Wednesday, 22 November 2017

Pengendalian Persedian (EOQ)

Pengendalian persedian pada umumnya dibagi 2 yaitu yang bersifat deterministik (diketahui dengan pasti) dan yang bersifat probabilistik. Pengendalian persediaan  yang terjadi diperusahaan pada awalnya dimulai dengan sistem ABC dimana perusahaan mencoba untuk menggolongkan macam-macam barang persedian kedalam 3 golongan A, B dan C.  Pada golongan A dengan % jumlah barang yang maksimum 20% dari total tetapi berkontribusi biaya sebesar 80%.  Untuk golongan ini dititik berat pengendalian persedian dengan tujuan menekan biaya modal.  



Permasalahan utama yang harus dapat dijawab dalam pengendalian persedian adalah 2 pertanyaan besar yaitu:



  1. Berapa banyak yang harus dipesan dan
  2. Kapan harus memesan.



Jawaban pertanyaan pertama kita menyebutnya jumlah pesanan (order quantity) sedangkan pertanyaan kedua tergantung dengan sistem yang akan kita gunakan yaitu periodic review atau continuous review.  Pengulasan Periodik (periodic review) kita melakukan pemesanan dalam jangka waktu yang tetap, sedangkan pengulasan kontinyu kita mencari kapan titik pemesan kembali dicapai pada kondisi ini jumlah yang dipesan adalah tetap.



Dalam EOQ, terdapat tiga macam biaya yang mempengaruhi, yaitu :

¨      Biaya pemesanan (Ordering dan Procurement Cost)

Biaya pemesanan merupakan total biaya pemesanan dan pengadaan bahan sehingga siap untuk dipergunakan atau diproses lebih lanjut. Contoh biaya ini adalah biaya pengangkutan, pengumpulan,  penyusunan dan penempatan di gudang



¨      Biaya penyimpanan (Holding Cost atau Carrying Cost)

Biaya ini timbul karena perusahaan menyimpan persediaan. Biaya ini sebagian besar merupakan biaya penyimpanan (secara fisik), disamping pajak dan asuransi barang.



¨      Shortage Cost

Biaya ini timbul apabila ada permintaan terhadap barang yang kebetulan sedang tidak tersedia di gudang. Shortage cost yang timbul berupa biaya ekstra untuk membuat barang yang dipesan juga berupa berkurangnya good will pelanggan.



Sekarang, bagaimana rumus EOQ ?

Rumus EOQ adalah :




Q =
 



                                            Dimana :         Q         = Jml pemesanan yang optimal

                                                                     Cs       = Biaya pemesanan setiap pesan                           R                                                                  = Jumlah kebutuhan dlm 1 tahun

                                                                     C   i        =          Biaya penyimpanan setiap unit



Ingat ! 

P adalah biaya pemesanan setiap kali pesan. Jangan dikalikan lagi dengan banyaknya barang yang dipesan

C adalah biaya penyimpanan tiap unit, jangan dikalikan lagi dengan banyaknya barang yang dipesan.



Dengan Potongan Harga


Di dalam praktek, penjual biasanya menawarkan potongan harga apabila pembeli membeli dalam jumlah yang besar.  Potongan semacam ini disebut quantity discount. Penawaran semacam ini memang kelihatannya sangat menarik dan menguntungkan karena harga per unit barang menjadi lebih murah. Namun, apakah benar penawaran ini selalu menguntungkan ? Memang keuntungan kalau membeli dalam jumlah besar adalah harga lebih murah, biaya pesan lebih murah, tidak ada kekurangan stok, juga biaya pengangkutan menjadi lebih murah karena tidak terlalu sering. Tetapi, pembelian dalam jumlah besar mempunyai kelemahan, yaitu biaya penyimpanan menjadi lebih mahal, banyak modal harus diinvestasikan, serta besar kemungkinan barang menjadi rusak karena disimpan terlalu lama. Sekarang, mari kita pelajari bersama apa komplikasi dengan adanya potongan pembelian.



Pendekatan perbandingan biaya

Dianggap bahwa permintaan dan waktu tunggu penyediaan tetap dan diketahui. Pendekatan yang pertama dengan jalan membandingkan biaya pada tingkat jumlah pesanan ekonomis dengan biaya yang telah memperhitungkan potongan. Rumus untuk jumlah biaya persediaan (total inventory cost) ialah sebagai berikut :

(TC) =



Dimana :

(TC)    =    jumlah biaya persediaan setahun

R         =    jumlah permintaan barang

C         =    biaya per unit barang (biaya bisa berarti harga, kalau barang harus dibeli

Q         =    jumlah pesanan ekonomis, agar jumlah biaya minimum

 I          =    biaya penyimpanan, dapat juga sebagai persentase dari rata-rata persediaan, merupakan persentase tertentu dari biaya atau harga per unit barang.

S         =    biaya pemesanan per pesanan (set up cost)





Perhatikan contoh berikut :

Suatu perusahaan membeli barang A dari seorang produsen. Barang yang dibutuhkan sebanyak 400 unit(=jumlah permintaan). Biaya per unit barang tersebut adalah Rp. 50,000,00. Biaya penyimpanan sebesar 10% dari rata-rata harga, biaya pemesanan = Rp. 40.000,00 per pesanan.

Pihak produsen menawarkan apabila pembelian sebanyak 100 unit atau lebih, akan diberi potongan harga.

 a.    Hitung jumlah pesanan ekonomis tanpa memperhatikan potongan harga !

 b.    Apakah tawaran potongan harga dapat diterima





Jawab !



  1. Q  =                                                    



= 

                  =  80 unit

                  Jadi jumlah pesanan yang ekonomis adalah 80 unit



  1. Perhitungan jumlah biaya persediaan, tanpa dan dengan potongan harga

(perhatikan rumus TC diatas)

Tanpa potongan harga

·         Biaya pembelian barang A  50.000(400)                   =    20.000.000

·         Biaya penyimpanan (80:2) (50.000) (0,1)                  =         200.000

·         Biaya pemesanan                                   =          200.000

Jumlah biaya persediaan                                                   =   20.400.000



Dengan potongan harga 5 %

·         Biaya pembelian barang A  50.000(400)(0,95)         =    19.000.000

·         Biaya penyimpanan (100:2) (0,95x50.000) (0,1)      =         237.500

·         Biaya pemesanan                                   =          160.000

Jumlah biaya persediaan                                                   =    19.397.500



Dari kedua perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa :

Biaya persediaan dengan membeli 80 unit tanpa potongan sebesar          Rp. 20.400.000.



Dengan potongan 5 %, maka biaya persediaan menjadi Rp. 19.397.500. ingat, disini telah diberikan potongan harga 5 % jika membeli minimal 100 unit. Jadi Q menjadi 100 bukan 80. Biaya per unit barang (harga) menjadi 0,95 x Rp. 50.000 (dipotong 5% dari harga Rp. 50.000) = Rp. 47.500,00.

Dengan demikian, karena total biaya persediaan lebih murah dengan adanya potongan harga, maka sebaiknya potongan harga tersebut dapat diterima.



Nah, sekarang Anda telah dapat membandingkan biaya yang dikeluarakan apabila menggunakan potongan harga dengan tanpa potongan harga.


No comments:

Post a Comment