Sering kali kita temui dalam dunia bisnis yang memiliki
beberapa segmen usaha yang terkait satu sama lain. Harga transfer dibutuhkan
jika terdapat transfer internal antar dua divisi dalam sebuah perusahaan dan
setiap divisi dianggap sebagai
pusat laba atau pusat investasi. Harga transfer biasanya diimplementasikan pada
perusahaan yang memiliki derajat integrasi vertikal yang tinggi. Integrasi
vertikal yang tinggi bermakna bahwa setiap segmen usaha (unit bisnis) memiliki
aktivitas penciptaan nilai yang berbeda satu sama lain. Sebagai contoh adalah perusahaan
yang bergerak di industri komputer.
Perusahaan ini bisa mempunyai beberapa segmen usaha mulai dari pembuatan chip komputer, mother board, modem internal, dimana komponen komputer yang dibuat oleh suatu
segmen akan dipergunakan oleh segmen lain yang menghasilkan komputer yang utuh. Komponen yang ditransfer dari segmen chip computer ke divisi computer
misalnya tidak bisa diberikan secara gratis, karena divisi komponen berkewajiban
untuk menghasilkan laba dalam usaha yang dilakukannya. Oleh karena
itu, divisi komponen akan “menjual” dan mengenakan harga kepada divisi
komputer. Harga inilah yang disebut dengan harga transfer.
Ada tiga tujuan penetapan harga transfer, yaitu 1) untuk
memotivasi manajer; 2) untuk memberikan insentif kepada manajer agar mengambil
keputusan yang diharapkan sejalan dan konsisten dengan tujuan perusahaan; 3)
menyediakan basis penilaian dan penghargaan yang adil bagi manajer. (Blocher et.al. 2005).
Tiga
syarat harga transfer yang baik, yaitu
a. dapat digunakan untuk
mengevaluasi kinerja secara akurat;
b. terdapat keselarasan tujuan (goal congruence) antar tujuan divisi
dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan;
c. terpeliharanya otonomi
divisi/cabang.
Pendekatan kos
kesempatan (opportunity cost approach)
adalah pendekatan yang dapat digunakan dalam menetapkan harga transfer dengan
memperhatikan kos transfer minimum dan kos transfer maksimum.
Harga transfer minimum (the
minimum transfer price) adalah harga transfer yang bersedia diterima oleh
divisi penjual jika menjual kepada divisi internal tanpa merugikan divisi
penjual jika menjual produknya (output)
kepada pihak eksternal.
Harga transfer maksimum (the
maximum transfer price) adalah
harga transfer yang bersedia diterima oleh divisi pembeli jika membeli dari
divisi internal tanpa merugikan divisi pembeli jika membeli bahan baku (input) dari pihak eksternal.
Harga transfer pada
perdagangan internasional mempunyai empat tujuan tambahan yaitu: a)
meminimalkan beban pajak lokal dan internasional, b) meminimalkan beban cukai, c) terkait dengan
pembatasan mata uang oleh negara asing, dan d) terkait dengan
risiko pengambilalihan oleh negara
asing.
Metode Harga Transfer
Ada tiga metode yang dapat dipilih untuk menetapkan harga
transfer, yaitu:
1. harga
pasar (market price)
Metode
ini hanya dapat digunakan jika tersedia pasar persaingan sempurna untuk barang
yang ditransfer.
2. harga
transfer negosiasi (negotiated transfer
price)
Contoh:
Divisi
A memproduksi komponen yang dapat dipergunakan oleh Divisi B dalam proses
produksinya untuk membuat barang jadi
(finished goods). Kos produksi komponen yang dihasilkan oleh divisi A adalah
sebagai berikut.
- Bahan baku langsung (Direct Material)
|
Rp
6.000
|
- Tenaga kerja langsung (Direct
Labor)
|
4.000
|
- Overhead
variabel (Variable Overhead)
|
3.000
|
- Overhead
tetap (Fixed Overhead)
|
1.000
--------------
|
Total
|
Rp 14.000
|
Divisi A mempunyai
kapasitas produksi sebanyak 60.000 unit dan saat ini beroperasi pada kapasitas
penuh. Divisi A menjual komponen hasil produksinya seharga Rp25.000/unit sudah
termasuk Rp5.000 yang merupakan ongkos transport yang dapat dihindari jika komponen dijual internal. Divisi
B membeli komponen serupa dari pihak luar sebanyak 10.000 unit dengan harga
Rp23.000/unit.
Dalam kasus ini maka:
- harga transfer maksimum adalah
Rp23.000/unit,
- harga transfer minimum adalah Rp20.000
(Rp25.000 – ongkos transport Rp5.000),
- selisih Rp3.000 (Rp23.000 – Rp20.000) adalah rentang harga
yang dapat dinegosiasikan untuk menetapkan harga transfer internal.
Jika harga transfer
hasil negosiasi adalah Rp22.000 maka:
- divisi
A akan mendapatkan keuntungan tambahan sebesar Rp2.000/unit (Rp22.000 –
Rp20.000) atau total keuntungan: Rp20.000.000 (Rp2.000/unit ´
10.000 unit),
- divisi
B akan memperoleh penghematan sebesar Rp1.000 (Rp23.000 – Rp22.000), total
penghematan = Rp10.000.000 (Rp1.000/unit ´ 10.000 unit),
- keuntungan bersama (joint benefit): Rp3.000/unit ´ 10.000 unit =
Rp30.000.000.
3. harga
transfer berbasis kos (cost based
transfer price)
1). Harga Transfer Kos
Penuh (Full Cost Transfer Pricing)
Rumus menghitung harga transfer kos
penuh adalah:
Bahan
Baku Langsung (BBL) + Tenaga
Kerja Langsung (TKL)
+ Overhead
Variabel (OH Variabel) + Overhead Tetap (OH Tetap).
2). Harga Transfer Kos Penuh ditambah Markup (Full Cost plus Markup)
Rumus menghitung harga
transfer kos penuh ditambah markup:
Bahan
Baku Langsung (BBL) + Tenaga
Kerja Langsung (TKL)
+ Overhead
Variabel (OH Variabel) + Overhead Tetap (OH Tetap) + Markup (dapat
dinegosiasikan)
3). Harga Transfer Kos Variabel ditambah
Ongkos Tetap (Variable Cost plus Fixed
Fee)
Rumus menghitung kos variabel
ditambah ongkos tetap:
Bahan Baku Langsung (BBL) + Tenaga Kerja Langsung (TKL) +
Overhead Variabel (OH Variabel) + Ongkos Tetap (dapat
dinegosiasikan).
KABAR BAIK!!!
ReplyDeleteNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.