Thursday, 14 April 2016

Summary Akuntansi Manajemen

AKUNTANSI MANAJEMEN
Bahan ini adalah pelengkap dan bersifat ringkasan modul. Mahasiswa wajib belajar dengan membaca dan mengerjakan latihan soal tes formatif di modul!
Modul 1 : GAMBARAN UMUM AKUNTANSI MANAJEMEN
Ø Perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan (table 1.8)
Ø Pengambilan keputusan taktis (membuat atau membeli, meningkatkan produksi, menutup/menghentikan aktivitas suau divisi organisasi)
Ø Perkembangan teknologi pabrikasi (7): Thery of constrain (TOC), Just in Time Manufacturing (JIT), Computer Integrated Manufacturing (CIM), Customer Orientation, Target Costing, Activity Based Management (ABM), Total Quality Management (TQM).
Ø Analisis laporan keuangan (rasio Likuiditas, rasio Aktivitas, rasio Utang)
Latihan soal:
a.       Jika diketahui angka perputaran piutang 10x, maka rata-rata umur piutang adalah…..


b.       PT.ABC memiliki total aktiva lancar sebesar Rp.60.000.000,- termasuk di dalamnya persediaan sejumlah Rp.16.000.000,- dan utang lancar menunjukkan angka Rp.18.000.000,- maka besarnya rasio aktiva lancar (current ratio) perusahaan adalah…..



Modul 2 : ANALISIS PERILAKU BIAYA
Ø Prilaku biaya (biaya jumlahnya tetap/berubah terkait dengan perubahan tingkat aktivitas/volume)
Ø Biaya Tetap, biaya Variable, biaya Campuran. Menghitung biaya dan estimasi biaya manufaktur.
Ø Kalkulasi biaya (absorption costing dan variable costing).
Ø Perbandingan Absorption Costing dan Variable Costing (table hal 2.28)
Cth soal modul 2:
1)    Diketahui fungsi biaya, Y=Rp.20.000+Rp.4 X, pada level aktivitas berapa yang akan menghasilkan total biaya Rp.32.000?
Jawab:


2)    PT XYZ memulai operasi pada 1 januari 2011. Perusahaan menjual satu jenis produk dengan harga Rp.8.000,- per unit. Selama tahun berjalan, perusahaan telah memproduksi sebanyak 60.000 unit dan terjual 45.000 unit. Tidak ada sediaan barang dalam proses pada tanggal 31 desember 2010.
Biaya aktual dan biaya dianggarkan pada tahun berjalan adalah:

Biaya tetap
Biaya variable
Bahan langsung
0
Rp.1.500 per unit produksi
Tenaga kerja langsung
0
Rp.1.800 per unit produksi
Overhead pabrik
Rp.90.000.000
Rp.800 per unit produksi
Penjualan dan administrasi
Rp.40.000.000
Rp.600 per unit produksi
Hitunglah:
a.       Biaya produk per unit menurut variable costing
b.       Biaya produk per unit menurut absorption costing
c.        Nilai sediaan akhir barang jadi menurut variable costing
d.       Nilai sediaan akhir barang jadi menurut absorption costing
Jawab:




Modul 3 : ANALISIS BIAYA PESANAN
Ø Metode akumulasi biaya pesanan (Process Costing &Job Order Costing). Biaya pesanan à Job Order Costing
Ø Perusahaan-perusahaan dengan karakteristik biaya proses dan biaya pesanan.
Ø Jurnal-jurnal : 1)pemakaian bahan baku, 2)mencatat biaya tenaga kerja langsung, 3)pembebanan biaya overhead pabrik, 4)depresiasi pabrik, 5)depresiasi peralatan kantor, 6)pesanan selesai dikerjakan, 7)penyerahan pesanan kepada pemesan.
Cth soal modul 3:
PT Dewa adalah perusahaan manufaktur yang berproduksi atas dasar pesanan. Pada tahun ini perusahaan menerima tiga pesanan yang masing-masing diberi simbol A, B, dan C. Saldo awal bahan baku senilai Rp.200.000,- Untuk mengerjakan pesanan-pesanan tersebut terjadi transaksi sebagai berikut (urutan transaksi qq urutan tanggal)
Transaksi:
a.       Dibeli material secara kredit Rp.35.000,-
b.       Material dipakai seharga Rp.47.000,- terdiri dari Rp.42.000,- bahan langsung dan Rp.5.000.,- bahan tidak langsung. Dari bahan langsung Rp.42.000,- untuk job A=Rp.15.000, job B=Rp.17.000 dan job C=Rp.10.000,-
c.        Gaji dan upah Rp.31.000,- terdiri dari Rp.27.000,- tenaga kerja langsung dan Rp.4.000,- tenaga kerja tidak langsung. Dari tenaga kerja langsung Rp.27.000,- untuk job A=Rp.17.000,-, job B=Rp.7.000,- dan job C=Rp.3.000,-
d.       Perusahaan menggunakan tarif overhead di tetapkan di depan atas dasar jam mesin. Pada tahun ini overhead yang dianggarkan adalah Rp.300.000,-/tahun pada kapasitas jam mesin 7.500 jam. Dengan demikian tarif per jamnya adalah Rp.40.
Diketahui !bahwa masing-masing job menggunakan jam mesin sbb:
- Job A sebanyak 29 jam mesin x Rp.40,- = Rp.1.160,-
- Job B sebanyak 250 jam mesin x Rp.40,- = Rp. 10.000,-
- Job C sebanyak 50 jam mesin x Rp.40,- = Rp.2.000,-
e.       Overhead sesungguhnya:
- Depresiasi mesin Rp.5.000,-
- Asuransi pabrik Rp.600,-
f.         Job A dan job B sudah selesai dengan biaya produksi:
Job A= Rp.33.160,-
Job B= Rp.34.000,-  à Total Rp.67.160,-
g.       Job A sudah diserahkan dengan harga Rp.45.000,- tapi belum dibayar
Asumsi terdapat beban penjualan Rp.1.000 dan beban administrasi Rp.2.000,-
Jawab:
a.       Mencatat pembelian bahan baku secara kredit


b.       Mencatat pemakaian bahan baku ke masing-masing job






c.        1) Mencatat gaji dan upah yang terutang


2) Mencatat pendistribusian gaji dan upah



3) Mencatat pembayaran utang gaji dan upah



d.       1) Mencatat pembebanan biaya overhead pabrik ke masing-masing job




2) Mencatat biaya overhead sesungguhnya/actual




3) Menutup biaya overhead dibebankan dan selisih ke overhead actual




e.       Mencatat job yang sudah selesai dikerjakan





f.         1) Mencatat penyerahan job A ke pelanggan


2) Mencatat penjualan atas job A



Modul 4 : ANALISIS KOS – VOLUME – LABA (Cost Volume Profit/ CVP)
Ø Asumsi dasar CVP; Analisis titik impas; Penggunaan laba operasi dalam analisis CVP; Marjin kontribusi.; Analisis multiproduk.
Ø Analisis CVP – Risiko dan ketidakpastian: Marjin pengaman, pengungkit operasi (operating leverage).
1.     Pendapatan (penjualan)
= Harga jual per unit x Unit jual
2.     Laba operasi
= (Harga jual per unit x Unit jual) – (Kos variable per unit x unit jual) – total kos tetap
3.     Titik impas dalam unit
= Total kos tetap/ Marjin kontribusi per unit
4.     Marjin kontribusi
= Harga jual per unit – Kos variable per unit
5.     Titik impas dalam rupiah penjualan
= Total kos tetap/ rasio marjin kontribusi
6.     Rasio marjin kontribusi
= Marjin kontribusi/harga jual per unit
7.     Laba setelah pajak
= Laba operasi – (tariff pajak penghasilan x laba operasi)
8.     Laba operasi
= Laba setelah pajak/ (1-tarif pajak penghasilan)

Cth soal modul 4:
1)    JONI mempunyai warteg. Kos tetap untuk warteg sebesar Rp.100.000.000 per tahun. Rata-rata pembelian per pelanggan sebesar Rp.10.000. kos variable per pelanggan sebesar Rp.6.000. target laba bersih warteg tersebut Rp.20.000.000 dengan tarif pajak 30%. Pada bulan September 2012, jumlah pelanggan mencapai 30.000 pelanggan.
Hitunglah:
a.       Titik impas (BEP/ Break Even Point) dalam jumlah pelanggan
b.       Target penjualan untuk mencapai laba bersih setelah pajak dalam unit
c.        Laba operasi yang diperoleh untuk 30.000 pelanggan
Jawab:










2)    Latihan soal Margin Pengaman, Tingkat Pengungkit Operasi (DOL) DI Modul

Modul 5 : PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS
Ø Model pengambilan keputusan à analisis kos diferensial.
Ø Penggunaan sumber daya aktivitas.
Ø Masalah potensial dalam analisis kos diferensial (relevan cost & irrelevant cost)
Ø Penerapan pengambilan keputusan taktis: membeli atau membuat, mempertahankan atau menghentikan, pesanan khusus/special order, menjual atau proses lebih lanjut, bauran produk/product mix
Cth soal modul 5:
Setelah beberapa tahun memproduksi dan menjual sesuai kapasitasnya (10.000unit). PT XYZ menghadapi suatu penawaran pesanan khusus sebanyak 8.000unit dengan harga penawaran Rp.19.000 per unit. Harga penjualan normal per unit Rp.25.000. Informasi kos per unit adalah bahan baku langsung Rp.5.000, tenaga kerja langsung Rp.4.000, overhead variable Rp.2.000 dan overhead tetap Rp.3.500. perusahaan membayar komisi penjualan Rp.1.600 per unit atas pesanan khusus ini.
Hitunglah:
a.       Kos relevan per unit jika pesanan khusus ini diterima
b.       Keputusan atas penawaran tesebut (asumsi menerima/ menolak)
Jawab:


                     


Modul 6 : PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN DAN EVALUASI KINERJA
Ø Struktur organisasi perusahaan: Sentralisasi& Desentralisasi. Alas an perusahaan memilih desentralisasi.
Ø Tipe-tipe pusat pertanggungjawaban: pusat Kos, pusat Pendapatan, pusat Laba, pusat Investasi.
Ø Teknik evaluasi kinerja: ROI, Residual Income, Economic Value Added, Balance Scorecard.
Margin
= Laba operasi/Penjualan
Perputaran asset/ assets turnover
= Penjualan/Rata-rata asset operasi
ROI (Return on Investment)
= Margin x Asset Turnover
RI (Residual Income)
= Laba operasi – (minimum RR x investasi)
EVA (Economic Value Added)
= Laba setelah pajak – (Rata-rata tertimbang kos modal x total modal yang digunakan)
Balance Scorecard
Mengukur kinerja dengan 4 perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Cth soal modul 6:
2013
Divisi Minyak Goreng
Divisi Detergen
Penjualan
Rp.180.000.000,-
Rp.240.000.000,-
Laba Operasi
Rp.7.600.000,-
Rp.10.800.000,-
Rata-rata Aset Operasi
Rp.40.000.000,-
Rp.60.000.000,-
a.     Margin divisi Minyak Goreng dan Divisi Detergen adalah…



b.     Perputaran asset (asset turnover) divisi minyak goreng dan divisi detergen adalah….




c.     Return on Investment (ROI) divisi minyak goreng dan divisi detergen adalah….




d.     Jika tarif kembalian minimal (minimum rate of return) 50% maka penghasilan residu divisi minyak goreng dan divisi detergen?




Modul 7 : PENETAPAN HARGA TRANSFER
E Harga transfer maksimum (harga maksimal bagi pembeli 1 divisi), harga transfer minimum (harga minimal bagi penjual 1 divisi).
E Metode harga transfer:
1.       Harga pasar = tersedia pasar persaingan sempurna
2.       Harga transfer negosiasi (negotiated transfer price)
a)       Apakah ada kos distribusi yang dapat dihindari dalam proses transfer internal?
b)       Apakah divisi penjual memiliki kapasitas produksi yang berlebih?
3.       Harga transfer berbasis kos (cost based transfer price)
a)       Harga transfer kos penuh (full cost transfer pricing)
b)       Harga transfer kos ditambah mark up (full cost plus mark up)
c)       Harga transfer kos variable ditambah ongkos tetap (variable cost plus fixed fee)

Cth soal modul 7:
PT ABC memiliki sejumlah divisi termasuk Divisi Ban dan Divisi Sepeda. Divisi Ban membuat berbagai macam karet dan ban, sedangkan divisi sepeda melakukan perakitan beragam sepeda. Diantara berbagai macam sepeda yang dibuat oleh divisi sepeda menggunakan ban. Setiap bulan divisi sepeda membutuhkan 10.000 ban. Saat ini divisi sepeda selalu membeli dari pihak luar dengan harga Rp.50.000,-. Julia manajer divisi sepeda mendekati Joko manajer divisi ban untuk membeli ban. Adapun kos produksi untuk satu buat ban adalah:
Bahan baku langsung           Rp.8.000,-                            
Buruh langsung                      Rp.10.000,-                          
Overhead variable                 Rp.8.000,-
Overhead tetap                       Rp.4.000,-
Total kos manufaktur             Rp.30.000,-
Kapasitas produksi ban adalah 40.000 unit per bulan, namun saat ini divisi ban hanya membuat 20.000 unit. Divisi ban menjual ban kepada pihak luar dengan harga Rp.55.000,-
a.     Berapakah harga transfer maksimum?


b.     Berapakah harga transfer minimum?


c.     Jika harga transfer adalah Rp.40.000,- berapa penghematan yang diperoleh oleh divisi sepeda?
                                                           


d.     Jika harga transfer adalah Rp.40.000,- berapa keuntungan tambahan yang diperoleh oleh divisi ban?



e.     Jika divisi ban beroperasi pada kapasitas penuh, berapakah harga jual ban yang akan ditawarkan divisi ban ke divisi sepeda?




Modul 8 : KALKULASI KOS BERBASIS AKTIVITAS DAN MANAJEMEN BERBASIS AKTIVITAS (ABC & ABM)
Ø Volume Based Costing (VBC) vs Activity Based Costing (ABC). Activity Based Management (ABM).
Ø Kalkulasi kos berbasis aktivitas (tingkat unit, tingkat batch, tingkat produk, tingkat pabrik).
Ø Process Value Analysis (PVA): analisis penggerak, analisis aktivitas, ukuran kinerja atas aktivitas.
Ø Ukuran financial untuk efisiensi aktivitas: 1)pelaporan kos dari aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah, 2)pelaporan trend kos aktivitas, 3)standar kaizen, 4)benchmarking, 5)penghitungan kos siklus hidup.
Kos Bernilai Tambah = SQ x SP
= (Kuantitas Standar x Harga Standar)
Kos Tidak Bernilai Tambah = (AQ – SQ) x SP
= (Kuantitas Aktual – Kuantitas Standar) x Harga Standar
Cth soal modul 8:
PT XYZ telah mengembangkan standar bernilai tambah untuk aktivitas pembelian, peralatan, perakitan peralatan, administrasi peralatan, dan pemeriksaan peralatan. Data yang tersedia adalah sebagai berikut:
Aktivitas
Penggerak Aktivitas
Jumlah Standar
Jumlah Aktual
Standar Kos
Pembelian Peralatan
Pesanan
3.000
3.700
Rp.200.000,-
Perakitan Peralatan
Jam tenaga kerja
150.000
180.000
Rp.5.000,-
Administrasi Peralatan
Jumlah peralatan
15.000
30.000
Rp.40.000,-
Pemeriksaan Peralatan
Jam pemeriksaan
0
60.000
Rp.7.000,-
Siapkan laporan kos bernilai tambah, kos tidak bernilai tambah, dan kos aktual tiap aktivitas!






Modul 9 : LAPORAN UNTUK MANAJEMEN
Tujuan pembuatan laporan, prinsip-prinsip dasar, proses penyusunan, jenis-jenis laporan manajemen dan menyusun laporan manajemen.

SELAMAT UJIAN, SUCCESS FOR YOU J

No comments:

Post a Comment