajin pantengin website instansi yang kita lamar nih supaya nggak ketinggalan update informasinya.

Sambil nunggu jadwal dan lokasi ujian ada baiknya kita sudah mempersiapkan diri untuk belajar mengenai soal soal SKD. Untuk refrensi soal kalian bisa browsing di website website sudah banyak yang tersedia, btw ada yang gratis dan ada yang bayar juga guys. Kalo kalian punya banyak waktu, ada baiknya juga mengikuti bimbingan yang offline, karna dari situ kita akan di kasi trik dan tips menjawab soal SKD.
Dan yang perlu temen temen ketahui kalo setiap soal untuk setiap peserta akan berbeda beda tergantung dari formasi yang kita ambil juga.

Nahhh sampe sini dulu ya sharing pengalaman soal CPNS nya.. untuk pengalaman ketika ujian SKD akan saya share di postingan selanjutnya ya guys...
Kalo ada yang mau di tanyain bisa nih ninggalin jejak dikolom komentar,,, aku tunggu ya guysss

Sekian dulu, semoga bermanfaat untuk temen temen semuanya.....
:)

Ikuti 5 Tips Beli Rumah Tanpa Riba

Beli rumah tanpa riba – Seiring dengan berkembangnya kesadaran beragama di tengah kaum muslim Indonesia, kecenderungan menjauhi riba dalam segala transaksi ekonomi juga meningkat.
Tidak terkecuali dalam transaksi untuk memiliki hunian, masyarakat juga cenderung mencari skema pembiayaan yang jauh dari riba.
Masalahnya, skema pembiayaan beli rumah konvensional seperti KPR sangat kental dengan unsur riba. Pengembang dan bank pun secara kreatif  berusaha menemukan cara untuk menyediakan skema pembiayaan rumah yang sesuai kaidah islam.
Hasilnya, ada beberapa alternatif yang bisa dipilih masyarakat untuk bisa beli rumah tanpa riba. 

5 Cara untuk Bisa Beli Rumah Tanpa Riba
Setidaknya ada 5 cara untuk masyarakat bisa membeli rumah tanpa terjerat unsur riba, berikut rangkumannya:
Beli rumah Tanpa Riba dengan Cicilan Tanpa Bank
Siapa bilang kalau tidak mungkin membeli rumah tanpa mencicil lewat bank? Untuk menghindari riba, calon pembeli bisa memilih rumah dari pengembang yang tergabung dalam Developer Property Syariah Indonesia (DPSI)
Dengan memilih pengembang dari DPSI, calon pembeli tinggal mencicil harga rumah ke pengembang tanpa keterlibatan pihak bank.
Beli Rumah Tanpa Riba Melalui KPR Syariah
Mau beli rumah tanpa riba tapi tetap melibatkan pihak bank? Maka KPR syariah adalah jawabannya.
Perbedaan mendasar antara KPR syariah dan KPR konvensional adalah pada KPR syariah yang diperjualbelikan adalah barang yaitu berupa rumah, sementara KPR konvensional memperjualbelikan uang.
Membeli rumah melalui skema pembiayaan syariah, Anda seolah-olah meminta bank sebagai pemilik modal untuk membelikan dulu rumah yang Anda inginkan. Baru kemudian Anda membeli rumah tersebut dari pihak bank dengan cara mencicil. Bank pun masih mendapat keuntungan dari margin harga beli dan jual rumah.
Jadi, misalnya harga rumah yang Anda inginkan adalah Rp400 juta, maka bank akan membeli rumah dari developer sesuai harga rumah. Namun, bank akan menjualnya kepada Anda seharga Rp500 juta, jadi keuntungan bank sebesar Rp100 juta.
Dengan begitu besar cicilan yang Anda bayar tiap bulan akan bersifat tetap dan tidak terpengaruh suku bunga BI alias bisa beli rumah tanpa riba.
Beli Rumah dengan Skema Bertahap
Sekarang ini beli rumah dengan skema bertahap banyak ditawarkan oleh pengembang. Sebenarnya skema pembiayaan bertahap mirip dengan KPR Syariah, hanya saja transaksi langsung dilakukan dengan pihak pengembang, bukan pihak bank.
Begini simulasinya, jika Anda membeli rumah seharaga Rp600 juta dan memberi uang muka Rp180 juta maka sisa yang harus Anda bayarkan adalah Rp420 juta. Jumlah tersebut bisa Anda bayarkan selama 10 tahun atau 15 tahun tergantung masa tenor yang Anda pilih. Kalau Anda mau melunasinya lebih cepat pun tidak akan ada pinalti yang dikenakan.
Beli Secara Cash
Membeli rumah secara cash memerlukan perencanaan finansial yang matang. Sedikit sulit jika uang Anda belum terkumpul, karena harga properti yang terus mengalami kenaikan. Karena itu, Anda harus merencanakan berapa kira-kira harga rumah idaman Anda saat uang terkumpul.
Jika Anda sudah memiliki sejumlah uang, misalnya Rp700 juta, maka pilih rumah dengan harga di bawah Rp700 juta, agar Anda bisa membeli hunian secara cash. Dana sisa bisa dialokasikan untuk biaya-biaya lain yang mungkin diperlukan terkait proses jual beli.
Menjadi Agen atau Sales Rumah
Cara ini mungkin tidak bisa dipilih oleh semua orang. Tapi kalau Anda merasa berbakat sebagai penjual tidak ada salahnya dicoba.
Tergantung kebijakan perusahaan,namun biasanya agen atau sales rumah akan mendapatkan fee sebesar 3%.
Ada juga perusahaan yang memberikan hadiah satu unit rumah jika agennya berhasil memenuhi target penjualan dalam jangka waktu tertentu. Sebuah cara cerdas untuk memiliki rumah tanpa riba.
Membeli rumah tanpa riba sudah bukan hal yang sulit lagi sekarang ini, karena hadirnya pilihan-pilihan yang memang disiapkan perbankan dan pengembang untuk Anda. Selamat mencoba!

Serba-serbi Virus Corona, Dari Ciri-ciri, Bentuk, Hingga Penyebarannya

Sejak awal 2020, dunia digemparkan dengan sebuah virus yang menyerang pernapasan manusia dan dapat menyebabkan kematian. Virus yang dinamakan SARS-CoV-2 tersebut berasal dari Wuhan, China, dengan cepat menyebar ke berbagai belahan dunia. Hingga Selasa (17/3/2020), jumlah kasus terinfeksi mencapai 183.202 orang di 162 negara, dengan angka kematian 7.177 orang dan total pasien sembuh sebanyak 79.905 orang. Di Indonesia sendiri, virus tersebut baru ditemukan pada awal Maret, hingga saat ini jumlah pasien positif terjangkit virus corona tercatat 172 kasus. Lalu, sebenarnya apa itu virus corona?


Virus corona atau coronavirus (CoV) merupakan keluarga virus yang menaungi virus SARS-CoV-2 yang terjadi saat ini, SARS-CoV pada 2002, dan MERS-CoV pada 2012. Kata corona sendiri diambil dari bahasa Latin yang berarti mahkota. Nama ini diberikan karena bentuk virus corona menyerupai mahkota. Sedangkan penyakit yang disebabkan terinfeksi SARS-CoV-2 disebut Covid-19, yang merupakan akronim dari coronavirus disease 19. Bagaimana gejala Covid-19? Ciri-ciri virus corona hampir mirip dengan gejala flu, di antaranya: Demam tinggi lebih dari 38 derajat Celsius Batuk kering Lemas Sakit tenggorokan Sesak atau kesulitan bernapas Sakit kepala.

Namun, masa inkubasi virus ini sekitar 14 hari. Berarti, bisa jadi Anda memiliki virus tersebut hingga 14 hari sebelum Anda menyadari gejalanya. Jika Anda memiliki gejala seperti yang tercantum di atas dalam fase 14 hari, segera periksakan diri Anda.

Bagaimana Covid-19 menyebar?


Virus corona bersifat zoonotik. Ini berarti virus pertama kali berkembang di hewan sebelum akhirnya menyerang manusia. Ketika sudah menginfeksi manusia, penyebaran virus corona dapat melalui droplet pernapasan. Percikan batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi virus corona akan menempel di permukaan benda atau kulit manusia. Sehingga virus akan berpindah ketika manusia menyentuh benda atau melakukan kontak fisik dengan manusia lainnya.

Kemudian, virus akan menginfeksi manusia ketika tangan yang terkontaminasi oleh virus menyentuh wajah, seperti mulut, hidung, dan mata.

Siapa yang berisiko terinfeksi Covid-19?

Anda akan berisiko terinfeksi virus ketika Anda berdekatan atau melakukan kontak fisik dengan orang terinfeksi virus corona. Namun, ada beberapa faktor yang membuat orang memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi virus corona.

Melansir Healthline, Selasa (17/3/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada akhir Januari melaporkan rata-rata orang yang terinfeksi virus berada di usia sekitar 45 tahun dan dua per tiganya merupakan laki-laki.

Hal ini berarti orang tua dan laki-laki rentan terinfeksi virus corona. Selain itu, orang dengan penyakit penyerta juga lebih rentan terinfeksi Covid-19.

Bagaimana penanganan Covid-19?

Para ahli kesehatan masih berusaha menemukan vaksin serta cara penanganan yang efektif untuk menghadapi virus ini. Namun, hingga saat ini, kebanyakan negara mengambil tindakan isolasi untuk menahan penyebaran virus corona. Sejauh ini, para tenaga medis lebih fokus pada pengelolaan gejala saat virus bekerja pada pasien.
Sebelum pasien dinyatakan positif terinfeksi, pasien menjalani swab tenggorok dan pemeriksaan laboratorium DNA dengan Polymerase Chain Reaction (PCR). Kemudian, tenaga medis akan melakukan monitoring dan terapi kepada pasien. Monitoring dan terapi tersebut meliputi isolasi, implementasi PPI, serial foto toraks, suplementasi oksigen, antimikroba empiris, terapi simplomatik, terapi cairan, ventilasi mekanis, penggunaan vasopressor, observasi, serta pemilahan terapi penyakit penyerta.

Apa saja kemungkinan komplikasi dari Covid-19?

Komplikasi paling serius dari infeksi SARS-CoV-2 adalah sejenis pneumonia yang disebut novel coronavirus-infected pneumonia (NCIP).

Penelitian dari 138 orang dengan NCIP yang dirawat di rumah sakit di Wuhan, China, sekitar 26 persen mengalami penyakit yang parah dan harus dirawat di ruang ICU. Sekitar 4.3 persen di antaranya mengalami kematian.

Sejauh ini, NCIP merupakan satu-satunya komplikasi yang terkait dengan Covid-19. Namun, para peneliti masih mengamati komplikasi lainnya yang mungkin juga dialami pasien Covid-19, di antaranya: 

  • Acute respiratory distress syndrome (ARDS) 
  • Detak jantung tidak teratur (arrhythmia) 
  • Kejang kardiovaskular 
  • Nyeri otot yang parah (myalgia) 
  • Kelelahan 
  • Serangan jantung
Bagaimana cara mencegah terinfeksi Covid-19?

Untuk melindungi diri sekaligus menahan penyebaran virus corona, Anda dapat melakukan hal-hal berikut, yaitu:
  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik. Jika tidak bisa mencuci tangan, bersihkan tangan menggunakan hand sanitizer 
  • Hindari menyentuh area wajah, seperti mata, hidung, dan mulut sebelum Anda membersihkan tangan 
  • Jangan keluar rumah jika Anda merasa kurang sehat atau memiliki gejala flu 
  • Hindari atau batasi kontak fisik dengan orang lain. Jika memungkinkan, usahakan berada pada jarak setidaknya satu meter dengan orang lain 
  • Tutup mulut dan hidung Anda dengan tisu atau siku bagian dalam ketika batuk atau bersin. Jika Anda menggunakan tisu, segera buang tisu Anda 
  • Bersihkan barang-barang yang sering Anda gunakan dengan disinfektan, seperti gawai atau handphone, laptop, meja, dan lainnya 
  • Terapkan gaya hidup sehat, mulai dari pola makan, olahraga, serta hindari begadang untuk menjaga kekebalan tubuh Anda.