Wednesday, 22 November 2017

METODE PENELITIAN DAN OBJEK PENELITIAN ILMU SOSIAL

Anda tentunya sudah sering mendengar kata pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Bahkan banyak orang yang beranggapan pengetahuan dan ilmu pengetahuan tidak berbeda atau pengertiannya sama saja. Dalam modul 1 dan 2 BMP ISIP4216, kedua kata tersebut jelas berbeda. Untuk itu dalam tutorial minggu I ini,  kita akan sama-sama mendiskusikan perbedaan pengetahuan dan ilmu pengetahuan, pentingnya melakukan penelitian dan apa saja objek penelitian ilmu sosial.


Pengetahuan berbeda dengan ilmu pengetahuan. Pengetahuan adalah jawaban atas rasa ingin tahu manusia yang bisa berbentuk fakta, konsep, atau prinsip. Fakta adalah abstraksi dari kejadian atau gejala, konsep adalah kumpulan fakta, dan prinsip adalah rangkaian konsep. 


Sedangkan ilmu pengetahuan  memiliki ciri yang berbeda dengan pengetahuan, yaitu: diperoleh melalui cara atau metode ilmiah,  memiliki struktur yang logis, dan dapat diuji atau dibuktikan kebenarannya. Selain itu, ilmu pengetahuan juga memiliki norma, yaitu: orisinalitas, tanpa pamrih, universalitas, skepticism, dan terbuka untuk umum. Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa ilmu pengetahuan diperoleh melalui kegiatan penelitian ilmiah dan menghasilkan penjelasan ilmiah yang mempunyai sifat khusus seperti sistematis, dapat diuji kebenarannya, dapat digeneralisasi, dan mempunyai kemampuan menduga atau memprediksi.

            Untuk membedakan antara metode ilmiah (ilmu pengetahuan) dengan metode nonilmiah, silakan Anda lihat Tabel berikut ini.



Metode Ilmiah
Metode Nonilmiah
o   Permasalahan harus dirumuskan secara jelas, spesifik, dan nampak variabel-variabel yang akan diteliti
o    Permasalahan sering tidak jelas, tetapi bersifat umum dan sumir
o   Jawaban yang diberikan terhadap permasalahan harus didukung dengan data
o   Jawaban apapun tidak perlu didukung dengan data
o   Proses pengumpulan data, analisis data, dan penyimpulan harus dilakukan secara logis dan benar
o   Tidak ada proses pengumupulan data, dan analisis data, meskipun mungkin ditutup dengan suatu kesimpulan
o   Kesimpulan siap diuji oleh siapa pun yang meragukan validitasnya
o   Pengujian terhadap kesimpulan bioleh dilakukan atau tidak tanpa membawa akibat berarti bagi kesimpulan pertama
o   Hanya digunakan un tuk mengkaji hal-hal yang dapat diamati, dapat diukur, emperik
o   Boleh saja digunakan mengkaji hal apapun termasuk yang paling misterius, supranatural, dan dogmatis

            
Berbeda dengan ilmu pengetahuan alam, seperti Fisika, Biologi, Kimia, Matematika yang objek kajiannya sudah jelas. Sedangkan dalam ilmu sosial objek penjelasan ilmiahnya adalah perilaku sosial, yaitu segala aktivitas manusia dalam lingkungannya, baik lingkungan sosial, politik, budaya, maupun ekonomi.

Pengertian mengenai ilmu-ilmu sosial tidak selalu sama di kalangan para ahli. Ada pandangan yang mengatakan bahwa yang dapat dimasukkan dalam kelompok ilmu sosial hanyalah disiplin ilmu yang mempergunakan dan menghasilkan teori yang lebih eksak (pasti), misalnya ekonomi atau sosiologi yang bersifat matematis. Ada pula pandangan yang berpendapat bahwa linguistik , misalnya, dapat dimasukkan dalam kelompok ilmu sosial. Dengan demikian, objek penelitian ilmu sosial di atas umumnya sudah pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari. Suatu hal yang perlu digarisbawahi adalah bahwa yang diteliti adalah perilakunya, bukan yang berperilaku (manusianya).


Dalam melakukan suatu penelitian perlu ditentukan pendekatan dan metode penelitian apa yang digunakan. Pendekatan penelitian berhubungan dengan jenis informasi apa yang diperlukan, dari siapa informasi dikumpulkan, dan bagaimana informasi dikumpulkan, sedangkan metode penelitian berhubungan dengan cara apa  yang dipilih untuk mengumpulkan data. Meneliti semua penduduk yang ada di suatu negara berarti kita melakukan sensus. Sedangkan meneliti sejumlah penduduk di suatu negara berarti melakukan survai. Sensus dan survai adalah dua contoh ’pendekatan penelitian’. Baik sensus maupun survai dapat dilakukan dengan metode wawancara, atau dengan mengirimkan sejumlah pertanyaan  atau yang biasa disebut dengan kuesioner. Wawancara dan kuesioner adalah dua contoh ’metode penelitian’.


Pendekatan dan metode penelitian ini bisa berbeda antara peneliti satu dengan peneliti lainnya, walaupun sama-sama berasal dari disiplin ilmu yang sama. Misalnya, dua orang pakar administrasi negara yang melakukan penelitian mengenai pokok masalah yang sama dapat menyajikan hasil yang berbeda karena masing-masing mempergunakan pendekatan yang berbeda.

Memutuskan pendekatan penelitian mana yang akan dipilih tergantung pada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:



  1. Apakah informasi yang kita perlukan sudah tersedia?
  2. Mengapa kita memerlukan informasi?
  3. Populasi seperti apa yang hendak kita terangkan?
  4. Sumberdaya apa sajakah yang kita miliki dan dapat kita kerahkan?



       Dalam melakukan penelitian, ada beberapa pendekatan penelitian yang dapat dipilih. Pendekatan-pendekatan penelitian tersebut antara lain:



1.   Pendekatan penelitian historis, digunakan jika suatu penelitian

bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematik dan   objektif, dengan cara  mengumpulkan, mengevaluasi, melakukan verifikasi, dan melakukan sintesa bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. 



2. Pendekatan penelitian deskriptif, seringkali juga disebut dengan penelitian survai , yang dipilih jika peneliti bermaksud untuk membuat deskripsi mengenai situasi-situasi  atau kejadian-kejadian. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang semata-mata melakukan akumulasi data dasar dalam cara deskriptif, tidak mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi. Penelitian yang dapat dimasukkan ke dalam pendekatan penelitian ini adalah penelitian survai dan sensus.



3. Pendekatan penelitian perkembangan, dipilih jika penelitian bertujuan untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan atau perubahan, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan variabel yang diteliti, dan bagaimana faktor-faktor tersebut saling berhubungan. Penelitian perkembangan memusatkan perhatian pada perkembangan variabel-variabel penelitian tersebut selama beberapa bulan atau tahun. Penelitian perkembangan juga biasa disebut dengan nama penelitian longitudinal.



4. Pendekatan penelitian kasus dan penelitian lapangan, dipilih jika penelitian bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat. Penelitian kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit tersebut. Dibanding dengan penelitian survai yang cenderung untuk meneliti sejumlah kecil variabel pada unit yang besar, studi kasus cenderung meneliti sejumlah unit kecil tetapi mengenai variabel-variabel dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya.



5.    Pendekatan penelitian korelasional, dipilih jika suatu  penelitian bermaksud untuk mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu variabel penelitian berhubungan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih variabel penelitian lain. Hubungan antar satu variabel dengan satu atau lebih variabel lain itu tidak bersifat sebab-akibat.



6.    Pendekatan penelitian kausal komparatif, dipilih jika  suatu penelitian bertujuan untuk meneliti kemungkinan hubungan sebab-akibat antara variabel penelitian satu dengan variabel penelitian lainnya, dengan cara meneliti akibat yang ada dan mencari kembali faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebabnya.



7.  Pendekatan penelitian eksperimental sungguhan (true experimental

       research), yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk meneliti kemungkinan saling hubungan sebab-akibat antara variabel satu dengan variabel lainnya, dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental dengan satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak disertai kondisi perlakuan.



8. Pendekatan penelitian ekesperimental semu (quasi experimental research), mirip  penelitian eksperimental , tetapi dilakukan karena keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan.



       9. Pendekatan penelitian kaji tindak (action research), dipilih jika suatu penelitian  bertujuan untuk  mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung pada dunia kerja atau dunia aktual lainnya.


No comments:

Post a Comment