Wednesday, 9 March 2016

Pantai Kelayang, pusat perburuan Gerhana Matahari Total di pulau Belitung



Dengan pasir putih, laut yang jerih, dan ombak yang bersahabat, Pantai Kelayang merupakan salah satu kawasan wisata utama Pulau Belitung.
Tetapi hari-hari ini Pantai Kelayang jauh lebih ramai dari biasanya.
Sebuah panggung raksasa didirikan di arena yang memang sering digunakan untuk pertunjukkan massal. Tenda kehormatan dengan kursi-kursi ukir sudah disiapkan sejak Senin (7/5).
Sistem tata suara diuji coba sejak siang, menciptakan kebisingan yang menenggelamkan deru angin dan bunyi air laut yang menghempas pantai.
Presiden Jokowi diagendakan berada di sini, untuk ikut menyaksikan Gerhana Matahari Total, tanggal 9 Maret besok.

Kendati beredar kabar, bahwa kedatangan Presiden mungkin dibatalkan, banyak warga mengatakan tetap akan datang ke Pantai Kelayang, karena Jokowi.
“Kapan lagi, bisa ketemu Jokowi,” kata Rosita, seotang warga Tanjung Pandan, yang sore itu datang bersama ibunya dan dua anaknya.
“Nanti mau menyewa mobil besar, rombongan keluarga, mungkin 20 orang, buat lihat gerhana matahari, sama lihat Jokowi sekalian. Moga-moga bisa salaman,” tambahnya pula, sambil tertawa.
Tak cuma pantai
Pantai dan puncak bukit merupakan titik-titik favorit perburuan gerhana. Di Pulau Belitung disiapkan 12 titik khusus pengamatan: tujuh di Kabupaten Belitung, lima di Kabupaten Belitung Timur.
Dan Pantai Kelayang merupakan pusatnya. Selain rencana kehadiran Jokowi, di sini juga akan berlangsung berbagai pertunjukkan: musik tarian, puisi.
Menghadirkan antara lain ikon sastra Belitung, Andre Herata. Tokoh Belitung lain yang sangat terkenal, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, masih belum jelas apakah akan mudik untuk GMT.
Tetapi sebetulnya, di sekitar Belitung ini, apalagi di Tanjung Pandan, Gerhana bisa dilihat dari mana saja, kalau cuaca bagus dan pandangan tak terhalang, kata Margiono, dari BMKG Tanjung Pandan.


“Memang, puncak Bukit menjadi favorit karena ketinggiannya, dan pantai karena keluasan horisonnya.” kata Margiono pula.
Di seluruh pantai utara Belitung, pengamatan bisa dilakukan dengan baik, asal mengarah ke timur.
Namun, Margiono menjelaskan, saat gerhana mulai terjadi, pukul 07;20, “permulaan gerhana memang ketinggian matahari berada pada sekitar 5 derajat."
"Tapi kalau pas gerhana matahari totalnya, ketinggian matahari nanti akan sekitar 20-21 derajat. Jadi bisa dikatakan, kita di Belitung ini bisa melihat dari mana saja. Yang penting arahnya ke timur, katanya.

Margiono mengungkapkan pula, selain teloskop, BMKG memasang juga magnetograph di Belitung, untuk mengukur apakah ada perubahan magnet bumi saat terjadinya Gerhana Matahari total.

Inilah Daftar Kota Jawa Timur yang Dilintasi Gerhana Matahari Sebagian pada 9 Maret

Inilah Daftar Kota Jawa Timur yang Dilintasi Gerhana Matahari Sebagian pada 9 Maret
Gerhana matahari sebagian akan menyambangi wilayah Jawa Timur pada Rabu (9/3/2016).
Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim H Shofiyulloh ST MSi, mengatakan, berdasarkan hasil hisab yang dilakukan lembaga Falakiyah PWNU, gerhana matahari sebagian akan melewati sejumlah wilayah.
Wilayah itu Banyuwangi dan sekitarnya, Probolinggo dan sekitarnya, Pamekasan dan sekitarnya, Malang dan sekitarnya, Surabaya dan sekitarnya, Bojonegoro dan sekitarnya, Kediri dan sekitarnya, Blitar dan sekitarnya, serta wilayah Madiun dan sekitarnya.
Menurut Shofiyulloh di wilayah Madiun dan sekitarnya, gerhana matahari sebagian akan berlangsung selama 2 jam 16 menit 22 detik mulai pukul 06:20:52 hingga 08:37:14 WIB, dengan lebar gerhana sekitar 85,17 persen.
Sedang di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya, gerhana berlangsung selama 2 jam 19 menit 12 detik mulai pukul 06:21:59 hingga 08:41:11, dengan lebar gerhana sekitar 82,48 persen.
"Untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya, gerhana matahari sebagian akan berlangsung selama 2 jam 18 menit 17 detik. Mulai pukul 06:21:20 hingga 08:39:37, dengan lebar gerhana sekitar 86,04 persen," ujarnya pada Minggu (6/3/2016).

Shofiyulloh menambahkan gerhana matahari merupakan peristiwa langka dan istimewa, sehingga PWNU menghimbau masyarakat untuk menyambutnya.
Caranya, dengan melakukan kegiatan pengamatan, salat gerhana, dzikir, kegiatan sosial, dan kegiatan kefalakiyahann lainnya. "Lembaga Falakiyah PCNU se-Jatim sudah kita minta melakukan kegiatan tersebut dan melaporkan hasilnya ke kami," jelasnya.
Khusus pengamatan gerhana matahari secara langsung, Shofiyulloh minta, harus memakai pelindung mata khusus atau kacamata matahari. "Ini untuk safety (keamanan)," tegasnya.
Berbeda dengan wilayah Jatim yang terjadi hanya gerhana matahari sebagian. Sejumlah wilayah di Indonesia, pada 9 Maret lusa akan dilewati gerhana matahari total.
Wilayah tersebut, antara lain Palembang, Bangka, Belitung, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, Poso, Luwuk, Ternate, dan Halmahera. "Di luar wilayah itu, akan mengalami gerhana matahari sebagian seperti yang terjadi di Jatim," pungkas Shofiyulloh.

Tujuh hal seputar Gerhana Matahari Total; selfie dan kebutaan

Gerhana Matahari
Gerhana Matahari Total akan melintas di 12 provinsi di Indonesia pada 9 Maret. Indonesia merupakan negara satu-satunya yang dapat menikmati Gerhana Matahari Total. Selama ini fenomena Gerhana Matahari Total seringkali dikaitkan dengan kebutaan, apakah itu benar? lalu bagaimana melihat dengan aman?
Apa itu gerhana matahari ?
Gerhana matahari merupakan peristiwa di mana posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar dan berada pada garis lurus.

Saat itu Bulan akan melintas diantara Matahari dan Bumi, untuk beberapa waktu cahaya Matahari ke Bumi akan terhalang bayangan Bulan. Ketika fase total itu terjadi bulan menutupi Matahari, akan tampak corona Matahari akan tampak seperti menjulur dari pinggir bagian yang ditutupi Bulan.
Gerhana
Gerhana Matahari dapat dilihat di mana saja?
Gerhana matahari Total pada 9 Maret mendatang akan terjadi di Samudra Hindia dan berakhir di Lautan Pasifik dekat dengan Hawaii AS. Indonesia merupakan satu-satunya negara yang dapat menikmati gerhana Matahari Total di wilayah daratan.
Di Indonesia gerhana matahari Total akan melintasi 12 provinsi; mulai dari Sumatera Barat (Pulau Pagai Selatan), Sumatra Selatan (Palembang), Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung (Tanjung Pandan), Kalimantan Tengah ( Palangkaraya ), Kalimantan Timur (Balikpapan), Kalimantan Barat , Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah (Palu, Poso, Luwu), Maluku Utara (Ternate dan Maba). Tetapi jalur totalitas gerhana tidak melalui semua kota di provinsi.
Bagi Anda di luar wilayah tersebut dapat menikmati gerhana Matahari meski tidak total yaitu Medan (77,6%), Denpasar (76.44%), Makassar (88,54%), Jayapura (73.79%). Sementara untuk Anda di Jakarta dan pulau Jawa akan menyaksikan gerhana matahari sekitar 50-60 persen.
Negara- negara di kawasan Asia Tenggara juga dapat menikmati gerhana matahari sebagian.
gerhana

Gerhana
Pemantauan Gerhana Matahari membutuhkan kondisi cuaca yang cerah dan lokasi dengan jangkauan pandangan yang luas, tanpa terhalang gedung yang tinggi dan pepohonan yang lebat. Yang paling cocok adalah di lapangan terbuka dan juga di tepi pantai.
Kapan gerhana matahari mulai terjadi ?
Gerhana Matahari akan terjadi selama dua sampai tiga jam. Tetapi Gerhana Matahari mencapai fase penuh hanya selama satu setengah sampai tiga menit. Di wilayah bagian barat Indonesia gerhana mulai terjadi pagi hari, mulai pukul 06.20 WIB, dan mencapai puncak gerhana pada 07.25 WIB. Gerhana Matahari akan berakhir pada pukul 08.35 WIB.
Sementara di wilayah tengah Indonesia Gerhana Matahari Total akan terjadi pada pukul 07.25 WITA, dan wilayah timur pada 08.36 WIT.
Berapa lama gerhana matahari total terjadi? Di wilayah yang menjadi pusat jalur gerhana, fase gerhana matahari total akan terjadi di Seai, Pulau Pagai Selatan Sumatera Barat, selama 1 menit 54 detik, dan yang paling lama yaitu di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara, yaitu 3 menit 17 detik. Lalu berakhir di Samudra Pasifik dan Papua Nugini, selama 4 menit 9 detik.
Pulau Belitung
Apakah cahaya matahari saat gerhana menimbulkan kebutaan?
Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN, Thomas Djamaluddin, melihat gerhana matahari total dapat menimbulkan kebutaan merupakan mitos modern. Yang benar adalah cahaya Matahari sehari-hari dan ketika gerhana sama-sama berbahaya, untuk itu jangan melihat Matahari secara langsung karena dapat membahayakan mata, yaitu retina bisa rusak.
Cahaya Matahari
Dan jika Anda menatap sinar matahari dengan jangka waktu yang lama akan menimbulkan kerusakan pada retina yang disebut dengan solar retinopathy. Gejalanya adalah titik-titik hitam pada pandangan mata Anda, dan itu sulit untuk dipulihkan.
Penyebabnya bisa jadi ketika fase total saat gerhana Matahari total terjadi, pupil mata membesar untuk menangkap cahaya sebanyak mungkin karena suasana yang gelap. Tetapi ketika fase total berakhir dan bulan mulai bergeser, cahaya matahari akan terang kembali dan saat itu yang membahayakan mata.
Bagaimana cara melihat Gerhana Matahari dengan aman?
Anda dapat menikmati gerhana Matahari dengan menggunakan kacamata khusus yang bisa mereduksi cahaya sampai 100.000 kali.
Gerhana
Selain itu proyeksi lubang jarum dapat digunakan untuk melihat gerhana Matahari total. cara membuatnya; sediakan dua kertas HVS lalu lubangi salah satunya dengan jarum. Kemudian letakkan sejajar, satu menghadap Matahari, Anda akan melihat pantulan matahari di bagian kertas yang lainnya.
Proyeksi lubang jarum
Ketika fase total terjadi, gerhana dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi hanya beberapa menit saja.
Alat lain yang dapat digunakan untuk melihat gerhana yaitu kacamata hitam atau rol film untuk foto, dan juga bekas foto rontgen serta bagian dalam disket. Tetapi perlu diingat alat-alat tersebut hanya dapat digunakan untuk melihat gerhana dengan waktu yang tidak terlalu lama.
Gerhana

Disket

Cara lain yang dapat digunakan adalah melihat pantulan matahari di dalam ember ataupun kolam.
Atau yang paling aman Anda dapat menyaksikan siaran langsung gerhana Matahari total melalui situs internet, antara lain milik Observatorium Boscha Bandung.
Apa boleh selfie ketika Gerhana Matahari Total?
Panduan untuk melihat gerhana dan berfoto selfie saat gerhana matahari sama saja, tak boleh melihat secara langsung. Ketika gerhana Matahari mencapai fase total, merupakan saat yang aman melihat secara langsung, tapi harus diingat itu hanya terjadi selama satu setengah sampai tiga menit saja.
Melihat gambar matahari di layar ponsel tidak berbahaya, yang menjadi kekhawatirannya adalah ketika orang melihat matahari dengan mata telanjang saat mengatur komposisi foto.
Selfie

Kapan Gerhana Matahari Total terjadi lagi di Indonesia?
Gerhana Matahari Total sudah beberapa kali terjadi di wilayah Indonesia selama sebelum 2016, yaitu 24 Oktober 1995, 18 Maret 1988, 22 November 1984, dan 11 Juni 1983.
Gerhana Matahari Total akan kembali terjadi di Indonesia pada 20 April 2042 dan 12 September 2053.
Tetapi wilayah Indonesia akan dilintasi oleh Gerhana Matahari Cincin dan Total secara bersamaan pada 20 April 2023 dan 25 November 2049.

Gerhana matahari total di Indonesia 2016 – siaran langsung


Gerhana akan terjadi di Asia Pasifik pada hari Rabu, 9 Maret, dan akan terlihat dalam bermacam-macam fase mulai dari Jepang sampai ke Australia.
Siang hari akan berubah menjadi malam bagi jutaan orang, saat bulan melintas tepat di depan matahari dan menyebabkan gerhana matahari total.

Pada hari Rabu, 9 Maret, penduduk di beberapa bagian Australia dan Asia Tenggara akan dapat menyaksikan gerhana matahari total ini. Fenomena ini juga akan dapat terlihat di Hawaii, pada garis tanggal internasional sebelah timur, di mana penanggalan masih akan menunjukkan hari Selasa, 8 Maret. Bagi mereka yang berada di wilayah yang lebih jauh ke barat atau timur di Eropa dan Amerika, hari sudah akan malam, sehingga matahari tidak akan terlihat.

Inilah yang perlu Anda ketahui:

Apa yang dimaksud dengan gerhana matahari?
Gerhana matahari terjadi ketika Bulan melintas langsung di antara Bumi dan Matahari, menyebabkan bayangan jatuh menimpa Bumi. Ini hanya dapat terjadi pada fase bulan baru - ketika sisi gelap bulan menghadap ke Bumi.
Sebaliknya, gerhana bulan terjadi ketika Bumi melintas di antara Matahari dan Bulan, menyebabkan bayangan menutupi bulan purnama.

Di mana dan kapan melihat gerhana
Grafik yang dibuat oleh NASA berikut ini akan menunjukkan di mana Anda dapat melihat pemandangan gerhana yang terbaik.
A graphic released by Nasa showing where the solar eclipse of March 2016 will be visible.
Karena Bumi berputar, maka tempat terbaik untuk melihat gerhana adalah di sepanjang zona biru pusat. Jika Anda cukup beruntung untuk berada di zona tersebut – yang sebagian besar terbentang di Indonesia – maka Anda akan dapat menyaksikan matahari tertutup seluruhnya oleh bulan.

Jika Anda berada jauh di sebelah utara atau selatan dari titik tersebut, Anda hanya akan dapat melihat gerhana sebagian. Misalnya, penduduk di Darwin di Australia Utara akan dapat melihat 60% dari matahari yang tertutup oleh bulan. Dan orang-orang di Perth di wilayah selatan akan dapat melihat 10% dari matahari yang terhalang.

Di sebelah utara, orang-orang di Vietnam selatan dan Thailand akan melihat 60% gerhana, sedangkan sebagian besar orang di Jepang dapat melihat 20% dari gerhana.

Jika Anda bingung dengan waktu (dan tanggal) yang ditampilkan pada grafik tersebut, jangan khawatir – gerhana tidak akan terjadi pada tengah malam. Waktu yang digunakan adalah waktu Universal, yang sama dengan Waktu Greenwich. Anda dapat menggunakan Google atau situs seperti ini untuk mengubahnya menjadi waktu setempat.

Berikut adalah kali:

Palembang, Sumatra: 07.21
Jakarta (parsial gerhana matahari): 07.21
Palu, Sulawesi: 08.38
Ternate, Malaku: 09.53
Gerhana total waktu menonton akan satu jam kedua sisi kali tersebut.

Dan di mana pun Anda berada, silakan kunjungi situs Guardian dan ikuti kisah-kisah kami karena kami akan mengumpulkan foto-foto dari fenomena ini secara langsung.

Hal yang paling penting
Advertisement

Jangan melihat langsung ke matahari.

Gerhana ini sendiri dapat dilihat secara aman dengan mata telanjang hanya dalam waktu beberapa detik saja, dan hanya jika Anda berada di lokasi di mana matahari benar-benar tertutup seluruhnya oleh bulan.

Melihat secercah saja sinar matahari pada saat terjadi gerhana dapat mengakibatkan kerusakan mata permanen atau kebutaan.

Dan kacamata hitam Anda pun tidak akan membantu. Baca terus untuk mengetahui cara paling aman menyaksikan gerhana.

Cara menyaksikan gerhana
Seperti yang telah kami peringatkan di atas: jangan melihat langsung ke arah matahari. Meski begitu, ada beberapa alat yang dapat Anda gunakan untuk melihat matahari dengan aman. Anda dapat membeli “kaca mata tukang las nomor 14” dari toko peralatan las atau dari beberapa toko perkakas lainnya. Anda juga dapat menggunakan mylar beraluminium yang dapat dipotong dengan gunting.

Cara lain untuk menyaksikan gerhana adalah dengan membuat kamera lubang jarum Anda sendiri.
Seberapa sering gerhana matahari terjadi?
Gerhana matahari dapat terjadi hingga lima kali dalam setahun, meskipun fenomena ini cukup langka. NASA menyimpan daftar gerhana yang telah lalu dan gerhana yang akan datang, dan menurut mereka, dalam 5.000 tahun terakhir hanya ada 25 tahun yang memiliki lima gerhana matahari.

Setiap gerhana dapat dilihat dari lokasi yang berbeda-beda. Misalnya, pada tahun 2015 gerhana matahari total dapat dilihat dari Inggris, tetapi orang-orang di Inggris tidak akan dapat melihat yang berikutnya lagi sampai tahun 2090.

KREATIFITAS, INOVASI, DAN ENTREPRENEURSHIP

Inovasi
Inovasi dinyatakan sebagai proses dimana Entreprenur mengubah peluang menjadi gagasan usaha yang bisa dipasarkan. Inovasi merupakan alat yang digunakan oleh para Entrepreneur, sehingga para Entrepreneur ini dapat dianggap sebagai katalisator perubahan.
Proses Inovasi dikatakan lebih dari sekedar proses dimana dimunculkan gagasan yang bagus, Tetapi juga untuk memahami asal-usul munculnya gagasan dan menyadari bahwa berpikir kreatif (creative thinking) merupakan sesuatu yang penting, atau vital, bagi proses munculnya Inovasi. Bagian ini akan mencoba menjelaskan peran kreatifitas dan inovasi dalam proses Entrepreneurial, yaitu untuk mencoba memahami peluang untuk mengembangkannya.
PERAN KREATIFITAS
Peran kreatifitas dalam proses inovasi penting untuk dipahami. Sebelumnya, perlu dipahami didefinisikan kreatifitas yaitu pengumpulan ataupun penumpukan gagasan yang dapat membuat suatu sistem menjadi lebih efektif dan juga lebih efisien.
Proses dan orang merupakan dua komponen penting dari kreatifitas. Proses, yang orientasinya pada sasaran, sebenarnya dirancang untuk bisa menjawab permasalahan yang dihadapi. Sedangkan orang merupakan komponen yang menentukan corak solusi yang akan dimunculkan dalam mengatasi permasalahan. Proses bisa saja serupa, tetapi pendekatan yang digunakan oleh setiap orang bisa saja saling berbeda. Sebagai contoh, kadang-kadang kita meniru solusi dari pihak lain, tetapi di kesempatan lain mungkin saja dicoba untuk merumuskan solusi yang sangat inovatif untuk menghadapi suatu permasalahan. Tabel A berikut ini mencoba membandingkan kedua jenis solusi tersebut, yang disebut sebagai solusi adaptor, yang merupakan tiruan dari solusi yang sudah biasa dijalankan oleh pihak lain dan solusi baru yang inovatif.
Tabel A.  Dua Jenis Pendekatan dalam Perumusan Solusi Permasalahan[1]

Solusi Adaptor


Solusi Inovatif
Menggunakan pendekatan yang sifatnya berdisiplin, teliti, dan mengikuti prosedur
Memikirkan solusi permasalahan dengan sudut pandang yang tidak biasa
Lebih tertarik pada pemecahan masalah daripada penemuan atau pemahaman permasalahan
Menemukan atau memahami permasalahan dan kemungkinan cara penyelesaiannya
Berusaha menyempurnakan praktek-praktek pemecahan masalah yang sudah biasa digunakan
Mempertanyakan asumsi dasar dari praktek-praktek pemecahan masalah yang sudah biasa digunakan
Cenderung berorientasi terhadap alat pemecahan masalah
Tidak terlalu memperdulikan alat, lebih tertarik terhadap hasil
Mampu menangani masalah hingga rinci
Tidak ada pekerjaan yang sifatnya rutin
Mudah dipengaruhi oleh suasana kerjasama dan kedekatan dalam kelompok
Tidak perduli terhadap kesepakatan dan tidak peka terhadap perasaan orang lain

Tahapan proses kreatif untuk memunculkan inovasi:
1.    Akumulasi Pengetahuan
2.    Proses Inkubasi
3.    Memunculkan Gagasan
4.    Evaluasi dan Implementasi

Pada skema yang terdapat pada modul digambarkan empat tahapan yang terjadi dalam proses munculnya kreatifitas. Apabila dalam proses tersebut dijumpai kesulitan, seringkali akan sangat membantu apabila dicoba untuk mundur kembali ke tahapan sebelumnya, dan kemudian mencoba kembali maju ke tahapan berikutnya.
Sebagai contoh, jika seseorang tidak mampu memunculkan gagasan atau solusi terhadap permasalahan yang dihadapi (Tahapan 3 - Memunculkan Gagasan), maka akan sangat membantu apabila orang tersebut  kembali ke Tahapan 1 - Akumulasi Pengetahuan. Seringkali, apabila seseorang membenamkan dirinya dalam data, sesungguhnya ia memberikan kesempatan kepada bawah sadarnya untuk memulai kembali memproses data, mencoba kembali memahami hubungan sebab-akibat yang terjadi, dan akhirnya memberinya peluang untuk mampu merumuskan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.

Mengembangkan Kreatifitas
            Banyak cara yang bisa digunakan untuk memperbaiki bakat kreatif seseorang. Cara yang seringkali dianggap paling membantu adalah dengan menyadari kebiasaan, serta hambatan mental, yang menghalangi munculnya kreatifitas. Kemajuan akan lebih cepat diperoleh apabila dilakukan latihan secara teratur, yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan kreatif.
Bagian berikut ini mencoba menjelaskan cara-cara untuk meningkatkan kesadaran terhadap kebiasaan berpikir yang menghambat kreatifitas, sehingga diharapkan bisa membantu meningkatkan kreatifitas seseorang.
1.    MENGENALI HUBUNGAN
2.    MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN TENTANG FUNGSI
3.    MENGGUNAKAN OTAK
4.    MENGHILANGKAN CARA BERPIKIR YANG MENGHAMBAT
      Kebiasaan-kebiasaan yang seringkali menghambat munculnya kreatifitas maupun inovasi antara lain cara berpikir yang sifatnya mencari aman, cara berpikir stereotip, cara berpikir ”mungkin” yang menujukkan keengganan mengambil keputusan, ataupun cara berpikir ”atau” yang menunjukkan keengganan memilih.
      Kebiasaan semacam ini cenderung menghambat dan mengacaukan proses berpikir kreatif, sehingga sesungguhnya diperlukan cara berpikir yang berbeda agar kreatifitas bisa muncul.

Sumber Inovasi
            Inovasi adalah alat yang dipergunakan oleh para Entrepreneur lebih untuk memanfaatkan perubahan  daripada menciptakan perubahan. Dalam kenyataan, beberapa jenis temuan memang mampu membawa perubahan, walaupun hal seperti ini sebenarnya jarang terjadi, dan lebih mudah dijumpai inovasi yang muncul untuk memanfaatkan perubahan. Terdapat berbagai bidang yang biasanya merupakan sumber terjadinya inovasi, seperti yang dijelaskan berikut ini.
a.    KEJADIAN TAK TERDUGA (temuan yang sifatnya tidak disengaja, dan munculnya sebenarnya tidaklah direncanakan sehingga biasanya merupakan kejutan inovatif bagi perusahaan).
b.    KESENJANGAN (kesenjangan terjadi apabila terdapat ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan. Banyak pencetus gagasan baru ternyata mendapat ilham dari kesenjangan semacam ini).
c.    MENJAWAB KEBUTUHAN (muncul kebutuhan khusus yang menyebabkan si Entrepreneur perlu ber-inovasi untuk menjawab kebutuhan khusus tersebut, seperti munculnya makanan kesehatan).
d.    PERUBAHAN INDUSTRI DAN PASAR (kondisi pasar selalu mengalami perubahan, baik karena sikap konsumen berubah, terjadinya perubahan atau kemajuan teknologi, pertumbuhan sektor industri, dll. Karena itu industri maupun pasar akan selalu berubah, baik perubahan pada strukturnya, pada definisinya, dan juga pada unsur-unsur lainnya.
e.    PERUBAHAN DEMOGRAFI (perubahan populasi, seperti umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, sebaran secara geografis bisa memunculkan peluang. Contoh, bila usia rata-rata populasi meningkat, berarti peluang hidup lebih besar, maka permintaan terhadap industi perawatan kesehatan juga akan menjadi lebih besar).
f.     PERUBAHAN PERSEPSI (perubahan bisa terjadi pada persepsi masyarakat tentang sesuatu hal, baik berupa pandangan maupun mengenai keadaan, hal ini bisasangat berpengaruh terhadap peluang usaha. Contohnya ditunjukkan oleh makin kuatnya persepsi masyarakat tentang perlunya memiliki badan sehat dan bentuk badan proporsional menyebabkan permintaan terhadap sasana fitness dan makanan-makanan penunjang kesehatan meningkat).
g.    GAGASAN DENGAN DASAR  ILMU PENGETAHUAN

Prinsip Inovasi
Entrepreneur perlu memahami prinsip-prinsip Inovasi. Prinsip-prinsip Inovasi perlu dipelajari, dan apabila digabungkan dengan kesempatan, dapat mendorong individu untuk berinovasi.
­   Cenderung bertindak
­   Menyederhanakan produk, jasa, atau proses, dan mudah dipahami
­   Membuat produk, jasa, atau proses berdasarkan kebutuhan konsumen
­   Mulai dengan skala kecil
­   Memiliki rasa optimis bahwa akan berhasil
­   Temuan dicoba, diuji, dan diperbaiki
­   Belajar dari kesalahan
­   Memiliki jadwal dan ukuran kemajuan
­   Memberikan penghargaan untuk kegiatan heroik
­   Bekerja dengan giat dan terus-menerus
           

Jenis-jenis Inovator
Frohman dan Pascarella mengungkapkan bahwa terdapat lima jenis Inovator, yaitu :
1.        Penjaga Gerbang
Inovator ini mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai perubahan atau kemajuan dalam bidang teknis. Mereka tidak pernah terlambat memahami perkembangan mengenai apa yang terjadi ataupun tentang gagasan-gagasan baru. Informasi mengenai perkembangan yang terjadi diperoleh lewat hubungan pribadi, pertemuan para ahli, ataupun media massa. Apabila inovator ini memperoleh informasi yang relevan, mereka akan mengirimkan informasi tersebut kepada pihak ataupun unit yang sesuai agar ditindaklanjuti.
2.        Pengembang Gagasan
Pengembang gagasan biasanya menganalisis informasi tentang teknologi baru, produk baru, ataupun prosedur yang baru, untuk menemukan gagasan baru bagi perusahaan. Gagasan baru tersebut mungkin berupa solusi yang bersifat inovatif terhadap permasalahan yang muncul dalam mengembangkan produk, dalam pengembangan usaha, ataupun dalam mencari peluang baru dalam pemasaran produk ataupun jasa.
3.        Juara
Para juara merupakan penganjur atau pendorong gagasan baru, akan berusaha untuk mendapatkan berbagai jenis sumber yang akan digunakan untuk membuktikan bahwa gagasannya memang layak dikembangkan. Mereka cenderung mementingkan hasil dan tidak terlalu perduli resiko dan juga tidak tertarik mempelajari konsekuensi yang dihadapi bila terjadi kegagalan. Misi utama untuk menyingkirkan hambatan terhadap gagasan baru.
4.        Project Managers
Seseorang perlu merencanakan anggaran dan jadwal, menyusun laporan yang memuat informasi tentang kemajuan yang sudah dicapai, mengkoordinasikan tenaga kerja dan mengusahakan berbagai peralatan yang diperlukan maupun berbagai jenis sumber lainnya. Mereka mengelola pekerjaan, tenaga kerja, yang dibutuhkan untuk mengubah suatu gagasan menjadi kenyataan.
5.        Pelatih
Jenis ini menggambarkan aspek teknis dan aspek hubungan antar manusia yang terjadi dalam proses inovasi. Pelatih akan mengusahakan pelatihan teknis yang berkaitan dengan pengembangan suatu gagasan baru, dan membantu tenaga kerja agar bisa bekerjasama mengubah gagasan menjadi kenyataan.




Thursday, 3 March 2016

Konsep Organisasi

Hampir setiap manusia modern hidup dalam organisasi, namun apa yang dimaksud dengan organisasi? dan mengapa dalam kehidupan modern orang harus hidup dalam organisasi?. Definisi tentang organisasi dengan mudah dapat dijumpai dalam banyak literatur tentang manajemen, yang mana pada intinya didefinisikan sebagai sekelompok manusia yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan (Robbin, 2003). Melihat dari kerakteristik organisasi tersebut yang meliputi; 1) merupakan sekelompok manusia yang bekerja sama, dan 2) memiliki tujuan yang ingin dicapai bersama, maka kelompok manusia tersebut bukan terbentuk secara alami atau secara kebetulan, tetapi terbentuk melalui kegiatan rekayasa yang disengaja. Dengan demikian, sekelompok supporter sepak bola yang baru ketemu dalam satu pertandingan, atau sekelompok penonton yang hadir dalam satu pertunjukkan musik adalah bukan suatu organisasi, karena tidak memenuhi karakteristik-karakteristik tersebut.
Selain itu, karena kelompok orang tersebut harus saling bekerja sama, dan juga harus mencapai suatu tujuan maka, kegiatannya harus ada yang mengkoordinasinya, sehingga dapat dicapai suatu titik temu dan dapat diarahkan pada tujuan yang diinginkan bersama. Orang yang mengkoordinasikan tersebut kemudian disebut dengan manajer, pekerjaan yang dilakukannya disebut dengan manajemen. Itulah sebabnya kegiatan manajemen ada pada suatu organisasi, dan profesi manajer terdapat dalam organisasi. Tanpa organisasi, profesi manajer tidak diperlukan.
Dengan 2 karakteristik tersebut itulah kemudian muncul berbagai jenis organisasi. Organisasi pendidikan baik itu sekolah, madrasah, pondok pesantren, universitas, merupakan jenis organisasi yang memiliki tujuan khusus dalam bidang pendidikan. Organisasi yang bergerak dalam kegiatan keuangan akan memiliki tujuan dalam mencapai keuntungan dengan melalui kegiatan keuangan, akan meliputi berbagai organisasi perbankan, di Indonesia akan dikenal dengan BNI, BRI, Bank Mandiri, BCA, dan sebagainya. Demikian pula pada organisasi-organisasi yang memiliki tujuan khusus yang lain.
Namun demikian seiring dengan perubahan zaman, terdapat pergeseran pada beberapa konsep tentang organisasi. Pergeseran tersebut umumnya dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang makin kompetitif dan makin cepat berubah atau bergerak dengan cepat. Kondisi-kondisi tersebut kemudian mendorong organisasi untuk mampu menyesuaikan diri agar supaya tetap dapat bertahan hidup dalam kondisi yang berubah. Sebagaimana mahkluk hidup, organisasi memiliki siklus pertumbuhan, yaitu lahir, berkembang, puncak karir, tua dan kemudian mati. Namun demikian, usia organisasi dapat diperpanjang melalui kegiata perubahan. Kosep perubahan dalam organisasi tersebut digambarkan oleh Kasali (2006) sebagaimana gambar 1.

Gambar 1: Perubahan dalam organisasi
Garis lengkung menggambarkan siklus kehidupan organisasi. Lahir, kemudian memiliki kinerja yang menurun, karena saat awal kehidupan organisasi, masih memerlukan berbagai kebutuhan sumber daya, dan organisasi belum mampu memenuhi kebutuhan sumber dayanya sendiri, sehingga sumber daya harus disubsidi dari luar. Seiring dengan waktu organisasi akan mulai memiliki reputasi, mendapatkan berbagai kepercayaan masyarakat, sehingga organisasi mulai mandiri dan mulai mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, bahkan akan mampu mengembalikan modal awal yang digunakan untuk membeli sumber daya dari subsidi luar pada saat awal berdirinya. Demikian seterusnya semakin hari organisasi akan terus berkembang sampai pada titik tertentu. Titi A merupakan titik dimana organisasi berada dalam kinerja terbaik, reputasi sangat tinggi, kepercayaan masyarakat sangat baik, produk-produk yang diluncurkan merupakan produk-produk yang sangat kompetitif. Pada saat inilah saat terbaik dalam mengadakan perubahan organisasi. Organisasi harus berfikir jauh kedepan, oranisasi harus mampu memperkirakan bahwa apa yang unggul dan disukai masyarakat pada saat ini belum tentu akan disukai masyarakat pada masa yang akan datang. Perubahan yang dilakukan ketika organisasi berada pada titi A, tidak akan terasa berat, karena organisasi sedang dalam performance puncak, dan perubahan dapat dilakukan secara evolutif.
Titik C merupakan titik balik organisasi, kinerja organisasi mulai turun, namun kepercayaan masyarakat masih tinggi dan produk-produk masih memiliki daya kompetitif, namun jika kondisi ini dibiarkan terus maka kinerja organisasi lambat laun akan habis dan menurun, kemudian akan ditinggalkan oleh masyarakat dan selanjutnya akan mati. Jika organisasi mau memperpanjang umurnya, maka organisasi harus melakukan perubahan secara revolusioner. Titik B1 merupakan titik perubahan yang dilakukan organisasi dengan revolusioner, yang diistilahkan dengan turnaround, atau “balik arah”. Perubahan yang dilakukan akan terasa berat, kinerja organisasi sedang menurun, kepercayaan masyarakat juga dalam kondisi yang menurun, produk-produk dan layanan-layanan mulai ditinggalkan oleh pelanggan. Pada kondisi ini organisasi harus memaksa komponen organisasi untuk berubah. Apa yang telah dikerjakan pada masa lalu dan sudah menjadi kebiasaan harus mampu ditinggalkannya. Seluruh komponen organisasi harus “berubah haluan” mulai mengerjakan pekerjaan-pekerjaan baru, tradisi-tradisi baru, sistem baru, visi baru, dan seterusnya. Perubahan harus dilakukan secara revolusioner dan memaksa. Pada kondisi ini seringkali akan memakan korban. Orang-orang yang tidak mampu menyesuaikan diri akan tertinggal atau tergantikan.
Jika organisasi tidak melakukan turnaround maka organisasi akan masuk ke manajemen krisis (titik B). Titik B merupakan titik harapan terakhir dari organisasi untuk berubah atau mati. Jika organisasi mengadakan perubahan pada titik B ini maka akan berlaku hukum sebagaimana pada turnaround tetapi jauh lebih tegas, lebih revolutif, dan harus dijalankan dalam kurun waktu yang cepat dan program yang sangat jelas. Perubahan dilakukan dalam konsep “ya atau tidak”, tidak ada tawar menawar lagi, karena organisasi berada dalam ambang kematian.
Jika organisasi mampu berubah maka organisasi akan hidup kembali atau memiliki usia yang panjang, demikian seterusnya sehingga organisasi tersebut akan mampu bertahan dalam perubahan lingkungan yang terus berkembang. Organisasi kampus seperti Oxford University di Inggris, Leiden University di Belanda, Harvard University, dan Massachuset Institue of Technology di Amerika Serikat, Universitas Al-Azhar di Mesir, merupakan jenis-jenis organisasi pendidikan yang bertahan ratusan tahun dan masih memiliki produk-produk pendidikan yang kompetitif.
Robbin, Bergman, Stagg, Coulter (2003) menggambarkan perbedaan antara organisasi tradisional dengan baru sebagaimana pada gambar 2.
Organisasi tradisional
Organisasi Baru
· Stabil
· Tidak fleksibel
· berpusat pada pekerjaan
· Berorientasi individual
· Pekerjaan yang permanen
· Berorientasi pada perintah
· Manajer selalu membuat keputusan
· Berorientasi pada aturan
· Lingkungan kerja yang relatif homogen
· Jam kerja didefinisikan sebagai 9 – 5
· Hubungan yang hirarkhis
· Fasilitas kerja ada pada jam-jam tertentu
· Dinamis
· Fleksibel
· Berpusat pada keterampilan
· Pekerjaan di definisikan sebagai tugas-tugas yang harus dikerjakan
· Berorientasi tim
· Pekerjaan yang temporal
· Berorientasi pada pelibatan
· Partisipasi seluruh pekerja dalam pengambilan keputusan
· Berorientasi pada pelanggan
· Diversifikasi lingkungan kerja
· Tidak ada batas waktu kerja
· Hubungan dua arah dan jaringan
· Kerja dimana saja dan kapan saja

Tabel 1 : Perbedaan karakteristik organisasi tradisional dan baru
Berbagai perubahan-perubahan tersebut kemudian melahirkan berbagai konsep tentang organisasi. Mulai dari organsasi yang sangat mengandalkan pemimpin sampai dengan organisasi yang paling tidak mengandalkan pemimpin. Keseluruhan konsep organisasi tersebut digambarkan sebagaimana pada gambar 3.

Gambar 2. Berbagai konsep organisasi
Autocracy adalah organisasi yang semua hal apa kata pemimpin. Pemimpin boleh maka dapat dijalankan sedangkan jika pemimpin tidak mengijinkan maka tidak pula boleh dilakukan. Sedangkan diujung sebelah kanan adalah organisasi Egalitarianism. Pada organisasi ini seluruh keputusan ada di tangan anggota organisasi, hampir tidak diperlukan pemimpin, tugas pemimpin hanya memfasilitasi saja terhadap diambilnya sebuah keputusan. Sedangkan diantara itu ada organisasi bureocracy, system, decentralization, collegialism, dan federations.
Jenis organisasi bureocracy bersturktur hirarkhis, masing-masing orang mengepalai pada sub organisasi tertentu, satu sub organisasi kemungkinan akan memiliki sub-sub organisasi yang lain, dan seterusnya. Organisasi bureocracy bersifat sentralisasi. System merupakan jenis organisasi yang mensinkronkan proses pada satu sub bagian atau orang dengan sub bagian atau orang lain sehingga membentuk suatu proses yang berjalan dengan baik. Sinkronisasi tersebut mengarah kepada tujuan tertentu untuk mencapai tujuan besar dari organisasi. Decentralization merupakan jenis organisasi yang bersifat setara antara satu sub organisasi dengan sub organisasi lain dalam satu organisasi. Masing-masing satu sub organisasi dipimpin oleh satu orang pemimpin. Masing-masing pimpinan sub organisasi bersifat setara. Organisasi collegialism merupakan organisasi yang memiliki struktur kolegial dalam mencapai tujuannya. Pada jenis organisasi ini kedudukan orang-orang yang ada di dalam organisasi lebih bersifat setara, yang mana hubungan sesama anggota organisasi layaknya kolega. Sedangkan pada organisasi federations pemimpin pada sub organisasi memiliki wewenang mutlak layaknya pemimpin pada organisasi utama.
2.2.
RESISTENSI PERUBAHAN DAN PERUBAHAN TERENCANA

1.      RESISTENSI PERUBAHAN

Banyak masalah yang bisa terjadi ketika perubahan akan dilakukan. Masalah yang paling sering dan menonjol adalah “penolakan atas perubahan itu sendiri”. Istilah yang sangat populer dalam manajemen adalah resistensi perubahan (resistance to change). Penolakan atas perubahan tidak selalu negatif karena justru karena adanya penolakan tersebut maka perubahan tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Penolakan atas perubahan tidak selalu muncul dipermukaan dalam bentuk yang standar.

Penolakan bisa jelas kelihatan (eksplisit) dan segera atau bisa juga tersirat (implisit), dan lambat laun. Untuk keperluan analitis, dapat dikategorikan sumber penolakan atas perubahan, yaitu penolakan yang dilakukan oleh individual dan yang dilakukan oleh kelompok atau organisasional (Robbins, 2001) :
  1. Resistensi Individual, karena persoalan kepribadian, persepsi, dan kebutuhan, maka individu punya potensi sebagai sumber penolakan atas perubahan, seperti beberapa terkait: kebiasaan, rasa aman, faktor ekonomi, takut akan sesuatu yang tidak diketahui, dan persepsi.
  2. Resistensi Organisasional, organisasi, pada hakekatnya memang konservatif. Secara aktif mereka menolak perubahan. Enam sumber penolakan atas perubahan yaitu:
a.       Inersia Struktural.
Artinya penolakan yang terstrukur. Organisasi, lengkap dengan tujuan, struktur, aturan main, uraian tugas, disiplin, dan lain sebagainya menghasilkan stabilitas. Jika perubahan dilakukan, maka besar kemungkinan stabilitas terganggu.
b.      Fokus Perubahan Berdampak Luas.
Perubahan dalam organisasi tidak mungkin terjadi hanya difokuskan pada satu bagian saja karena organisasi merupakan suatu sistem. Jika satu bagian diubah maka bagian lain pun terpengaruh olehnya. Jika manajemen mengubah proses kerja dengan teknologi baru tanpa mengubah struktur organisasinya, maka perubahan sulit berjalan lancar.
  1. Inersia Kelompok Kerja. Ketika individu mau mengubah perilakunya, norma kelompok punya potensi untuk menghalanginya.
  2. Ancaman Terhadap Keahlian. Perubahan dalam pola organisasional bisa mengancam keahlian kelompok kerja tertentu. Misalnya, penggunaan komputer untuk merancang suatu desain, mengancam kedudukan para juru gambar.
  3. Ancaman Terhadap Hubungan Kekuasaan yang Telah Mapan. Mengintroduksi sistem pengambilan keputusan partisipatif seringkali bisa dipandang sebagai ancaman kewenangan para penyelia dan manajer tingkat menengah.
  4. Ancaman Terhadap Alokasi Sumberdaya. Kelompok-kelompok dalam organisasi yang mengendalikan sumber daya dengan jumlah relatif besar sering melihat perubahan organisasi sebagai ancaman bagi mereka. Coch dan French Jr. (1948) mengusulkan ada enam taktik yang bisa dipakai untuk mengatasi resistensi perubahan, yaitu:
a.       pendidikan dan komunikasi;
b.      partisipasi;
c.       memberikan kemudahan dan dukungan;
d.      negosiasi
e.       manipulasi dan kooptasi;
f.       paksaan.

2.      PERUBAHAN TERENCANA.

Perubahan terencana merupakan istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Kurt Lewin, untuk membedakan perubahan yang disengaja digerakkan dan direncanakan organisasi dengan perubahan yang berlangsung tidak disengaja. Menurut Greenberg dan Baron (1997), terdapat beberapa faktor yang merupakan kekuatan dibelakang kebutuhan akan perubahan. Mereka memisahkan antara perubahan terencana dan perubahan tidak terencana. Mereka mendefiniskan :
1.      Perubahan terencana adalah aktivitas yang dimaksudkan dan diarahkan dalam sifat dan desainnya untuk memenuhi tujuan organisasi.
2.      Perubahan tidak terencana merupakan pergeseran dalam aktivitas organisasi karena adanya kekuatan yang sifatnya eksternal, di luar kontrol organisasi.

Menurut Mardikanto (2010) menyatakan bahwa perubahan terencana, pada hakekatnya merupakan suatu proses yang dinamis, yang direncanakan oleh seseorang (secara individual atau yang tergabung dalam suatu lembaga-lembaga sosial). Artinya, perubahan tersebut memang menuntut dinamika masyarakat untuk mengantisipasi keadaan-keadaan di masa mendatang (yang diduga akan mengalami perubahan) melalui pengumpulan data (baik yang aktual maupun yang potensial) dan menganalisisnya, untuk kemudian merancang suatu tujuan-tujuan dan cara mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan di masa mendatang.

Pendekatan klasik yang dikemukaan oleh Kurt Lewin (1951) mencakup tiga langkah dalam model perubahan terencana yaitu pertama : UNFREEZING the status quo, lalu MOVEMENT to the new state, dan ketiga REFREEZING the new change to make it pemanent Selama proses perubahan terjadi terdapat kekuatan-kekuatan yang mendukung dan yang menolak. Melalui strategi yang dikemukakan oleh Kurt Lewin, kekuatan pendukung akan semakin banyak dan kekuatan penolak akan semakin sedikit. Tiga langkah diuraikan sebagai berikut :
  1. Unfreezing – Pencairan tingkat sekarang. Langkah ini merupakan persiapan untuk berubah. Hal melibatkan pemahaman bahwa perubahan adalah perlu, dan merupakan persiapan untuk pindah dari zone kenyamanan saat ini. Langkah yang pertama ini untuk menyiapkan diri kita, atau orang yang lain untuk perubahan (dan idealnya menciptakan suatu situasi perubahan yang kita inginkan).
    Unfreezing juga merupakan upaya-upaya untuk mengatasi tekanan-tekanan dari kelompok penentang dan pendukung perubahan. Status quo dicairkan, biasanya kondisi yang sekarang berlangsung (status quo) diguncang sehingga orang merasa kurang nyaman.
  2. MOVEMENT to the new state – Perpindahan ke tingkatan baru Kurt Lewin sadar perubahan itu bukanlah suatu peristiwa, tetapi lebih suatu proses. Ia menyebutkan bahwa proses itu adalah suatu transisi (perpindahan ke tingkatan baru). Langkah yang kedua ini terjadi ketika kita membuat bahwa perubahan itu diperlukan. Orang-orang yang “tidak dibekukan/ dicairkan” akan menjadi bergerak ke arah perubahan yang diinginkan. Pada tahap ini, secara bertahap (step by step) tapi pasti, perubahan dilakukan. Jumlah penentang perubahan berkurang dan jumlah pendukung bertambah. Untuk mencapainya, hasil-hasil perubahan harus segera dirasakan.
  3. Refreezing
    Langkah ini adalah menstabilitakan perubahan telah dibuat. Perubahan akan diterima dan dijadikan norma yang baru. Orang-orang akan membentuk hubungan baru dan menjadi yang nyaman dengan perubahan tersebut. Hal ini akan memerlukan waktu yang lama. Pada tahap ini jika berhasil, maka jumlah penentang akan sangat berkurang, sedangkan jumlah pendukung makin bertambah.

Rosyid (2009) menyatakan, tahap perubahan dan proses perubahan terencana yang menyertai sebagai berikut:
1.      Fase eskploratif, yaitu organisasi menimbang dan memutuskan membuat perubahan spesifik dalam operasinya dan mengolakasikan sumberdaya- sumberdaya untuk merencanakan perubahan dalam membantu pemecahan perubahan. Tahap ini merupakan tahap dalam menumbukan kesadaran akan perlunya perubahan.
2.      Fase perencanaan, yaitu proses perubahan yang terkait adalah mengumpulkan informasi agar dapat ditetapkan diagnosa masalah secara tepat, tujuan perubahan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
3.      Fase tindakan, yaitu tahap ini organisasi mengimplementasikan perubahan hasil perencanaan. Proses perubahan dirancang untuk menggerakkan organisasi dari keadaan sekarang menuju ke masa depan.
4.      Fase integrasi, tahap ini segera dimulai begitu perubahan telah sukses diimplementasikan. Proses perubahan meliputi konsolidasi dan stabilisasi perubahan guna menguatkan perilaku baru, serta memonitor perubahan dan upaya-upaya perbaikan.


Menurut Mardikanto (2010) perubahan terencana selalu menuntut adanya perencanaan, pelaksanaan kegiatan yang direncakanan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan.