Oke guys kali ini aku mau share pengalaman aku atau tepatnya cerita sewaktu kerja di Bonero Residence Bojonegoro.
3 tahun silam, tepatnya 29 November 2012 aku tanda tangan kontrak kerja di Bonero. Mulai hari itu juga aku memiliki teman teman baru disana yang mayoritas adalah cowok, tapi mereka baik baik semua.
Diawali dengan training oleh pak Deni Nur Alam selama 3 hari kalo nggak salah kami para staff mulai untuk memperkenalkan diri masing masing. Staff awal ada pak Budi di posisi Housekeeping Supervisor, Mbak Eva di F&B Supervisor, Mas Didik Room Attendant, Umi a.k.a saya sendiri Room Attendant, Tia Room Attendant, Nurul Public Attendant, Heri (Moden) Public Attendant, Darko Public Attendant, Heri Cilik Public Attendant, Ipin Engineering, Lemet (Edi) Engineering, Vinita Public Attendant yang di perbantukan untuk Room Attendant.
Walaupun hanya ber 13 kami adalah sebuah tim yang solid, dimana waktu itu kita adalah pre opening team yang mana mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan hotel, mulai dari general cleaning semua area hotel, hingga memasukkan fasilitas kamar seperti spring bed, mini bar, telepon dan semua perlengkapan hotel.
Setelah kurang lebih satu bulan kami mempersiapkan semuanya. Staff kami ditambah lagi untuk yang kedua kalinya kurang lebih 20 orang. Dimana di semua posisi akan terisi pada saaat ini. Mulai dari Front Office, Housekeeping, Engineering, Luandry, Back Office semuanya lengkap.
Di hari pertama kita tim kloter awal diajak untuk ikut training dengan team yang baru masuk dan berkenalan dengan mereka. Di hari berikutnya kami melakukan pekerjaan seperti biasa, masih dalam rangka project kamar untuk persiapan menerima tamu.
Selama lebih dari 6 bulan kami bekerja tanpa ada tamu, hal ini dikarenakan Hotel Bonero memang dipersiapkan untuk mess karyawan Mobile Cepu Limited (MCL) dimana pada saat itu mereka masih stay di Hotel daerah Cepu seperi Grand Mega Cepu, dan Ami Hotel Cepu.
Pada pertenggahan tahun 2013 akhirnya bayak tamu yang mulai pindah ke Hotel Bonero dan kami staff sangat semangat menyambut tamu yang dating. Mereka datang dengan membawa barang bawaan yang teramat sangat banyak. Maklum saja karena mereka adalah long stay guest yang pulang hanya satu bulan sekali.
Selama 1,5 tahun saya bekerja sebagai room attendant, dan pada 05 Mei 2014 saya mendapat promosi untuk menjadi Reception. Meskipun bukan hotel dengan intensitas check in check out yang tinggi, dan bukan seperti pada hotel pada umumnya disini saya sangat betah dan sudah menganggap rekan kerja saya sebagai saudara karena yang memang kita terlampau akrab dengan mereka. Disini saya banyak belajar dengan orang yang lebih tua dari saya dan memiliki pengalaman yang banyak sebelumnya.
Hampir 2 tahun berjalan sebagai reception saya merasakan titik jenuh dan ingin kelauar dari zona nyaman. Akhirnya saya memutuskan untuk keluar tepatnya tanggal 16 Juni 2016 saya keluar dan mendapatkan pekerjaan baru di Surabaya.
Next saya akan ceritakan dimana perkerjaan baru saya pada tanggal 17 Juni 2016.
Thanks udah mau baca cerita aku, semoga bias memberi inspirasi dan gambaran mengenai kerja di hotel.
Sunday, 3 December 2017
Wednesday, 22 November 2017
Penilaian Aspek Pasar dan Pemasaran
A.
Mencari & Memilih Gagasan Proyek
Suatu
perusahaan yg menjual banyak jenis produk & yg ingin
meramalkan penjualannya secara efisien & ekonomis,
dpt menggunakan teknik Exponential Smoothing.
Rumus teknik Exponential Smoothing
sederhana utk meramal penjualan pada periode selanjutnya adalah:
Terdapat
2 konsep regresi-korelasi, yakni linier sederhana & berganda. Analisis regresi-korelasi sederhana memiliki
satu variabel bebas dlm model, yg dpt dituliskan sbb.
Sedangkan
teknik regresi-korelasi berganda memiliki variabel bebas lebih dari satu.
dgn
model:
Yaitu
mencari selisih absolut antara nilai peramalan & nilai riil dgn formula berikut.
= nilai
mutlak
Yakni akar
dari hasil membagi jumlah kuadrat selisih antara nilai peramalan & nilai riil dgn
banyaknya periode data yg digunakan (n).
Dgn rumus :
(D of F) R =
Penelitian
mengenai macam produk potensial yg menguntungkan merupakan langkah awal bagi
keberhasilan pelaksanaan proyek. Kunci sukses dlm sebuah proyek bisnis adalah
“memasuki bisnis yg tepat pada saat yg
tepat”. Utk meningkatkan peluang kesuksesan sebuah proyek, sebanyak mungkin
kriteria harus dipertimbangkan dlm menentukan gagasan produk sebelum melangkah
pada analisis kelayakan yg lebih rinci.
Kesalahan dlm mengidentifikasi kebutuhan pasar akan
berakibat produk yg ditawarkan tdk mendapatkan respon dari calon konsumennya.
Kesalahan tersebut akan mengakibatkan kegagalan proyek karena tdk ada
penghasilan yg memadai utk mengembalikan dana yg diinvestasikan. Di samping
itu, jenis produk yg akan ditawarkan berkaitan dgn penelitian pasar. Melalui
penelitian pasar akan diperoleh berbagai informasi yg sangat penting, misalnya
selera konsumen, atribut produk yg diperhatikan, dsb.
- Kriteria pemilihan produk
Sebelum mempertimbangkan cara mendapatkan ide atau
gagasan proyek, lebih dahulu perlu meneliti beberapa persyaratan yg dibutuhkan
bagi keberhasilan suatu produk. Pertama, usaha baru harus benar-benar mempunyai pasar yg cukup sehat
(ada permintaan yg cukup baik dlm jangka panjang) agar dpt bertahan lama. Langkah
selanjutnya adalah mencari jenis produk yg diperlukan di pasar tersebut.
Penelitian tentang jenis produk yg diperlukan pasar dpt dilakukan dgn kriteria
sbb:
a. Produk
utk kebutuhan yg belum dipenuhi
Kondisi tersebut dpt terjadi dgn beberapa alasan:
1)
tak seorang pun mengetahui cara membuat produk yg
diperlukan utk memenuhi kebutuhannya
2)
kebutuhan yg belum disadari & belum dikembangkan
3)
kebutuhan itu sendiri yg belum ada & harus diciptakan
Pengembangan produk & pengembangan pasar mutlak diperlukan karena kedua hal
tersebut merupakan jaminan bagi keuntungan yg potensial.
b.
Produk utk memenuhi kebutuhan pasar yg
sudah ada
Produk jenis ini diciptakan utk memenuhi kelebihan
permintaan atas penawaran. Permintaan potensial atas produk jauh lebih besar
dibandingkan dgn kapasitas penawaran yg ada. Produk dpt berupa produk sejenis
dgn produk yg sudah ada di pasar. Dlm kondisi tersebut, produsen secara normal
akan meningkatkan outputnya utk memenuhi permintaan yg belum terpenuhi dgn
mempertimbangkan beberapa faktor seperti kapasitas, tersedianya bahan baku,
teknologi, tenaga kerja, modal, & faktor produksi lainnya.
Faktor lain yg perlu diperhatikan oleh perusahaan
pembuatan helm pengaman adalah tingkat pertumbuhan pasar & kenaikan daya beli masyarakat. Pembangunan yg sedang
dilaksanakan diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini
juga akan mempengaruhi tingkat permintaan terhadap kendaraan bermotor. Apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat, permintaan helm pengaman diharapkan
akan meningkat.
c.
Produk dpt bersaing dgn produk yg sudah
ada karena adanya beberapa kelebihan
1)
desain lebih bagus, tampilan lebih
baik, kualitas lebih baik, & mempunyai keunggulan
bersaing (competitive advantages)
2)
harga lebih murah, memiliki keunggulan
biaya (cost advantages) seperti biaya produksi, biaya distribusi, & biaya pemasaran.
Penurunan biaya dpt dicapai dgn meningkatkan efisiensi perusahaan, seperti
penekanan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya transportasi, & biaya modal. Selain
itu, penurunan biaya juga dpt terjadi karena campur tangan pemerintah, seperti
pengenaan tarif, pembebasan pajak yg dimaksudkan utk melindungi produsen dari
barang impor sejenis.
- Usaha menumbuhkan gagasan
Suatu gagasan atau ide usaha yg bagus merupakan kunci emas
bagi keberhasilan usaha. Ada suatu pendapat yg mengemukakan bahwa ide produk yg
baik hanya dpt diperoleh melalui penelitian yg terorganisir & akan menghabiskan banyak waktu. Seorang usahawan (entrepreneur)
tdk hanya mencari terobosan teknologi yg mendasari proses pembuatan produk,
tetapi juga situasi yg tepat utk melakukan investasi yg memberikan keuntungan.
Terdapat banyak alternatif pilihan bagi usahawan atas gagasan yg dimilikinya.
Akan tetapi, masalah yg
dihadapi para usahawan adalah bagaimana mengembangkan & memilih gagasan yg dipandang akan berhasil jika
dilakukan.
Satu pertanyaan yg kerap kali muncul berkaitan dgn
pengembangan gagasan adalah bagaimana
kesempatan-kesempatan usaha dpt diidentifikasi? Karger & Murdick menyarankan 2 pendekatan kunci, yaitu :
a.
Mencari
kebutuhan & membuat produk utk
memuaskan kebutuhan tersebut
Usaha mengembangkan gagasan dpt dilakukan dgn
mengembangkan kebutuhan. Mencari & mengidentifikasi kebutuhan masyarakat dpt dilakukan dgn
menggunakan informasi yg menunjukkan kemungkinan kebutuhan. Pendekatan ini
mensyaratkan tersedianya data & analisis yg mendalam sehingga kita harus menggali
informasi yg relevan bagi pengembangan gagasan kebutuhan itu. Terdapat beberapa
cara utk mengembangkan gagasan dgn mencari alternatif kebutuhan seperti berikut
ini:
1)
mempelajari industri yg ada
Informasi industri (nama, alamat, waktu pendirian, kantor
pusat, produk yg dibuat, jumlah tenaga kerja, & informasi lain tentang industri), baik di Indonesia
maupun di negara lain, memberikan gambaran tentang:
a)
kebutuhan yg dipenuhi bukan oleh industri lokal atau
produk yg masih diimpor
b)
mengapa produk tersebut tdk diproduksi di dalam negeri, & ini berarti ada
kesempatan utk memenuhi permintaan;
c)
berapa besar kesempatan pasar yg masih ada atau pemenuhan
kebutuhan, seperti subkontrak komponen, peralatan, suku cadang & jasa yg mungkin dpt
dipenuhi dgn harga yg lebih rendah.
2)
menganalisis kebutuhan input & output
industri yg sudah ada
Bagi para pimpinan perusahaan, dpt mencari peluang usaha
dgn mempelajari berbagai input yg diperlukan oleh industri-industri yg sudah
ada. Dari studi semacam ini akan diperoleh beberapa peluang, seperti:
a)
memproduksi jenis-jenis bahan baku, komponen-komponen yg
diperlukan oleh berbagai usaha, tetapi selama ini belum dpt dipenuhi;
b)
mendirikan usaha dgn spesialisasi pada pembuatan komponen
utk beberapa industri karena dgn demikian terbuka kesempatan utk dpt
memproduksi dgn biaya yg rendah karena skala produksi yg ekonomis.
Selanjutnya, dgn mempelajari hubungan input-output,
dpt diketahui keterkaitan antarsektor di dalam perekonomian negara. Mengetahui
bagaimana output suatu sektor
didistribusikan ke sektor lain sebagai input.
Informasi ini akan
memberi arah adanya kesempatan usaha karena keterkaitan input-output dlm industri tersebut.
3)
analisis pertumbuhan penduduk & data
demografi
Kebutuhan bermacam-macam produk, sangat erat kaitannya
dgn proyeksi jumlah & pertumbuhan serta demografi penduduk. Selain itu, dgn
mengetahui demografi penduduk, dpt dilakukan pembagian pasar (segmentasi pasar)
yg heterogen ke dlm pasar yg lebih homogen sebagai target yg ingin dikuasai.
Pembagian seperti itu dpt dilakukan atas dasar jenis kelamin, kelompok umur,
tingkat pendapatan atau letak geografisnya. Hal ini berkaitan erat dgn jenis
(spesifikasi) produk yg akan ditawarkan.
4)
studi rencana pengembangan wilayah
Organisasi pengembangan industri di semua negara/wilayah
berusaha merencanakan & mempercepat pembangunan industri & pertumbuhan ekonomi. Organisasi tersebut melakukan
analisis terhadap sumber daya yg tersedia, & kelemahan setiap wilayah utk pengembangan industri serta
mengidentifikasi kesempatan usaha yg mungkin dpt dilaksanakan.
Badan-badan perencanaan pembangunan (BAPPENAS & BAPPEDA) bertugas melakukan studi kelayakan pendahuluan
kemudian menawarkannya kepada para pengusaha utk kemudian melaksanakannya.
Secara singkat dpt dikatakan bahwa dgn melihat rencana pengembangan wilayah
maka akan diperoleh informasi tentang kesempatan yg ada.
5)
analisis perubahan sosial
Masyarakat selalu mengalami perubahan yg mengakibatkan
perubahan nilai sosial, sedangkan nilai & sistem nilai itu sendiri selalu bersifat dinamis.
Sebagai contoh, perubahan strata masyarakat dari golongan bawah ke golongan
menengah & atas, akan
mempengaruhi kebutuhan mereka, seperti rekreasi, barang-barang status. Ini
merupakan tanda adanya pasar akan produk tersebut. Meningkatnya kriminalitas juga menumbuhkan usaha baru,
seperti jasa anjing pelacak, alarm, kunci rahasia utk menghindari pencurian.
Bagi pengusaha yg berpengalaman tentu akan lebih cepat melihat peluang-peluang
yg ada dibandingkan dgn pengusaha baru.
6)
studi dampak undang-undang baru
Pengendalian oleh pemerintah kerap kali berpengaruh
terhadap usaha & tdk jarang
menumbuhkan kesempatan-kesempatan usaha baru. Sebagai contoh peraturan mengenai
perlindungan konsumen, kesehatan, keamanan, & ketenagakerjaan, yg semuanya mengharuskan perusahaan
beroperasi secara efisien & ekonomis. Contoh
lain, dgn adanya debirokrasi & deregulasi sektor perbankan, mengharuskan setiap lembaga
keuangan utk beroperasi secara efisien. Diberlakukannya undang-undang
keselamatan kerja memberikan peluang bagi kebutuhan sarana keselamatan pekerja.
Selain itu, undang-undang hak cipta juga memberikan kesempatan baru karena
adanya jaminan atas hasil karya seseorang.
b. Mendapatkan ide produk & kemudian menentukan kebutuhan
Apa yg telah kita pelajari pada bagian sebelumnya
menyarankan kepada kita bagaimana caranya mengembangkan “kebutuhan” utk
mendapatkan gagasan “produk”. Beberapa
cara yg akan bermanfaat utk mendapatkan gagasan produk dgn pendekatan
menciptakan produk lebih dahulu kemudian mengembangkan kebutuhan,
yaitu :
1)
meneliti material lokal & sumber daya
lainnya
Cara terbaik utk menumbuhkan ide produk adalah dgn
meneliti tersedianya sumber daya lokal. Apabila semula sumber daya tersebut
dijual ke daerah lain utk proses lebih lanjut, sedangkan pengusaha hanya
mendapatkan keuntungan kecil, mengapa sekarang tdk kita produksi saja di tempat
itu. Sebagai contoh Indonesia yg merupakan pengekspor rotan terbesar di dunia
karena menguasai 80% pasokan rotan dunia, tetapi dari ekspor tersebut Indonesia
hanya mendapatkan keuntungan sebesar 20%. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya
ada kesempatan besar usaha di bidang industri pengolahan rotan ini.
Selain itu, dgn mengetahui adanya bahan baku lokal yg
cukup, dpt diterapkan teknologi
baru sehingga tercipta produk yg baru. Kemajuan ilmu pengetahuan & teknologi selalu menciptakan kesempatan usaha baru.
Misalnya, limbah pabrik tebu berupa sisa penggilingan dpt diproses lebih lanjut
menjadi produk makanan ternak.
2)
mempelajari substitusi impor
Informasi tentang adanya permintaan di dlm negeri, akan
diperoleh dgn mempelajari daftar impor. Ada beberapa keuntungan yg diperoleh
dgn mendirikan perusahaan utk produk-produk yg semula diimpor, al :
a)
menciptakan kesempatan kerja baru
b)
mengurangi ketergantungan kita kepada negara lain
c)
meningkatkan kemampuan industri dlm negeri
d)
menjaga agar modal tdk lari ke luar negeri & memperbaiki neraca
pembayaran upah
e)
dgn membuat produk tersebut di dlm negeri maka akan
mendapatkan nilai tambah
Di samping itu, apabila tersedia cukup bahan baku di dlm
negeri, akan lebih menguntungkan memproduksi produk yg semula diimpor tersebut
di dlm negeri. Hal ini disebabkan karena dpt menghemat biaya transportasi,
biaya tenaga kerja yg relatif lebih rendah sehingga harga pokok produksi per
unit lebih rendah.
3)
studi lokal skill & implikasi
teknologi baru
Tersedianya tenaga kerja dgn keterampilan yg dimiliki
merupakan pertimbangan lain bagi didirikannya suatu usaha yg sesuai. Misalnya,
industri barang-barang kerajinan utk memenuhi pasar wisata.
Kemajuan teknologi membawa pengaruh terhadap
beberapa produk. Sebagai contoh, ditemukannya komputer akan membawa dampak
tersendiri bagi industri mesin hitung (kalkulator), jam digital, &
perlengkapan komunikasi. Hal ini disebabkan
karena komputer memungkinkan utk membuat desain baru yg lebih baik, cara
produksi yg lebih cepat & efisien, pengawasan yg lebih baik, & bahkan robotisasi yg sangat membantu bagi industri yg
berbahaya utk keselamatan kerja apabila dilakukan dgn tenaga manusia.
4)
menggunakan daftar industri
Daftar industri seperti klasifikasi standar industri (standard
industrial classification) sangat membantu bagi inovasi produk-produk baru
yg mempunyai kaitan dgn produk yg sudah ada atau produk yg benar-benar baru.
Terdapat beberapa tindakan utk membantu proses kreativitas penciptaan produk
baru, yaitu:
a)
modifikasi, produk yg sudah ada
dlm beberapa segi, seperti warna, ketajaman, suara, gerak, & manfaat
b)
menyusun kembali, dlm hal komponen,
skedul, pola rangkaian, & langkah
c)
memperbesar, jumlah unit,
tindakan, harga, lebih besar, & lebih tinggi
d)
mengurangi, yg dpt dilakukan
dgn cara menghilangkan, memperpendek, & membagi atau
memperkecil produk yg sudah ada
e)
kombinasi, unit, ide-ide,
ensembles, campuran, & golongan/macam-macam
campuran
f)
substitusi, power, pendekatan
proses, bahan-bahan, atau unsur yg dipergunakan dlm pembuatan produk
g)
mengubah, secara keseluruhan,
hubungan, antarproduk atau memunculkan kembali produk baru, & manfaat baru
Dgn mempelajari klasifikasi standar industri,
dimungkinkan utk melakukan beberapa hal di atas sehingga seseorang akan
memperoleh kesempatan mengembangkan produk jenis baru atau produk yg sifatnya
hampir sama dgn produk lama.
5)
penerbitan berbagai gagasan (jurnal,
buletin)
Terdapat
banyak penerbitan yg bermanfaat bagi ide pengembangan produk yg dpt diperoleh
di perpustakaan, al :
c. Ide
(gagasan) & usahawan
Apa pun pendekatan yg digunakan utk mendapatkan ide atau
gagasan usaha, pada akhirnya usahawan harus memilih dgn pasti yg konsisten dgn
keinginannya, objektif & sanggup melakukannya. Peluang bisnis yg nyata memiliki 3 faktor:
1)
sesuai atau cocok, artinya peluang bersifat pribadi,
tergantung kemampuan, latihan & kata hati
2)
access, artinya usahawan
tersebut mampu melaksanakannya. Dia mengetahui cara mendapatkan perizinan,
menyelesaikan masalah keuangan, & produksi
3)
potensial, artinya usaha yg akan dilakukan harus mampu
menawarkan prospek pertumbuhan yg cepat & memberikan
keuntungan investasi yg tinggi
Agar diperoleh usaha yg cocok, para usahawan hendaknya
memulai & mengikuti analisis
sbb.
1)
jenis pekerjaan apa yg
paling dinikmati saat ini?
2)
produk-produk apa & proses yg bagaimana
yg paling diketahui?
3)
apa kegemaran & hobi yg sering
dilakukan?
4)
hal-hal apa saja yg
selalu ingin dilakukan jika tdk sibuk utk mendapatkan penghasilan?
5)
apakah tujuan yg
paling penting dlm usaha? mandiri, kebebasan, ataukah keuntungan materi?
6)
manakah ide-ide yg
muncul dari jawaban-jawaban pertanyaan nomor 1) sampai dgn 4) yg sesuai dgn
tujuan pada jawaban pertanyaan nomor 5)
- Melakukan pemilihan gagasan proyek & studi kelayakan pendahuluan
Daftar pertanyaan dpt dikembangkan menjadi suatu daftar
pertanyaan kesempatan usaha yg potensial. Namun, tdk realistis melakukan studi
kelayakan secara mendalam utk semua ide yg dikembangkan. Oleh karena itu,
diperlukan adanya penyaringan awal utk menghilangkan beberapa ide atau gagasan
yg dinilai memiliki kemungkinan yg relatif kecil. Utk melaksanakan penyaringan awal tersebut dpt dilakukan
melalui 2 tahap, (1)
menyeleksi ide atau gagasan atas dasar “terus” atau “tdk”, (2) dilanjutkan dgn
memilih gagasan yg memberikan jawaban tdk atas beberapa pertanyaan berikut ini.
a.
Apakah ada pembatasan, monopoli, kelemahan-kelemahan yg
mengakibatkan faktor produksi tdk tersedia dgn harga yg wajar? Contoh: skill,
energi, bahan khusus, perlengkapan, proses, & teknologi.
b.
Apakah persyaratan kebutuhan modal tdk akan dpt dipenuhi?
Seandainya proyek tersebut memerlukan modal dlm jumlah yg relatif terlalu
besar, & tdk tersedia maka
tdk ada alasan lain utk melanjutkan proyek tersebut.
c.
Apakah dampak lingkungan yg terjadi berlawanan dgn
peraturan pemerintah atau kepentingan umum? Misalnya, masalah pencemaran,
polusi udara, kebisingan, & pengaruh limbah.
d.
Apakah proyek tersebut tdk sesuai dgn kebijakan nasional,
tujuan &
pembatasan-pembatasan? Misalnya, pembatasan impor, persyaratan pertukaran
valuta asing, peraturan ketenagakerjaan, & rencana
industrialisasi.
e.
Apakah monopoli dlm industri yg akan menghambat masuknya
perusahaan baru, khususnya yg lebih kecil? Adanya monopoli, mengakibatkan
berbagai strategi akan sulit dilakukan.
f.
Apakah terdapat faktor-faktor penghambat usaha pemasaran
atas produk perusahaan, seperti distribusi yg sulit ditembus?
g.
Apakah proyek tersebut tdk cocok dgn industri yg sudah
ada atau rencana industri sebelumnya?
Apabila ada satu jawaban YA pada minimal satu pertanyaan
di atas maka ide atau gagasan proyek tersebut sebaiknya dihilangkan dari proses
penilaian selanjutnya sehingga yg akan diproses lebih lanjut adalah
gagasan-gagasan proyek yg jawaban atas ketujuh pertanyaan di atas adalah TIDAK.
a.
Perbandingan berbagai ide produk
Gagasan terbaik selanjutnya dipilih utk dianalisis lebih
mendalam dlm suatu studi kelayakan. Pendekatan yg dilakukan utk memilih gagasan
terbaik adalah dgn mempelajari berbagai faktor yg harus dipertimbangkan serta
membandingkannya dgn gagasan proyek lainnya. Banyak bahan bacaan yg hanya
menyajikan suatu usaha yg berhasil saja, sementara analisis tentang faktor
penyebab kegagalan usaha jarang dijumpai. Ada pendapat yg menyatakan bahwa
kegagalan perusahaan sebagian besar disebabkan oleh faktor manajemen yg lemah.
Selanjutnya memberi gambaran tentang beberapa kasus yg menyebabkan kegagalan
produk baru mencapai tingkat penjualan yg menguntungkan:
1)
kelemahan disain & pengembangan produk
2)
kegagalan utk menganalisis pasar secara realistik & mengestimasi
permintaan
3)
kurangnya usaha pemasaran & distribusi
Faktor-faktor tersebut hanyalah sebagian kecil penyebab
kegagalan usaha yg dpt dipergunakan sebagai dasar penilaian ide usaha. Agar
gagasan produk dpt dilaksanakan dgn baik, gagasan tersebut harus dpt memenuhi 4 persyaratan berikut ini.
1)
Pasar saat ini
Maksud dari pasar saat ini ialah total jumlah permintaan
saat ini. Informasi yg dibutuhkan adalah jumlah penjualan produk dari industri
terkait saat ini. Namun, jumlah penjualan sangat tergantung pada prospek
permintaan atas produk. Estimasi prospek permintaan produk didasarkan
semata-mata atas estimasi jumlah & jenis konsumen yg potensial & daya beli individu serta pola konsumsinya. Beberapa
faktor yg mempengaruhi penjualan adalah:
a)
besar kecilnya pasar, yg ditunjukkan oleh jenis pembeli
potensial
b)
hubungan produk dgn kebutuhan
c)
tingkat persaingan
d)
hubungan kualitas & harga dlm kaitannya
dgn produk pesaing
e)
persyaratan pelayanan atau jasa
f)
tersedianya sistem pemasaran & distribusi
g)
persyaratan usaha pemasaran
h)
kemungkinan utk melakukan ekspor
2)
Pertumbuhan pasar potensial
Dgn analisis pasar potensial sebagai sasarannya, harus
ada prospek pertumbuhan yg cepat serta memberikan keuntungan investasi yg
tinggi. Hal ini disebabkan karena dgn tingkat pertumbuhan pasar yg cepat & tingkat keuntungan investasi yg tinggi maka modal yg
diinvestasikan akan dpt segera kembali. Terdapat beberapa indikator, yaitu:
a)
diperkirakan ada kenaikan atas konsumen potensial
b)
adanya kenaikan atas kebutuhan
c)
kenaikan penerimaan konsumen
d)
munculnya produk baru
e)
kecenderungan ekonomi, seperti kenaikan pola konsumen yg
sehat
f)
kecenderungan sosial atau politik yg mendorong konsumsi,
seperti pencanangan penggunaan produk dlm negeri
g)
memiliki keunggulan bersaing
3)
Biaya persaingan
Biaya produksi & distribusi harus memungkinkan harga produk tetap mampu
bersaing di pasar & proyek masih mampu mendapatkan keuntungan atas penjualan
produknya. Penilaian hal ini harus memperhatikan beberapa faktor sbb.
a)
biaya berbagai bahan
baku
b)
biaya tenaga kerja
c)
biaya distribusi
d)
biaya pemasaran
e)
tingkat efisiensi
proses produksi
f)
biaya asuransi,
garansi
g)
paten & lisensi
4)
Resiko yg rendah
Tidaklah mungkin utk melihat ke masa depan secara pasti,
namun demikian justru kemampuan usahawan utk memproyeksikan masa depan tersebut
& memperhitungkan
risiko yg mungkin dihadapi dalam kaitannya dgn permintaan, harga, biaya, & tingkat keuntungan. Terdapat beberapa faktor yg harus diperhatikan terhadap
kemungkinan kejadian yg tdk menyenangkan, di antaranya:
a)
kestabilan pasar dlm siklus ekonomi
b)
risiko teknologis
c)
kompetisi impor
d)
ukuran & kemampuan pesaing
e)
risiko kualitas & keandalan
f)
permintaan yg dpt diprediksi
g)
biaya investasi awal
h)
kemudahan mendapatkan input
i)
peraturan & pengawasan
j)
persyaratan persediaan
k)
permintaan musiman
l)
keeksklusifan desain
Terkait dgn penilaian berbagai ide-ide atau gagasan,
faktor-faktor tersebut di atas harus diberi bobot (skala nilai) bagi
masing-masing alternatif gagasan agar secara keseluruhan dpt dibandingkan utk
memilih gagasan yg memiliki nilai terbesar. Cara semacam ini memang biasa
dilakukan pada saat kita menghadapi banyak pilihan & harus menentukan satu pilihan yg terbaik. Paling tdk dgn
cara semacam ini, kita akan memperoleh informasi tentang peringkat dari
berbagai gagasan yg dpt kita laksanakan, meskipun pada pilihan terakhir
pengalaman usahawan akan sangat berperan dlm penentuan pilihan tersebut.
b.
Studi kelayakan pendahuluan
Setelah dilakukan penyaringan atas berbagai gagasan
proyek yg akan dilaksanakan, selanjutnya adalah akan
dihadapkan pada beberapa gagasan yg
memang memungkinkan utk dilaksanakan. Utk memastikan hal itu dpt dilakukan
suatu studi kelayakan pendahuluan karena studi kelayakan perusahaan yg lengkap
akan memerlukan waktu & biaya yg mahal.
Namun demikian, studi kelayakan tetap diperlukan utk
menunjukkan secara lebih rinci & mendalam tentang hasil-hasil studi kelayakan
pendahuluan. Studi kelayakan diperlukan utk lebih meyakinkan & memperjelas lagi temuan-temuan dlm studi pendahuluan.
Adapun tujuan dilakukannya studi kelayakan pendahuluan adalah utk
:
1)
Menentukan apakah
diperlukan studi kelayakan secara lebih dlm lagi
2)
Menentukan cara yg
tepat dlm analisis pasar, kelayakan teknis, & biaya investasi
3)
Mengestimasi biaya utk
studi kelayakan yg lebih mendalam
Selain ketiga tujuan tersebut, analisis kelayakan
pendahuluan akan membantu dlm membuktikan profitabilitas proyek. Di dlm studi
kelayakan pendahuluan, masih sangat besar ketergantungan pada masalah produk
karena masalah tersebut merupakan perhatian utama di seluruh aspek pemasaran
secara material. Studi
kelayakan pendahuluan pada umumnya meliputi beberapa bagian atau bahkan
keseluruhan elemen berikut ini.
1)
Gambaran produk (product description)
Karakteristik
produk yg akan dibuat harus digambarkan dgn jelas, kemungkinan produk
substitusi yg ada di pasar. Produk-produk yg ada hubungannya juga harus
diidentifikasi, produk apa saja yg dpt & harus diproduksi.
2)
Gambaran pasar (market description)
Gambaran
pasar ini mencakup baik pasar yg sudah ada maupun pasar potensial serta
gambaran pesaingnya. Gambaran pasar meliputi :
a)
Di mana produk tersebut dijual?
b)
Ada berapa perusahaan & berapa yg
memiliki spesialisasi produk tersebut?
c)
Bagaimana produk nasional, impor &
ekspor?
d)
Apakah ada insentif dari pemerintah?
e)
Bagaimana estimasi konsumsi?
f)
Bagaimana struktur harga?
g)
Bagaimana estimasi usia produk, siklus
umur produk & konsumsi yg akan datang?
3) Garis besar perbedaan teknologi
Teknologi
macam apa yg akan dipilih utk membuat produk, harus digambarkan dgn jelas,
serta kemungkinan perkembangan atau munculnya teknologi baru. Selain itu juga
harus diidentifikasi faktor-faktor yg mempengaruhi pemilihan lokasi proyek.
a)
Faktor produksi utama
Faktor-faktor
produksi yg utama, seperti bahan baku, air, pembangkit tenaga, gas & tenaga
ahli harus diteliti dgn cermat utk menjamin tersedianya faktor tersebut.
b)
Estimasi biaya
Harus
dilakukan estimasi secara teliti terhadap biaya operasi & biaya investasi.
c)
Estimasi keuntungan
Pengumpulan
data harus mencakup estimasi keuntungan atas perubahan sejenis & estimasi
keuntungan atas proyek yg diteliti.
d)
Data lain
Dlm
banyak kasus, faktor-faktor berikut merupakan hal yg penting dalam mengevaluasi
kelayakan usulan proyek, khususnya dlm hubungannya dgn perusahaan baru, yaitu:
(1)
Sikap masyarakat lokal terhadap industri
(2)
Data pendidikan, rekreasi
(3)
Tersedianya tempat
Studi
kelayakan pendahuluan dpt menunjukkan perlu tidaknya dilakukan studi kelayakan
secara mendalam, utk lebih meyakinkan lagi calon investor maupun kreditor &
pemerintah sehingga dpt digunakan utk menilai apakah usulan proyek tersebut
layak atau tdk utk dilaksanakan. Adapun utk kepentingan pengumpulan data dpt
ditempuh dgn cara :
(1)
Wawancara dgn tenaga pemasaran
(2)
Wawancara dgn pejabat pemerintah
(3)
Wawancara dgn produsen yg sudah ada
(4)
Penelitian kepustakaan (studi literatur)
(5)
Menghubungi asosiasi perniagaan &
perdagangan
B. Pengertian Analisis Pasar & Pemasaran (dlm
Studi Kelayakan Perusahaan)
Analisis
pasar dpt dilaksanakan bersamaan dgn analisis teknikal. Analisis pasar sangat penting karena tdk ada proyek yg
berhasil tanpa adanya permintaan produk proyek tersebut atau proyek akan gagal
tanpa adanya permintaan atas barang/jasa proyek bersangkutan. Pengertian
permintaan pasar atau market demand
dari suatu produk (barang/jasa), menurut Kotler adalah jumlah keseluruhan yg
akan dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu, dlm waktu tertentu, dlm
lingkungan pemasaran tertentu, & dlm suatu program pemasaran tertentu.
Analisis pasar dpt
dilakukan secara terpisah maupun merupakan bagian dari keseluruhan studi
kelayakan. Studi pasar bisa pula digunakan sebagai cara utk mencari gagasan
proyek maupun utk menilai kelayakan proyek dari segi pasarnya. Perbedaan antara
analisis pasar utk mencari gagasan proyek dgn analisis pasar utk menilai
kelayakan proyek adalah dlm analisis pasar utk menilai kelayakan proyek,
analisis & studi yg
dilakukan lebih teliti, mendalam & lebih
lengkap daripada analisis pasar utk mencari gagasan proyek.
Pada dasarnya
analisis pasar bertujuan utk mengetahui seberapa luas pasar produk yg
bersangkutan, bagaimana pertumbuhan permintaannya, & berapa besar yg
dpt dipenuhi oleh perusahaan. Analisis pasar dlm hal ini meliputi analisis
kualitatif &
kuantitatif. Analisis kualitatif meliputi pengidentifikasian, pemisahan, & pembuatan deskripsi
pasar, sedangkan analisis kuantitatif meliputi perhitungan besarnya perkiraan
penjualan 1 tahun yg
akan datang.
Analisis pasar
umumnya, meliputi:
1.
Deskripsi
pasar, antara lain daerah atau luas pasar, saluran distribusi, & praktik perdagangan setempat
2.
Analisis
permintaan masa lalu &
masa sekarang, termasuk besarnya jumlah & nilai konsumsi produk yg bersangkutan serta identifikasi
konsumen produk
3.
Analisis
penawaran produk pada masa lalu & masa sekarang (baik dari impor maupun produksi lokal),
juga termasuk informasi mengenai keadaan persaingan, harga penjualan yg
terjadi, kualitas, & strategi pemasaran para pesaing
4.
Perkiraan
permintaan yg akan datang dari produk yg bersangkutan
5.
Perkiraan
pangsa pasar proyek dgn mempertimbangkan tingkat permintaan, penawaran, posisi
perusahaan dlm persaingan, & program pemasaran perusahaan
Ada banyak prosedur
yg bisa diikuti agar studi pasar berjalan dgn efisien & efektif. Salah
satu prosedur tersebut, memiliki tahapan sbb :
1.
Menentukan
tujuan studi
Tujuan studi pasar umumnya adalah mengukur & memperkirakan permintaan guna menilai ketepatan waktu & harga dari proyek dlm memproduksi produk. Tujuan
tersebut bersifat terlalu umum.
2.
Studi
pasar informal
Studi informal
adalah mendapatkan informasi dgn mewawancarai pihak-pihak yg berhubungan
langsung dgn produk sejenis yg selama ini sudah ada di pasaran. Misalnya,
orang-orang dari perusahaan pedagang besar, perantara pesaing, konsumen, & orang-orang lain
yg berhubungan dgn industri yg bersangkutan. Informasi dari pihak-pihak tersebut
memberikan gambaran kepada analis tentang situasi produk yg akan diteliti.
Jika studi informal dpt menghasilkan data yg dibutuhkan
dgn baik & cukup
maka analis tdk perlu mengadakan studi lebih lanjut. Studi informal ini tdk
perlu dilakukan jika waktu pelaksanaan proyek sangat mendesak atau biaya
menjadi masalah utama atau karena data lain tdk tersedia lagi.
3.
Studi
pasar formal
Pelaksanaan studi
pasar secara lebih teliti sering dibutuhkan karena sangat jarang data yg
dikumpulkan pada studi informal dpt menjawab hal-hal penting yg ingin diteliti.
Manfaat mengetahui tujuan studi secara rinci adalah dpt menentukan jenjang
informasi penting yg ingin diteliti sehingga dpt direncanakan studi atau
penelitian yg akan dilakukan. Rencana studi tersebut harus meliputi suatu
deskripsi metode atau tugas yg akan dilakukan utk mendapatkan informasi yg
dimaksud; meliputi rencana penelitian proyek secara menyeluruh, yg terdiri dari
skedul kerja, waktu yg dibutuhkan, & biaya yg
dibutuhkan utk melaksanakan studi atau penelitian tersebut. Tugas-tugas
tersebut adalah :
a.
Membuat
definisi daerah pasar produk, yaitu mendefinisikan sifat produk beserta
spesifikasi yg detail &
menentukan daerah jangkauan pasar yg diinginkan.
b.
Mendapatkan
data sekunder. Data sekunder dpt diperoleh dari data perusahaan itu sendiri
(proyek perluasan), buku petunjuk telepon, terbitan-terbitan mengenai masalah
perdagangan, peraturan pemerintah, jurnal, & sumber-sumber lain utk mengetahui pemakai akhir,
kelompok industri, alamat-alamat perusahaan calon pesaing & data pasar dari produk sejenis yg tersedia.
c.
Membuat
rencana survei, yaitu membuat daftar pertanyaan yg akan diajukan kepada
responden utk mengetahui siapa pemakai akhir produk tersebut. Tugas ini
termasuk pula membuat format tabulasi.
d.
Tes
lapangan dari daftar pertanyaan yg telah dibuat. Tujuannya adalah utk menguji daftar pertanyaan yg telah dibuat,
apakah sudah dpt dimengerti atau belum. Jika belum, daftar pertanyaan tersebut
perlu direvisi.
e.
Mengadakan
survei pasar. Bertujuan utk
mengumpulkan data pasar dari pemakai produk yg bersangkutan.
f.
Memproses
data. Tujuannya antara lain utk
mengetahui kondisi &
siapa pembeli pada saat sekarang & prospeknya, alamat pabrik-pabrik yg sudah ada, biaya
pengiriman &
pengangkutan &
masalah-masalah yg dihadapi para pemasok.
g.
Laporan
akhir. Antara lain berisi pertanyaan tentang tujuan, keterangan
mengenai prosedur penelitian pasar yg digunakan, temuan hasil penelitian, & kesimpulan.
4.
Studi data
sekunder
Studi pasar secara formal adalah mencari & mendapatkan data serta menganalisisnya utk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yg telah dirumuskan di dalam tujuan. Data tersebut dpt
berupa data sekunder atau data primer. Data sekunder adalah data yg telah
dikumpulkan pada waktu sebelumnya oleh pihak lain atau pihak yg bersangkutan. Sedangkan
data yg didapatkan langsung dari sumbernya utk pertama kalinya oleh pihak
peneliti disebut data primer. Data sekunder dapat berasal dari kumpulan
informasi & laporan
perusahaan tahun-tahun sebelumnya, laporan-laporan yg ada di perpustakaan,
kantor-kantor pemerintah, universitas, organisasi profesional & perdagangan atau sejenisnya. Data sekunder tersebut dpt
berupa laporan pemerintah & terbitan-terbitan pemerintah, misalnya Nota Keuangan,
Propenas, Peraturan-peraturan Pemerintah, Undang-undang, dsb. Bentuk lainnya, misalnya majalah, jurnal atau
hasil-hasil penelitian para ilmuwan. Di Indonesia, salah satu sumber data
sekunder yg sering dipakai adalah catatan statistik Biro Pusat Statistik (BPS)
yg meliputi baik data ekspor maupun impor.
5.
Studi data
primer
Jika data sekunder
dinilai masih kurang lengkap sehingga belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
yg telah dirumuskan dalam tujuan secara memuaskan maka diperlukan data primer.
Data primer diperoleh dari objek penelitian dgn melakukan survei atas pihak-pihak
yg terlibat atau berhubungan dgn produk yg akan diteliti. Misalnya, pesaing,
pejabat pemerintah, asosiasi perdagangan atau industri terkait, pembeli & pemakai.
Metode pengumpulan
data dilakukan dalam bentuk daftar pertanyaan yg dikirimkan lewat pos atau
diberikan langsung, wawancara langsung, atau wawancara melalui telepon.
Faktor-faktor yg mempengaruhi pemilihan metode pengumpulan data adalah waktu yg
tersedia utk mengadakan survei, anggaran biaya yg tersedia, hasil yg diharapkan
& kemampuan mengadakan
penelitian dari masing-masing analis. Selain itu, jenis konsumen juga
mempengaruhi pemilihan teknik pengumpulan data yg akan dipakai.
Setelah bentuk survei ditentukan, penentuan sampel
responden yg akan diteliti perlu ditentukan pula. Alasan mendasar dari
pemilihan sampel adalah tdk memungkinkan melakukan penelitian terhadap seluruh
populasi mengingat keterbatasan biaya & waktu. Setelah mendapatkan data primer & sekunder, tahap selanjutnya adalah memproses & menganalisis data yg meliputi penyuntingan, pemberian
kode, & tabulasi.
6.
Karakteristik
permintaan saat ini
Dari hasil tabulasi
data sekunder & primer,
seorang analis dpt menentukan nilai &
mendapatkan gambaran mengenai karakteristik pasar dari produk proyek.
Karakteristik pasar, meliputi luas pasar, pangsa pasar, pola pertumbuhan pasar,
saluran pasar, &
karakteristik lainnya. Pasar meliputi seluruh individu & organisasi yg
secara riil atau potensial merupakan konsumen suatu produk.
Pada dasarnya pasar
meliputi konsumen, industri, perantara, & pemerintah.
Usaha utk mengadakan klasifikasi pasar bisa ditinjau dari sifat produknya,
misalnya produk awet atau tdk awet & produk
baru atau produk yg sudah ada di pasar. Jadi, di dlm menentukan permintaan pasar & pasar potensial,
perlu ditentukan lebih dahulu rencana pasar yg dituju & produknya. Pengukuran pasar
merupakan usaha utk memperkirakan permintaan secara kuantitatif. Usaha
memperkirakan pasar produk utk masa sekarang meliputi jumlah permintaan pasar,
pangsa pasar, & pola
pertumbuhan yg terjadi pada saat ini.
Permintaan pasar mencakup daerah
geografis, kelompok konsumen & periode tertentu. Penentuan permintaan pasar
meliputiusaha utk mendefinisikan pasar & memperkirakan luas pasar. Saat
mendefinisikan pasar, perlu ditentukan apakah produk diperuntukkan bagi seluruh
pasar atau segmen pasar tertentu. Konsep segmentasi pasar ini penting dlm
analisis pasar karena setiap segmen pasar membutuhkan strategi bauran pemasaran
yg berbeda-beda & bersifat khusus. Usaha utk memperkirakan luas seluruh
pasar perlu dilakukan sebelum menentukan pangsa pasar perusahaan. Kesulitan yg
sering dihadapi dlm melaksanakan usaha ini adalah, misalnya memperkirakan luas
seluruh pasar bagi produk baru yg belum pernah ada dipasar. Hal ini disebabkan
oleh ketergantungan analisi pada data yg sudah ada. Padahal utk produk baru,
data historis belum ada. Utk mengatasi hal tersebut, analis perlu menggunakan
data yg berhubungan dgn produk yg bersangkutan & kemudian memperkirakan
tingkat kemungkinan, seperti permintaan bahan makanan, bahan bangunan atau
barang-barang secara umum. Usaha lain adalah menggabungkan data sekunder &
data primer. Hal yg perlu diperhatikan di dlm menentukan pangsa pasar adalah
kondisi persaingan, harga yg terjadi & pola pertumbuhan pasar selama ini.
7.
Perkiraan
permintaan yg akan datang
Setelah mengetahui keadaan pasar saat
ini & pertumbuhannya, analis kemudian dpt memperkirakan permintaan yg akan
dating dgn berbagai teknik peramalan, baik kuantitatif maupun kualittatif.
8.
Merencanakan
strategi pemasaran
Pada tahap ini, peramalan penjualan
telah dilakukan. Peramalan penjualan yg adalah perkiraan penjualan yg
diharapkan dpt tercapai dlm kondisi perekonomian tertentu. Strategi pemasaran
tersebut meliputi strategi produk, harga, promosi & distribusi.
9.
Menilai
kelayakan pasar
Pengambilan keputusan pada tahap ini
ditujukan utk menentukan perlu tidaknya proyek diteruskan atau pakah perlu
diadakan penelitian pada aspek lain atau tdk. Jika hasil penelitian pasar
memperlihatkan kesimpulan bahwa tdk ada permintaan produk yg memadai maka
proyek dinyatakan tdk layak karena diperkirakan tdk akan berhasil di masa
datang.
C. Menghitung
Pasar Sekarang & Pasar yg akan datang
1. Prosedur
Pengukuran & Peramalan
Prosedur pengukuran
& peramalan dimulai
dari analisis ekonomi secara global, artinya diadakan proyeksi terhadap
aspek-aspek makro, seperti aspek kependudukan & pendapatan penduduk atau kebijakan-kebijakan pemerintah
terhadap produk yg diusulkan. Contoh analisis ekonomi lainnya adalah tingkat
inflasi, pengangguran, tingkat bunga, jumlah ekspor, pengeluaran & tabungan
masyarakat, investasi bisnis, pengeluaran pemerintah. Analisis ini akan
menghasilkan peramalan Produk Nasional Bruto yg digunakan bersamaan dgn
indikator ekonomi lainnya utk meramalkan penjualan industri & penjualan perusahaan.
Hasil peramalan penjualan perusahaan merupakan ramalan pangsa pasar yg dikuasai
perusahaan di dlm industri terkait.
Setelah melakukan
peramalan penjualan tersebut, selanjutnya dilakukan analisis industri, yaitu
analisis permintaan seluruh perusahaan yg menghasilkan produk sejenis dgn
produk proyek. Analisis ini mencakup kondisi kebutuhan konsumen & permintaan
industri selama ini, yg secara riil sudah dpt dipenuhi oleh perusahaan yg sudah
ada, & prospeknya
di masa datang.
Cara-cara yg dpt
ditempuh utk mengukur & meramalkan
permintaan dlm analisis industri, antara lain dgn :
a.
Menggunakan
data impor & ekspor barang sejenis
Dg mempelajari data
impor & ekspor dpt
ditentukan besarnya permintaan pasar yg
sebenarnya. Contoh formula tersebut:
PE = P + (I - E) + DC, di mana
PE = permintaan efektif yg dicari
P = produksi dlm
negeri selama masa bersangkutan
I =
impor
E = ekspor
DC = jumlah perubahan cadangan produk, yakni selisih
persediaan awal &
akhir periode
Data yg digunakan
sebaiknya data dgn periode waktu yg panjang, misalnya 10 tahun atau lebih
utk menunjukkan kecenderungan (trend)
permintaan pasar produk yg bersangkutan.
b.
Data
permintaan barang sejenis di luar negeri
Dlm mengukur
permintaan produk baru, data permintaan barang sejenis di negara lain bisa
digunakan utk mengetahui gambaran perkembangan permintaan barang sejenis
apabila produk tersebut sudah dipasarkan di negara lain.
c.
Menggunakan data produk pengganti
Dlm usaha
memperkirakan permintaan produk-produk barang yg menghadapi persaingan dgn
produk pengganti (substitusi), misalnya produk sabun batangan yg menghadapi
persaingan dgn sabun deterjen, analis harus mempertimbangkan permintaan produk
pengganti tersebut & bila perlu dilakukan analisis
terhadap kedua jenis produk tersebut di negara lain utk melihat pola permintaan
keduanya.
d.
Menggunakan data kapasitas produk
lanjutannya
Utk mengukur & memperkirakan
produk antara yg akan diproses lebih lanjut oleh perusahaan lain sebagai input, analisis pasar
produk antara harus
mempertimbangkan pula penilaian atas kapasitas & produksi barang-barang proses lanjutan sampai dgn produk
akhirnya, baik keadaan masa lalu, sekarang, maupun utk masa datang.
Setelah mengadakan
pengukuran & peramalan
industri, tahap selanjutnya adalah mengukur & meramalkan permintaan proyek. Pada tahap ini meliputi
dilakukannya analisis penjualan masa lalu dgn melihat posisi perusahaan di dlm
persaingan yg diharapkan guna memperkirakan pangsa pasar yg akan dicapai. Bagi
proyek baru hal tersebut tdk dpt dilakukan, kecuali dgn mengambil analogi & penyesuaian dgn
perusahaan lain yg telah memproduksi produk sejenis atau yg mendekati kesamaan. Tahap terakhir
adalah mengadakan pengawasan peramalan, yakni usaha mengadakan minimalisasi
kesalahan peramalan dari berbagai teknik peramalan yg digunakan utk memilih
teknik peramalan yg memadai.
a.
Mengukur permintaan sekarang
Permasalahan yg
dihadapi dlm mengadakan analisis permintaan, baik sejak analisis ekonomis,
industri, maupun permintaan proyek, adalah pengukuran permintaan sekarang & peramalan
kondisi-kondisi tersebut pada masa yg akan datang. Pengukuran permintaan sekarang berarti
analisis kondisi sekarang & sebelumnya
sebagai sumber informasi utk memprediksi keadaan yg akan datang dgn asumsi
keadaan masa lalu akan berulang kembali di masa datang. 2 hal yg akan dibicarakan dlm
pengukuran permintaan sekarang adalah :
1)
pasar potensial
Dlm pengukuran
permintaan sekarang, analis perlu mengukur pasar potensial, yaitu jumlah
penjualan maksimal (dlm unit atau rupiah) ng bisa dicapai oleh seluruh perusahaan dlm industri yg
bersangkutan selama suatu waktu & dlm
tingkat usaha-usaha pemasaran serta keadaan lingkungan tertentu. Salah satu
metode yg bisa dipakai adalah Metode Rasio Rantai (Chain Ratio Method), yaitu suatu metode perhitungan pasar potensial
yg mengalikan suatu angka dasar dgn beberapa persentase penyesuaian.
2)
pangsa pasar
Selain mengukur
pasar potensial, suatu perusahaan perlu mengetahui bagian penjualan
nyata/aktual perusahaan dlm industri yg bersangkutan di pasar. Hal tersebut
berarti bahwa perusahaan harus mengidentifikasikan pula pesaingnya & memperkirakan
besarnya penjualan pesaing tersebut. Meskipun sulit mendapatkan data penjualan yg sebenarnya
dari para pesaing, perusahaan tetap bisa mengukur prestasinya di dlm industri.
b.
Meramal permintaan
Peramalan produksi & penjualan suatu
produk yg permintaannya stabil dari waktu ke waktu & tdk ada persaingan
relatif lebih mudah dibandingkan dgn peramalan produksi atau penjualan produk
yg memiliki kondisi sebaliknya. Pada kenyataannya, dlm sebagian besar pasar,
permintaan pasar keseluruhan, & permintaan
produk perusahaan sangat tdk stabil. Oleh karena itu, peramalan menjadi suatu
hal yg penting sekali.
Teknik-teknik
peramalan yg ada dibuat atas dasar
:
1)
segala sesuatu yg dikatakan, misalnya peramalan berdasarkan pendapat wiraniaga (salesmen), pendapat konsumen/pembeli, & pendapat para
ahli.
2)
segala
sesuatu yg dikerjakan, contohnya Metode Tes Pasar.
Metode Tes Pasar biasanya dilakukan utk meramalkan & mendapatkan reaksi
pembeli atas produk baru atau produk yg sudah ada di pasar, tetapi menggunakan
saluran distribusi baru atau memasuki daerah pemasaran baru.
3)
segala
sesuatu yg telah dilakukan masyarakat,
misalnya analisis catatan perilaku pembelian para pembeli di masa lalu & teknik peramalan
dgn metode statistik, misalnya analisis runtut waktu. Teknik peramalan bisa pula
dikelompokkan ke dlm analisis kualitatif &
kuantitatif. Teknik kualitatif biasanya merupakan peramalan berdasarkan
pendapat suatu pihak, & datanya
tdk bisa dibuat dlm angka. Teknik peramalan tersebut, misalnya peramalan
pendapat & peramalan
dgn menggunakan survei, misalnya survei pembeli, pendapat para wiraniaga,
pendapat pimpinan, pendapat para ahli, & tes pasar.
Sebaliknya, teknik
peramalan kuantitatif merupakan teknik peramalan yg mendasarkan pada data masa
lalu, dpt dikuantitaskan dlm angka, & diasumsi
bahwa keadaan masa lalu akan berulang kembali di masa yg akan datang.
Teknik peramalan
kuantitatif dpt dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a) peramalan
sederhana, perhitungan dlm peramalan sederhana
adalah perhitungan matematis sederhana
b) peramalan
statistik, meliputi
Analisis Runtut Waktu (time series
analysis) & Analisis
Regresi-Korelasi.
Beberapa teknik
peramalan tersebut akan dibahas secara ringkas sbb.
a)
Survey pembeli (survey of buyers intentions)
Teknik peramalan
ini bertujuan utk mengetahui kecenderungan yg akan dilakukan oleh para pembeli
dlm menghadapi keadaan tertentu. Survei ini bisa bermanfaat jika pembeli
memiliki sikap yg jelas & dpt
diformulasikan & diinformasikan
kepada pihak yg mengadakan survei. Utk mengukur kecenderungan membeli barang
konsumsi, antara lain dgn menggunakan skala kemungkinan pembeli termasuk
mengidentifikasi kondisi keuangan & ekonomi
calon pembeli, tingkat ketidaksenangan serta tingkat kesenangan terhadap produk
yg ditawarkan.
Utk barang
industri, survei lebih dititikberatkan pada masalah peralatan, bahan baku, & kepabrikan
lainnya. Survei sikap pembeli barang industri lebih mudah dilakukan karena
jumlah pembeli industri tdk sebanyak pembeli eceran serta pembeli memiliki
sikap yg jelas & mau
mengemukakan sikapnya.
b)
Peramalan berdasarkan pendapat tenaga
pemasaran (composite of sales force
opinions)
Jika survei pembeli
secara langsung tdk bisa dijalankan, perusahaan dpt menggunakan tenaga
pemasaran sebagai sumber informasi utk mengadakan peramalan. Kelemahan metode
ini adalah terlalu optimis atau pesimisnya peramalan oleh tenaga pemasaran
tersebut sehingga dpt menyebabkan peramalan yg terlalu tinggi atau sebaliknya.
Utk mengatasi hal tersebut perusahaan dpt memberikan insentif kepada tenaga
pemasaran yg mengajukan ramalan terbaik. Dgn demikian, diharapkan prestasi
tenaga pemasaran dpt lebih terpacu utk menghasilkan yg lebih baik.
c)
Pendapat para ahli (expert opinion)
Para ahli yg
dilibatkan dlm peramalan
di sini meliputi dealer, distributor,
pemasok, konsultan pemasaran, & asosiasi
dagang. Misalnya, secara periodik, dealer
diminta menentukan target penjualan yg ingin dicapai atau setiap periode
tertentu perusahaan membeli paket peramalan industri dari sebuah jasa
konsultan.
d)
Tes pasar (market test)
Tujuan mengadakan
tes pasar adalah utk mempelajari reaksi konsumen & dealers
dlm menangani, menggunakan, & membeli ulang
produk-produk secara nyata & utk
mengetahui luas permintaan.
Metode tes pasar antara
produk konsumen berbeda dgn produk industri. Dlm mengadakan tes pasar produk
konsumen, perusahaan memiliki 4 periode yg
akan diukur, yaitu percobaan, percobaan pertama, adopsi, & frekuensi
pembelian. Terdapat 4 metode tes
pasar, yakni :
(1)
penelitian gelombang penjualan (Sales-wave Research),
konsumen diberi produk percobaan secara cuma-cuma atau dgn harga yg lebih
murah dibandingkan dgn produk pesaing (jika barang tersebut sudah ada di
pasaran) selama 3 sampai 5 kali.
(2)
teknik toko tiruan (Simulated
Store Technique), membutuhkan biaya
yg lebih besar daripada metode sebelumnya. Perusahaan memilih beberapa toko
atau pusat pembelanjaan utk disaring (screening).
Kemudian, konsumen diberikan sejumlah uang & diundang di salah satu toko tersebut sehingga mereka bisa
membelanjakan atau memilih produk baru di antara produk-produk lainnya.
Beberapa minggu kemudian, konsumen tersebut dimintai keterangan (lewat telepon)
utk mendapatkan alasannya mengapa mereka membeli atau tdk. Metode ini meskipun
membutuhkan biaya yg tdk sedikit, tetapi memberikan hasil yg tepat.
(3)
Controlled
Test Marketing (Minimarket Testing), mengadakan wawancara terhadap
beberapa konsumen utk mengumpulkan informasi mengenai kesadaran mereka terhadap
produk.
(4)
Tes
pasar (Market Test), biasanya
dilakukan bekerja sama dgn perusahaan riset pasar & mengadakan tes
pasar di berbagai kota atau daerah tujuan pasar perusahaan.
Tes pasar produk
industri biasanya dilakukan sepenuhnya di laboratorium utk mengukur
penampilannya, kecocokan kegunaan, disain, & biaya operasi. Metode tes pasar produk industri yg umum
dilakukan adalah Product-use Test,
yaitu dgn memilih beberapa konsumen potensial utk diminta mencoba produk yg
bersangkutan. Metode lain adalah dgn memperkenalkan produk baru tersebut
melalui pameran dagang.
Analisis statistik terdiri atas :
(1)
analisis runtut waktu (time series
analysis)
Banyak
perusahaan meramal permintaannya dgn berdasarkan pada data historis. Data
historis runtut waktu, seperti data penjualan masa lalu, memiliki 4 komponen yg dpt digunakan & dpt diproyeksikan
utk menemukan permintaan masa datang, yaitu :
(a)
trend (T)
merupakan suatu kecenderungan prestasi masa lalu baik kecenderungan meningkat
atau menurun yg menunjukkan aktivitas ekonomi dlm dinamika perekonomian & merupakan keadaan
jangka panjang dlm ukuran waktu menurut fenomena ekonomi.
(b)
variasi
siklis menunjukkan gerakan perubahan penjualan. Penjualan
dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi secara luas yg cenderung bersifat periodik.
(c)
variasi
musim, yakni suatu pola perubahan tertentu yg bersifat periodik dlm 1 tahun. Satuan waktu yg dipakai bisa
harian, mingguan, bulanan, atau triwulanan. Komponen tersebut sangat erat
hubungannya dgn faktor iklim, hari libur, & kebiasaan
dagang.
(d)
variasi tdk
beraturan, meliputi segala sesuatu kejadian yg tdk bisa diduga & diramalkan semula.
Misalnya, adanya pemogokan total seluruh negeri utk menuntut kenaikan upah,
bencana alam, kebakaran, dsb.
Analisis Runtut
Waktu terdiri atas dekomposisi rencana penjualan murni ke dlm 4 komponen tersebut di atas. Kemudian,
komponen-komponen tersebut digabungkan kembali utk menghasilkan peramalan
penjualan. Contoh sederhana adalah sbb
:
Qt+1 = a St + (1 - a)Qt
Qt+1 =
ramalan penjualan pada periode selanjutnya
A =
konstanta smoothing, yg
besarnya 0 £ a £ 1
St =
penjualan nyata pada periode t
Qt =
ramalan penjualan pada periode t
(2)
analisis regresi-korelasi
Analisis
runtut waktu lebih banyak menitikberatkan pada faktor waktu daripada
faktor-faktor yg mempengaruhi variabel tdk bebas. Analisis regresi-korelasi
adalah suatu perhitungan statistik yg dibuat utk menemukan faktor-faktor
penting yg mempengaruhi variabel yg diramal & besarnya pengaruh tersebut. Sebagai contoh,
faktor-faktor yg mempengaruhi penjualan adalah harga, pendapatan, penduduk, & promosi.
Dlm
analisis regresi-korelasi,
terdapat 2 jenis variabel,
yaitu variabel tdk bebas &
variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yg besarannya tdk tergantung
pada variabel lain, sedangkan variabel tdk bebas adalah variabel yg besarannya
tergantung/dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel tdk bebas (Y) merupakan
fungsi dari faktor-faktor bebas (X1, X2, X3,
..., Xn).
Y = a + bx
Y = f (X1, X2, ..., Xn)
Y = a +
b1X1 + b2X2 + ... + bkXk
2. Pengawasan Peramalan
Teknik peramalan yg
digunakan tdk selalu tepat karena teknik peramalan yg digunakan belum tentu
sesuai dgn sifat datanya atau disebabkan oleh kondisi di luar perusahaan yg
mengharuskan perusahaan perlu menyesuaikan diri. Oleh karenanya, perlu diadakan
pengawasan peramalan sehingga dpt diketahui dgn segera apakah teknik peramalan
yg digunakan sudah sesuai atau tdk. Apabila tdk sesuai, perusahaan harus
memilih & menentukan
teknik peramalan yg lebih sesuai. Apabila telah sesuai, tetapi belum sempurna,
perusahaan dpt melakukan perubahan secukupnya sehingga dpt meminimalkan
penyimpangan yg terjadi.
Pada prinsipnya,
pengawasan peramalan dilakukan dgn membandingkan hasil peramalan dgn kenyataan
yang terjadi. Penggunaan teknik peramalan yg menghasilkan penyimpangan terkecil
adalah teknik peramalan yg paling sesuai. Jadi, semakin kecil nilai
penyimpangan yg terjadi semakin tepat teknik peramalan tersebut digunakan. Beberapa teknik utk
mengetahui nilai penyimpangan adalah sbb.
a.
Kesalahan
Absolut Rata-rata (Deviasi Rata-rata)
RKA
=
RKA = rata-rata
kesalahan absolut
Y = data riil
Y' = data
peramalan
n = jumlah
data peramalan
b. Kesalahan
Kuadrat Mean Akar (Deviasi Standar)
KKMA =
KKMA = kesalahan kuadrat mean akar
Y = data
riil
Y' = data
peramalan
n =
banyaknya periode data peramalan
c. Tes Korelasi
r =
r = koefisien
korelasi
Y = data riil
Y' = data
peramalan
z = means
data riil
d. Control Limit
Menentukan batas
atas (upper control limits) & batas bawah (lower control limits). Jika selisih
antara nilai riil & nilai
peramalan masih di dlm batas atas & bawah maka
teknik peramalan yg digunakan masih bisa dipertanggungjawabkan.
Jika misalnya digunakan 3 standar deviasi maka:
Batas atas
= 2,66 ´
(D of F) R
Batas bawah = -2,66 ´
(D of F) R
(D of F) R
= degree of freedom
Ã¥
marginal (Y - Y') = jumlah
jarak bergerak
Y = nilai riil
Y' =
nilai
peramalan
n = banyaknya periode data peramalan
3. Analisis Pesaing
Pada masa sekarang
ini, manajer pemasaran tdk cukup hanya memahami perilaku konsumen.
Perusahaan-perusahaan harus bekerja lebih keras utk merebut pangsa pasar
sehingga perusahaan-perusahaan tersebut mulai memperhatikan pesaing-pesaingnya
di samping tetap berusaha memahami konsumen. Karena itu, analisis pesaing
sangat diperlukan bagi efektivitas pemasaran. Perusahaan harus senantiasa
membandingkan strategi produk, harga, saluran distribusi, & promosi yg
dimilikinya dgn yg dimiliki pesaing-pesaingnya. Strategi pesaing memiliki
kekuatan & kelemahan
yg dpt dipakai perusahaan sebagai pertimbangan utk menyusun strategi balik atau
mempertahankan diri.
Hal-hal yg perlu diperhatikan dlm analisis pesaing adalah :
a. Identitas pesaing
Terdapat 4 pesaing jika dilihat dari konsep
substitusi produk, yaitu :
1)
Perusahaan
yg menawarkan produk & jasa yg
sejenis & sama dgn
perusahaan, utk memenuhi kebutuhan konsumen yg sama, & pada harga yg sama
pula, misalnya perusahaan Coca Cola & Pepsi
Cola.
2)
Perusahaan
yg menghasilkan produk atau kelompok produk yg sama, misalnya PT. Coca Cola dgn semua perusahaan
minuman.
3)
Persaingan
sesama perusahaan yg menawarkan jasa yg sama. Misalnya, PT. Coca Cola bersaing dgn selain
perusahaan yg memproduksi makanan & minuman.
4)
Tingkat persaingan yg lebih luas adalah sesama perusahaan
yg menghasilkan produk konsumen atau seluruh kebutuhan manusia, yg meliputi
baik barang maupun jasa, misalnya rekreasi, barang-barang rumah tangga.
Jika dilihat dari
konsep industri & pasar
persaingan dpt dikelompokkan menjadi 2,
yaitu :
1)
Persaingan
atas dasar konsep industri.
Persaingan atas dasar konsep industri.
Industri didefinisikan sebagai sebuah kelompok perusahaan yg menawarkan suatu
produk atau kelompok produk yg bisa saling menggantungkan satu sama lain.
Istilah saling menggantikan dlm hal ini dihubungkan dgn asumsi elastisitas
permintaan yg tinggi. Artinya jika produk yg diproduksi Perusahaan A menurunkan
harga maka permintaan barang sejenis yg diproduksi oleh Perusahaan B mengalami
penurunan. Oleh karena itu, dgn adanya penurunan harga barang produksi A,
konsumen atas produk perusahaan B beralih ke produk produksi A. Berdasarkan konsep
industri, sebuah perusahaan yg ingin sukses dlm persaingan harus memahami pola
persaingan di dlm industrinya.
2)
Persaingan
atas dasar konsep pasar. Dlm persaingan atas dasar konsep
pasar, perusahaan menghadapi pesaing yg memiliki konsumen yg sama sehingga
perusahaan harus selalu bersaing utk memuaskan kebutuhan konsumen.
b. Strategi pesaing
Pada prinsipnya,
semakin seragam strategi yg dijalankan maka semakin ketat
persaingan yg dihadapi. Sebelum memahami strategi pesaing, perlu diketahui
lebih dahulu pengertian kelompok strategis (strategic
groups). Kelompok strategis ialah kelompok perusahaan di dlm suatu industri
yg mempunyai strategi yg sama satu dgn lainnya.
Hal-hal yg perlu
diperhatikan dlm mengidentifikasikan kelompok strategi adalah masalah yg dihadapi
masing-masing perusahaan berbeda, tetapi apabila suatu kelompok strategis
berhasil memasuki pasar salah satu kelompok strategi lain maka anggota dlm
kelompok strategis yg baru dimasukinya akan menjadi pesaing utamanya.
c. Tujuan Pesaing
Perusahaan
perlu mengetahui tujuan pesaingnya dgn cara mengamati perilaku operasi
perusahaan pesaing. Salah satu anggapan yg sering dipakai adalah bahwa setiap
perusahaan memiliki bauran tujuan sehingga perusahaan perlu mengetahui tujuan
pesaingnya yg dpt dilihat dari profitabilitas, pertumbuhan pangsa pasar, aliran
kas, teknologi, pelayanan & kinerja perusahaan pesaing. Dari pengetahuan tersebut,
perusahaan dpt mengetahui prestasi keuangan pesaing, reaksi pesaing terhadap
strategi pesaing lainnya.
d. Kekuatan & Kelemahan Pesaing
Guna melihat
kelemahan & kekuatan
pesaing, variabel-variabel yg dpt dipakai utk menganalisis kekuatan & kelemahan pesaing
adalah penjualan, pangsa pasar, profit margin, tingkat pengembalian investasi (Return on Investment (ROI)), aliran
pangsa pasar, aliran kas, investasi baru, & kapasitas
pabrik pesaing.
Utk mendapatkan
data tersebut tdk mudah. Secara umum, perusahaan dpt mempelajari kekuatan & kelemahan pesaing
dari data sekunder, pengalaman pribadi, & informasi
tidak formal (misalnya dari hasil pembicaraan mulut ke mulut). Informasi
mengenai kekuatan & kelemahan
pesaing bisa didapat pula dari data primer melalui informasi langsung dari
konsumen, pemasok, & dealer.
e. Pola Reaksi
Pesaing
Perusahaan perlu
mempelajari pola reaksi pesaing dlm menghadapi strategi perusahaan. Ada
beberapa reaksi umum perusahaan terhadap tindakan pesaingnya, yaitu reaksi
lambat terhadap gerakan pesaing lain, reaksi yg tertuju pada beberapa strategi
pesaing saja, bereaksi cepat & kuat, & bereaksi stokatis,
yaitu reaksi yg tdk bisa
diduga sebelumnya.
D. STRATEGI PEMASARAN
Hasil
analisis pasar & pemasaran dlm kaitannya dgn studi kelayakan prodyek adalah
proyeksi penjualan proyek. Proyeksi penjualan proyek tersebut merupakan
perkiraan penjualan yg diharapkan tercapai berdasarkan pada kondisi
perekonomian yg ada, persaingan yg dihadapi, & usaha-usaha pemasaran, atau
dgn kata lain proyeksi penjualan proyek merupakan target pasar yg harus dicapai
oleh proyek/perusahaan.
Utk dpt berhasil
mewujudkan rencana dari hasil analisis pasar sehingga dicapai tingkat penjualan
yg diharapkan, diperlukan usaha-usaha pemasaran proyek. Usaha-usaha pemasaran
proyek meliputi kesatuan strategi yg dikoordinasi & dikontrol oleh
perusahaan & digunakan
perusahaan utk mencapai target pasar yg telah ditetapkan. Strategi pemasaran
terdiri atas pengambilan keputusan mengenai pengeluaran pemasaran, bauran
pemasaran, & alokasi
pemasaran.
Manajemen pemasaran
harus menentukan jumlah pengeluaran pemasaran utk mencapai tujuan pemasaran.
Biasanya perusahaan-perusahaan akan menentukan besarnya biaya pemasaran dlm
persentase terhadap penjualan. Perusahaan yg memasuki suatu pasar mencoba
mempelajari perbandingan pengeluaran pemasaran terhadap penjualan dari
pesaingnya. Bahkan sering beberapa perusahaan mengeluarkan biaya pemasaran
lebih besar daripada rata-rata rasio industri dgn harapan mendapatkan pangsa
pasar yg lebih tinggi dibandingkan dgn para pesaing. Setelah menentukan besarnya anggaran
pemasaran, manajemen perlu membagi anggaran tersebut ke dlm alat-alat pemasaran
dlm bauran pemasaran. Pengertian bauran pemasaran ialah suatu kesatuan usaha
utk memasarkan produk yg digunakan perusahaan utk mencapai tujuan (target
pasar). Variabel-variabel di dlm kesatuan usaha memasarkan produk yg selama ini
dikenal adalah produk, harga, saluran distribusi, & promosi. Artinya,
dgn kondisi & waktu
tertentu dlm usaha memasarkan produknya, perusahaan harus memutuskan seberapa
tingkat kualitas produknya yg akan diproduksi, dgn harga berapa, saluran
distribusinya bagaimana & promosinya
dlm bentuk apa saja. Selanjutnya, perusahaan perlu mengadakan alokasi biaya
kepada variabel produk, harga, saluran distribusi, & promosi.
Dlm menetapkan
strategi pemasaran, selain pertimbangan-pertimbangan yg telah disebutkan
sebelumnya, perusahaan perlu memperhatikan posisi perusahaan yg diinginkan di
dlm industri, yakni sebagai pemimpin pasar, yaitu memiliki pangsa pasar
terbesar, sebagai penantang, sebagai pengikut, atau sebagai spesialis pasar.
Selain itu tahap kehidupan produk yg akan diproduksi perlu pula
dipertimbangkan, yakni dlm tahap
perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan, atau penurunan.
Merencanakan Program Pemasaran
Program pemasaran
juga sangat perlu ditentukan oleh manajemen utk mendukung strategi pemasaran yg
telah ditetapkan. Strategi pemasaran ini menyangkut produk, harga, saluran
distribusi, & promosi. Program pemasaran
yg menyangkut produk meliputi kualitas produk, pembungkusan, pemberian merek, & pelayanan. Sebagai
contoh, PT X selain memproduksi berbagai kualitas, bentuk, & pembungkus mesin
komputer, juga memberikan pelayanan seperti pengangkutan, perbaikan & memberikan kursus
komputer.
Program pemasaran
lain yg penting utk diperhatikan adalah penentuan harga. Harga merupakan jumlah
uang yg harus dibayar oleh konsumen yg ingin membeli produk perusahaan.
Perusahaan harus memutuskan tingkat harga dgn mempertimbangkan berbagai tahap
dlm distribusi, potongan, pembayaran kredit. Harga yg ditentukan harus sama dgn
nilai barang yg ditawarkan. Jika tdk, konsumen akan lari ke produk pesaing. Place atau saluran distribusi merupakan berbagai usaha yg
dilakukan perusahaan dlm rangka memudahkan konsumen utk mendapatkan produk.
Usaha-usaha tersebut meliputi mengidentifikasi, memilih, & menghubungkan
berbagai perantara &
fasilitator pemasaran sehingga produk secara efektif dpt tersedia di pasar.
Promosi merupakan
usaha perusahaan utk menginformasikan produknya kepada konsumen & berusaha
mempengaruhi mereka agar pembeli produk perusahaan tersebut. Jenis promosi yg
bisa dilakukan adalah iklan, promosi penjualan, publisitas, & usaha mempengaruhi
konsumen dgn salesmen. Berikut ini bauran
pemasaran ditinjau dari aspek pasar.
1. Perencanaan Produk
Produk adalah unsur
yg pertama & penting
dalam bauran pemasaran. Strategi produk merupakan koordinasi keputusan yg
menyangkut bauran produk, pengelompokan produk, produk secara individu, & produk jasa.
Definisi bauran
produk menurut Kotler (2008) adalah kesatuan kelompok produk & jenisnya yg
ditawarkan penjual kepada pembeli, sedangkan yg disebut dgn kelompok produk (product line) adalah sekelompok
produk yg sama, dipasarkan melalui
cara-cara yg sama, & memiliki
harga jual yg kurang lebih sama. Perusahaan perlu membuat keputusan yg
berkenaan dgn produk secara individu, yaitu menyangkut masalah kualitas produk,
pemberian merek, pembungkusan, & pemberian
label.
Hal yg perlu
diperhatikan dlm manajemen produk jasa, seperti tukang cukur, kantor akuntan,
konsultan, konsultan hukum, rumah sakit adalah produk jasa tdk berwujud, tdk dpt
dipisahkan, tdk tetap, & mudah
rusak. Tiap-tiap sifat tersebut di atas menimbulkan masalah & membutuhkan
strategi tersendiri. Manajemen harus menemukan cara utk membuat produk jasa
menjadi berwujud, meningkatkan produktivitas, membuat standardisasi kualitas yg
sering berubah, & selalu
meningkatkan pelayanan.
Setiap produk yg
ditawarkan kepada konsumen dpt dilihat berdasarkan 3 tingkat, yaitu :
a.
Inti produk
itu sendiri yg merupakan pelayanan yg penting bagi pembeli
b.
Produk yg
berwujud, berdasarkan kualitasnya, merek, penampilannya, & pembungkusannya
c. Produk yg baik, diikuti dgn berbagai
pelayanan yg menyertai produk tersebut, seperti jaminan, pemasangan, pelayanan
perawatan, &
pengangkutan gratis
Masalah bauran
produk dihadapi oleh banyak perusahaan yg menangani lebih dari 1 macam produk. Terdapat 4 dimensi utk menyusun strategi produk, yaitu :
a.
Dilihat dari
lebarnya, artinya berapa banyak kelompok produk yg akan diproduksi/dijual
b.
Dilihat dari
panjangnya, yaitu jumlah jenis dlm bauran produk
c.
Ditinjau
dari kedalamannya, yakni jumlah variasi setiap produk yg ditawarkan
d.
Dilihat dari
konsistensinya, yaitu seberapa jauh hubungan berbagai kelompok produk terhadap
pemakaian akhir, kebutuhan produksi, & saluran
distribusi
4 dimensi tersebut membantu perusahaan
utk mendefinisikan strategi produknya, yakni perusahaan akan memperlebar
kelompok produknya atau yg tdk dgn menambah kelompok produk, atau perusahaan
ingin memperpanjang kelompok produknya menjadi perusahaan yg memproduksi bahan
baku sampai dgn barang jadi, atau perusahaan akan menambah variasi jenis
produknya, atau perusahaan akan menambah atau mengurangi konsistensi kelompok
produknya.
Hal-hal yg perlu
dilakukan perusahaan dlm kebijakan produk adalah :
a.
Menentukan
merek yg disesuaikan dgn kualitas, penampilan & disain produk
b.
Pembungkusan
yg bertujuan utk melindungi produk, penghematan, kemudahan & promosi
c.
Pemberian
label yg bertujuan utk identifikasi, deskripsi & promosi produk
2. Perencanaan Harga
Walaupun faktor
bukan harga mulai memainkan peranan dlm proses pemasaran modern, harga tetap
merupakan unsur yg memegang peranan penting. Dlm kaitannya dgn studi kelayakan,
masalah penentuan harga merupakan masalah yg pertama kali dihadapi dlm
penentuan harga bagi proyek baru. Dlm penentuan harga bagi proyek baru ini, perusahaan menghadapi 6 tahapan, yaitu:
a.
Perusahaan
harus menentukan tujuan perusahaan. Misalnya, bertahan, maksimisasi profit,
pendapatan maksimal, tingkat pertumbuhan penjualan maksimal, atau kualitas
produk tinggi.
b.
Perusahaan
perlu menentukan skedul permintaan yg menunjukkan jumlah yg bisa dibeli setiap
periode pada setiap pilihan harga. Semakin tdk elastisnya permintaan terhadap
produk, semakin tinggi harga produk bisa ditetapkan.
c.
Perusahaan
memperkirakan perbedaan biaya setiap tingkat keluaran (output).
d.
Perusahaan
meneliti harga pesaing sebagai dasar utk menentukan harga, dgn cara mempelajari
daftar pesaing, mengirimkan “mata-mata” yg berpura-pura membeli produk pesaing,
atau dgn mewawancarai konsumen produk pesaing.
e.
Memilih
metode penentuan harga, misalnya penentuan harga mark up, going rate pricing
(penentuan harga berdasarkan harga pesaing), penentuan harga target kembali, perceived value pricing, yaitu atas
dasar persepsi pembeli terhadap produk, & sealed-bid pricing, yaitu penentuan harga utk keperluan lelang sehingga perusahaan
cenderung menentukan harga yg lebih rendah dibandingkan dgn pesaing dgn maksud
dpt memenangkan tender.
f.
Penentuan
harga utk proyek baru adalah memilih harga akhir dgn memasukkan unsur
psikologis dlm penentuan harga, koordinasi dgn elemen bauran pemasaran lainnya,
mencocokkan dgn kebijakan penentuan harga perusahaan & memastikan
pemilihan harga akhir ini dpt diterima oleh para distributor, tenaga pemasaran,
pesaing, pemasok &
pemerintah.
3. Perencanaan
Saluran Distribusi
Akhir-akhir ini
para produsen tdk menjual langsung produknya kepada pemakai akhir melainkan
melalui penghubung/perantara pemasaran. Perusahaan menghadapi banyak
kemungkinan penyaluran produknya ke pasar/konsumen. Mereka bisa menjual
langsung tanpa perantara atau memilih 1, 2, atau lebih perantara. Perantara yg
membeli produk produsen, memiliki, & menjual
kembali adalah disebut perantara penjual (merchant
middlemen). Misalnya, pedagang besar & pengecer.
Perantara lain disebut perantara agen (agen middlemen),
yaitu melakukan pencarian konsumen, mengadakan tawar-menawar atas nama
produsen, tetapi tdk memiliki produk yg diperjualbelikan. Contoh, broker, agen
penjualan, wakil perusahaan, dsb. Bentuk
perantara lainnya adalah fasilitator yg membantu dlm distribusi produk, tetapi
tdk memiliki, tdk mengadakan tawar-menawar maupun membeli produk yg
diperjualbelikan, seperti bank, perusahaan pengangkutan, perusahaan
pergudangan, biro iklan, dsb.
Menentukan & memilih saluran
distribusi adalah merupakan pekerjaan yg paling rumit yg dihadapi oleh perusahaan.
Setiap sistem saluran menghasilkan tingkat penjualan & biaya yg
berbeda-beda. Begitu memilih suatu sistem saluran distribusi, perusahaan harus
menjalankan sistem tersebut selama kurun waktu yg relatif lama. Pemilihan
saluran distribusi akan mempengaruhi &
dipengaruhi oleh elemen-elemen lain dlm bauran pemasaran.
Fungsi
perantara (istilah lain dari saluran distribusi) adalah memberikan informasi,
mengadakan promosi, mengadakan tawar-menawar, pembiayaan, pengambil risiko,
kepemilikan, pembayaran, &
pemberian nama. Hal-hal
yg perlu dilakukan dlm merencanakan saluran distribusi adalah :
a.
Menentukan
pelayanan yg diharapkan dari para anggota saluran distribusi, yakni meliputi
jumlah unit produk yg diterima konsumen pada setiap pengiriman (lot size). Semakin kecil jumlah yg
diterima konsumen pada setiap pengiriman, semakin besar pelayanan yg diharapkan
dari para penyalur. Pelayanan lainnya adalah waktu tunggu, yaitu lamanya
rentang waktu pemesanan sampai penerimaan produk. Semakin cepat semakin baik,
itu yg diharapkan para konsumen. Desentralisasi pasar juga merupakan pelayanan.
Semakin besar desentralisasi pasar semakin kecil biaya pengangkutan kepada
konsumen. Pelayanan yg dibutuhkan konsumen adalah semakin banyak variasi produk
yg ditawarkan, maka semakin besar tingkat pelayanan yg diharapkan dari
penyalur.
b.
Menentukan
tujuan & batasan saluran distribusi
c.
Mengidentifikasi
pilihan saluran distribusi yg penting, yg meliputi jenis & jumlah penyaluran, intensif atau distribusi selektif
d.
Menentukan
hak & tanggung jawab penyalur
Hal-hal yg perlu
diperhatikan dlm merencanakan saluran distribusi adalah bahwa anggota penyalur
harus secara rutin dievaluasi dgn membandingkan prestasi sekarang dgn periode
sebelumnya atau dgn membandingkan prestasi anggota satu dgn anggota lainnya.
Modifikasi saluran perlu dilakukan secara periodik utk menyesuaikan dgn
perubahan lingkungan pemasaran, misalnya dgn menambah atau mengurangi anggota
penyalur.
4. Perencanaan Promosi
Komunikasi
pemasaran merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yg dpt berwujud iklan,
promosi penjualan, publikasi atau personal
selling. Prinsip
utama mengadakan promosi adalah utk mengadakan komunikasi dgn konsumen. Oleh
karena itu, perusahaan harus mengetahui siapa yg akan dituju & bagaimana cara
mendapatkan audience.
Merencanakan & membuat program
promosi menyangkut 6 tahap,
yaitu :
a.
Perencanaan
program promosi harus mengidentifikasikan target audience yg ingin dicapai &
sifat-sifatnya, termasuk image yg
ingin diciptakan terhadap produk.
b.
Perencana
harus mendefinisikan tujuan mengadakan komunikasi dlm promosi, misalnya utk
menciptakan kesadaran terhadap produk, pengetahuan, kesenangan, preferensi,
kepercayaan atau pembelian terhadap produk.
c.
Perusahaan
perlu merencanakan ‘pesan’ yg ingin disampaikan. Perencanaan pesan tersebut
meliputi isi, struktur, format, & sumber.
d.
Memilih
saluran komunikasi baik komunikasi personal (langsung) meliputi nonpersonal
(melalui media).
e.
Memperkirakan
anggaran promosinya. Metode yg digunakan utk menentukan anggaran promosi adalah
:
1) The affordable method, merupakan cara
menentukan anggaran promosi atas dasar kemampuan perusahaan menurut pendapat
para perencana promosi
2) The percentage-of-sales method, digunakan
utk menentukan anggaran promosi dan cara menentukan persentase tertentu atas penjualan
3) The competitive-parity method, merupakan
salah satu metode menentukan anggaran promosi atas dasar biaya promosi pesaing
4) The objective-and-task method,
perencana promosi harus mendefinisikan tujuan tertentu & menentukan
tugas-tugas yg harus dijalankan sebelum menentukan anggaran promosi
f.
Setelah anggaran promosi berhasil disusun, perlu
dialokasikan kepada tiap-tiap alat promosi (bauran promosi), yaitu iklan,
promosi penjualan, publikasi, & personal selling. Faktor-faktor
yg mempengaruhi bauran promosi adalah
:
1)
Jenis pasar
produk. Misalnya, antara produk konsumen (lebih menitikberatkan pada iklan) & produk industri
(lebih menitikberatkan pada personal
selling)
2)
Strategi
mendorong/push (lebih banyak personal selling & promosi dagang)
atau strategi menarik/pull (lebih
banyak mengadakan iklan)
3)
Tahap
kesiapan pembeli. Misalnya, iklan & publikasi
lebih banyak dilakukan utk mengundang kesadaran konsumen terhadap adanya produk
4)
Tahap daur
usia produk. Pada saat produk berada dlm tahap perkenalan, iklan, & publikasi memegang
peranan besar. Dlm tahap pertumbuhan semua alat promosi mulai dpt dikurangi
karena permintaan tdk menjadi masalah. Pada tahap kedewasaan semua alat promosi
mulai ditingkatkan lagi. Dan pada tahap penurunan promosi penjualan tetap
diperkuat, sedangkan iklan & publikasi
dpt dikurangi & tdk perlu
melakukan personal selling karena pembeli tdk akan
tertarik.
5)
Mengikuti
perkembangan pasar, yaitu mengenai seberapa jauh konsumen potensial menyadari
adanya produk & kemudian
mencoba utk membeli produk, mencoba utk membeli produk yg ditawarkan tersebut, & akhirnya puas
karena kebutuhannya terpenuhi.
6)
Semua
komunikasi harus dikelola &
dikoordinasikan secara konsisten, tepat waktu, & efektivitas biaya.
Subscribe to:
Posts (Atom)