Wednesday, 9 March 2016

KREATIFITAS, INOVASI, DAN ENTREPRENEURSHIP

Inovasi
Inovasi dinyatakan sebagai proses dimana Entreprenur mengubah peluang menjadi gagasan usaha yang bisa dipasarkan. Inovasi merupakan alat yang digunakan oleh para Entrepreneur, sehingga para Entrepreneur ini dapat dianggap sebagai katalisator perubahan.
Proses Inovasi dikatakan lebih dari sekedar proses dimana dimunculkan gagasan yang bagus, Tetapi juga untuk memahami asal-usul munculnya gagasan dan menyadari bahwa berpikir kreatif (creative thinking) merupakan sesuatu yang penting, atau vital, bagi proses munculnya Inovasi. Bagian ini akan mencoba menjelaskan peran kreatifitas dan inovasi dalam proses Entrepreneurial, yaitu untuk mencoba memahami peluang untuk mengembangkannya.
PERAN KREATIFITAS
Peran kreatifitas dalam proses inovasi penting untuk dipahami. Sebelumnya, perlu dipahami didefinisikan kreatifitas yaitu pengumpulan ataupun penumpukan gagasan yang dapat membuat suatu sistem menjadi lebih efektif dan juga lebih efisien.
Proses dan orang merupakan dua komponen penting dari kreatifitas. Proses, yang orientasinya pada sasaran, sebenarnya dirancang untuk bisa menjawab permasalahan yang dihadapi. Sedangkan orang merupakan komponen yang menentukan corak solusi yang akan dimunculkan dalam mengatasi permasalahan. Proses bisa saja serupa, tetapi pendekatan yang digunakan oleh setiap orang bisa saja saling berbeda. Sebagai contoh, kadang-kadang kita meniru solusi dari pihak lain, tetapi di kesempatan lain mungkin saja dicoba untuk merumuskan solusi yang sangat inovatif untuk menghadapi suatu permasalahan. Tabel A berikut ini mencoba membandingkan kedua jenis solusi tersebut, yang disebut sebagai solusi adaptor, yang merupakan tiruan dari solusi yang sudah biasa dijalankan oleh pihak lain dan solusi baru yang inovatif.
Tabel A.  Dua Jenis Pendekatan dalam Perumusan Solusi Permasalahan[1]

Solusi Adaptor


Solusi Inovatif
Menggunakan pendekatan yang sifatnya berdisiplin, teliti, dan mengikuti prosedur
Memikirkan solusi permasalahan dengan sudut pandang yang tidak biasa
Lebih tertarik pada pemecahan masalah daripada penemuan atau pemahaman permasalahan
Menemukan atau memahami permasalahan dan kemungkinan cara penyelesaiannya
Berusaha menyempurnakan praktek-praktek pemecahan masalah yang sudah biasa digunakan
Mempertanyakan asumsi dasar dari praktek-praktek pemecahan masalah yang sudah biasa digunakan
Cenderung berorientasi terhadap alat pemecahan masalah
Tidak terlalu memperdulikan alat, lebih tertarik terhadap hasil
Mampu menangani masalah hingga rinci
Tidak ada pekerjaan yang sifatnya rutin
Mudah dipengaruhi oleh suasana kerjasama dan kedekatan dalam kelompok
Tidak perduli terhadap kesepakatan dan tidak peka terhadap perasaan orang lain

Tahapan proses kreatif untuk memunculkan inovasi:
1.    Akumulasi Pengetahuan
2.    Proses Inkubasi
3.    Memunculkan Gagasan
4.    Evaluasi dan Implementasi

Pada skema yang terdapat pada modul digambarkan empat tahapan yang terjadi dalam proses munculnya kreatifitas. Apabila dalam proses tersebut dijumpai kesulitan, seringkali akan sangat membantu apabila dicoba untuk mundur kembali ke tahapan sebelumnya, dan kemudian mencoba kembali maju ke tahapan berikutnya.
Sebagai contoh, jika seseorang tidak mampu memunculkan gagasan atau solusi terhadap permasalahan yang dihadapi (Tahapan 3 - Memunculkan Gagasan), maka akan sangat membantu apabila orang tersebut  kembali ke Tahapan 1 - Akumulasi Pengetahuan. Seringkali, apabila seseorang membenamkan dirinya dalam data, sesungguhnya ia memberikan kesempatan kepada bawah sadarnya untuk memulai kembali memproses data, mencoba kembali memahami hubungan sebab-akibat yang terjadi, dan akhirnya memberinya peluang untuk mampu merumuskan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.

Mengembangkan Kreatifitas
            Banyak cara yang bisa digunakan untuk memperbaiki bakat kreatif seseorang. Cara yang seringkali dianggap paling membantu adalah dengan menyadari kebiasaan, serta hambatan mental, yang menghalangi munculnya kreatifitas. Kemajuan akan lebih cepat diperoleh apabila dilakukan latihan secara teratur, yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan kreatif.
Bagian berikut ini mencoba menjelaskan cara-cara untuk meningkatkan kesadaran terhadap kebiasaan berpikir yang menghambat kreatifitas, sehingga diharapkan bisa membantu meningkatkan kreatifitas seseorang.
1.    MENGENALI HUBUNGAN
2.    MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN TENTANG FUNGSI
3.    MENGGUNAKAN OTAK
4.    MENGHILANGKAN CARA BERPIKIR YANG MENGHAMBAT
      Kebiasaan-kebiasaan yang seringkali menghambat munculnya kreatifitas maupun inovasi antara lain cara berpikir yang sifatnya mencari aman, cara berpikir stereotip, cara berpikir ”mungkin” yang menujukkan keengganan mengambil keputusan, ataupun cara berpikir ”atau” yang menunjukkan keengganan memilih.
      Kebiasaan semacam ini cenderung menghambat dan mengacaukan proses berpikir kreatif, sehingga sesungguhnya diperlukan cara berpikir yang berbeda agar kreatifitas bisa muncul.

Sumber Inovasi
            Inovasi adalah alat yang dipergunakan oleh para Entrepreneur lebih untuk memanfaatkan perubahan  daripada menciptakan perubahan. Dalam kenyataan, beberapa jenis temuan memang mampu membawa perubahan, walaupun hal seperti ini sebenarnya jarang terjadi, dan lebih mudah dijumpai inovasi yang muncul untuk memanfaatkan perubahan. Terdapat berbagai bidang yang biasanya merupakan sumber terjadinya inovasi, seperti yang dijelaskan berikut ini.
a.    KEJADIAN TAK TERDUGA (temuan yang sifatnya tidak disengaja, dan munculnya sebenarnya tidaklah direncanakan sehingga biasanya merupakan kejutan inovatif bagi perusahaan).
b.    KESENJANGAN (kesenjangan terjadi apabila terdapat ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan. Banyak pencetus gagasan baru ternyata mendapat ilham dari kesenjangan semacam ini).
c.    MENJAWAB KEBUTUHAN (muncul kebutuhan khusus yang menyebabkan si Entrepreneur perlu ber-inovasi untuk menjawab kebutuhan khusus tersebut, seperti munculnya makanan kesehatan).
d.    PERUBAHAN INDUSTRI DAN PASAR (kondisi pasar selalu mengalami perubahan, baik karena sikap konsumen berubah, terjadinya perubahan atau kemajuan teknologi, pertumbuhan sektor industri, dll. Karena itu industri maupun pasar akan selalu berubah, baik perubahan pada strukturnya, pada definisinya, dan juga pada unsur-unsur lainnya.
e.    PERUBAHAN DEMOGRAFI (perubahan populasi, seperti umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, sebaran secara geografis bisa memunculkan peluang. Contoh, bila usia rata-rata populasi meningkat, berarti peluang hidup lebih besar, maka permintaan terhadap industi perawatan kesehatan juga akan menjadi lebih besar).
f.     PERUBAHAN PERSEPSI (perubahan bisa terjadi pada persepsi masyarakat tentang sesuatu hal, baik berupa pandangan maupun mengenai keadaan, hal ini bisasangat berpengaruh terhadap peluang usaha. Contohnya ditunjukkan oleh makin kuatnya persepsi masyarakat tentang perlunya memiliki badan sehat dan bentuk badan proporsional menyebabkan permintaan terhadap sasana fitness dan makanan-makanan penunjang kesehatan meningkat).
g.    GAGASAN DENGAN DASAR  ILMU PENGETAHUAN

Prinsip Inovasi
Entrepreneur perlu memahami prinsip-prinsip Inovasi. Prinsip-prinsip Inovasi perlu dipelajari, dan apabila digabungkan dengan kesempatan, dapat mendorong individu untuk berinovasi.
­   Cenderung bertindak
­   Menyederhanakan produk, jasa, atau proses, dan mudah dipahami
­   Membuat produk, jasa, atau proses berdasarkan kebutuhan konsumen
­   Mulai dengan skala kecil
­   Memiliki rasa optimis bahwa akan berhasil
­   Temuan dicoba, diuji, dan diperbaiki
­   Belajar dari kesalahan
­   Memiliki jadwal dan ukuran kemajuan
­   Memberikan penghargaan untuk kegiatan heroik
­   Bekerja dengan giat dan terus-menerus
           

Jenis-jenis Inovator
Frohman dan Pascarella mengungkapkan bahwa terdapat lima jenis Inovator, yaitu :
1.        Penjaga Gerbang
Inovator ini mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai perubahan atau kemajuan dalam bidang teknis. Mereka tidak pernah terlambat memahami perkembangan mengenai apa yang terjadi ataupun tentang gagasan-gagasan baru. Informasi mengenai perkembangan yang terjadi diperoleh lewat hubungan pribadi, pertemuan para ahli, ataupun media massa. Apabila inovator ini memperoleh informasi yang relevan, mereka akan mengirimkan informasi tersebut kepada pihak ataupun unit yang sesuai agar ditindaklanjuti.
2.        Pengembang Gagasan
Pengembang gagasan biasanya menganalisis informasi tentang teknologi baru, produk baru, ataupun prosedur yang baru, untuk menemukan gagasan baru bagi perusahaan. Gagasan baru tersebut mungkin berupa solusi yang bersifat inovatif terhadap permasalahan yang muncul dalam mengembangkan produk, dalam pengembangan usaha, ataupun dalam mencari peluang baru dalam pemasaran produk ataupun jasa.
3.        Juara
Para juara merupakan penganjur atau pendorong gagasan baru, akan berusaha untuk mendapatkan berbagai jenis sumber yang akan digunakan untuk membuktikan bahwa gagasannya memang layak dikembangkan. Mereka cenderung mementingkan hasil dan tidak terlalu perduli resiko dan juga tidak tertarik mempelajari konsekuensi yang dihadapi bila terjadi kegagalan. Misi utama untuk menyingkirkan hambatan terhadap gagasan baru.
4.        Project Managers
Seseorang perlu merencanakan anggaran dan jadwal, menyusun laporan yang memuat informasi tentang kemajuan yang sudah dicapai, mengkoordinasikan tenaga kerja dan mengusahakan berbagai peralatan yang diperlukan maupun berbagai jenis sumber lainnya. Mereka mengelola pekerjaan, tenaga kerja, yang dibutuhkan untuk mengubah suatu gagasan menjadi kenyataan.
5.        Pelatih
Jenis ini menggambarkan aspek teknis dan aspek hubungan antar manusia yang terjadi dalam proses inovasi. Pelatih akan mengusahakan pelatihan teknis yang berkaitan dengan pengembangan suatu gagasan baru, dan membantu tenaga kerja agar bisa bekerjasama mengubah gagasan menjadi kenyataan.




No comments:

Post a Comment