Thursday, 3 March 2016

AKUNTANSI MANAJEMEN

Materi akuntansi manajemen akan lebih mudah dipahami jika Anda telah memahami materi akuntansi keuangan dan akuntansi kos. Jika anda masih ingat fokus utama akuntansi kos adalah pengelolaan kos produksi.  Hasil akhir akuntansi kos  adalah laporan kos produksi dan laporan kos penjualan yang akan digunakan oleh pihak internal khususnya manajemen untuk penetapan harga produk. Akuntansi manajemen mempelajari metode penggunaan informasi kos untuk tujuan perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan, dan pengukuran kinerja.  


GAMBARAN UMUM AKUNTANSI MANAJEMEN

Akuntansi manajemen merupakan data kuantitatif  finansial yang dihitung, disusun, dan di interpretasi untuk kepentingan  pihak manajemen dalam organisasi di semua level.  Akuntansi manajemen menyediakan data dan informasi untuk melakukan aktivitas manajerial perencanaan, pengukuran dan pengendalian kinerja, pengambilan keputusan, penetapan harga dan penentuan biayaserta pendapatan.
Pengguna informasi akuntansi manajemen adalah pihak internal perusahaan meliputi dewan direksi, manajer  semua lini dan fungsi serta serikat pekerja.  Bentuk dan penyajian informasi akuntansi manajemen tidak diatur secara formal namun mengakomodasi kebutuhan para penggunanya. Alasan ini yang menyebabkan karakteristik informasi manajemen berbeda dengan informasi akuntansi keuangan.
Akuntansi keuangan menyajikan informasi keuangan yang akan diperiksa oleh auditor independen. Bentuk, susunan dan isi laporan diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan dan Bapepam. Informasi akuntansi keuangan ini ditujukan kepada pihak eksternal organisasi dan menjadi alat pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber daya organisasi kepada pemilik. Secara lebih jelas perbandingan akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan disajikan secara ringkas dalam tabel berikut ini.

Tabel 1.1.
Ringkasan Perbedaan Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan
No.
Butir Perbandingan
Informasi Akuntansi Manajemen
Informasi Akuntansi Keuangan
1.
Pengguna laporan
Internal organisasi: manajer
Eksternal organisasi: pemegang saham, pemerintah, investor, kreditor
2.
Periode pelaporan
Tidak terikat waktu, sesuai kebutuhan manajemen
Tahunan, bulanan, semesteran.
3.
Isi laporan
Tidak ada format baku, sesuai kebutuhan manajemen
Diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan Bapepam
4.
Fungsi informasi/ laporan yang dihasilkan
Untuk pelaksanaan aktivitas manajerial, perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan
Alat pertanggungjawaban pihak manajemen kepada pemilik atas sumber daya yang dikelolanya.
5.
Dimensi waktu
Data historis, data sekarang dan proyeksi data masa depan
Data historis
6.
Audit
Bukan obyek audit
Wajib diaudit oleh KAP (Kantor Akuntan Publik) independen terutama untuk perusahaan yang terdaftar di Bursa Saham
7.
Akurasi data & Informasi
Tidak menghendaki akurasi penuh, tetapi kecepatan penyediaan dan penyampaian informasi menjadi pertimbangan utama.

Akurasi menjadi salah satu karakteristik laporan keuangan yang berkualitas.
8.
Keterincian data & informasi
Informasi sangat rinci per jenis biaya, per divisi dan per periode akumulasi.
Informasi yang disajikan bersifat agregat dan komprehensif  mewakili  organisasi.


Sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem yang menghubungkan informasi dari berbagai divisi dalam organisasi.  Sistem informasi akuntansi terbagi dalam dua subsistem, yaitu subsistem informasi akuntansi finansial dan subsistem informasi akuntansi manajemen. Dalam praktiknya, kedua sistem ini saling memberikan manfaat karena ouput salah satu sistem akan menjadi input bagi subsistem lainnya. Subsistem informasi finansial berfungsi menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dari luar organisasi. Subsistem informasi akuntansi manajemen menghasilkan informasi bagi pengguna yang berasal dari internal organisasi, yang tujuannya adalah 1) perhitungan kos  produksi produk barang/jasa, (2)  Perencanaan dan pengendalian,  dan (3) pengambilan keputusan baik taktis maupun strategis.

Bentuk dan penyajian informasi akuntansi manajemen tidak diatur secara formal namun mengakomodasi kebutuhan para penggunanya. Keunikan inilah yang menjadikan informasi akuntansi manajemen menjadi informasi yang strategis bagi organisasi. Berbagai keputusan taktis dan strategis dapat dilakukan berdasarkan informasi akuntansi manajemen seperti penentuan produk unggulan, keputusan membuat sendiri atau outsourcing, keputusan menerima atau menolak pesanan khusus dan keputusan penetapan harga jual produk.  Untuk memahami contoh pengambilan keputusan ini, silakan baca Modul 1 KB 1, BMP Akuntansi Manajemen, yang salah satu contohnya adalah sebagai berikut :

Contoh 1 2: Menentukan produk unggulan yang akan dioptimalkan penjualannya.
Cafe Kopi adalah toko makanan dan minuman cepat saji. Cafe kopi sedang menghitung kebutuhan ruang pendingin yang akan digunakan untuk memajang 4 produk minuman yang berbeda. Data biaya dan penjualan keempat produk bulan lalu disajikan pada table 1.3 berikut ini. 
Tabel 1.3.
Cafe Kopi
Rincian Penjualan dan Biaya Produksi Produk Minuman

Produk
Kopi hitam
Cappucino
Sari buah
Teh beraroma
Harga/unit
27.000
28.800
39.600
57.600
Biaya variabel per unit
20.250
22.800
30.150
45.300
Jumlah unit terjual / M2 / hari
30
28
5
6
 Berdasarkan informasi ini, produk manakah yang akan dipajang lebih banyak?
Beberapa hal yang harus dicermati dari contoh ini adalah sebagai berikut.
a.      Pemilihan produk unggulan yang akan diproduksi atau dijual terjadi jika terdapat kendala dalam proses produksinya (terbatas kapasitas produksi) atau terdapat keterbatasan ruang untuk memajang seperti dalam contoh ini. Maka produk unggulan dilakukan berdasarkan analisis laba kontribusi. Laba kontribusi dihitung dengan cara mengurangkan harga jual dengan biaya variabel. Produk unggulan terpilih karena memiliki laba kontribusi yang tertinggi dari berbagai produk yang ada. 
b.      Pemilihan laba kontribusi tertinggi ditentukan dengan membuat rasio laba kontribusi terhadap harga jualnya. Persentase ini, memberikan angka yang lebih tepat dibandingkan angka laba kontribusi absolut.
c.       Penentuan produk unggulan yang akan dipajang dihitung dengan cara berikut ini. 

Tabel 1.4.
Cafe Kopi
Rincian Perhitungan Laba Kontribusi per Produk Cafe Kopi

Produk
Kopi Hitam
Kapucino
Sari buah
Teh Beraroma
Unit terjual / M2 / hari
              30
28
5
6
Harga per unit
27.000
28.800
39.600
57.600
Pendapatan total
810.0001
806.400
198.000
345.600
Biaya variabel total 
607.5002
638.400
150.750
271.800
Laba kontribusi
202.5003
168.000
47.250
73.800
% laba kontribusi
25%4
20.8%
23.9%
21.35%
Keterangan:
1.      Pendapatan total = Harga jual/unit X unit terjual.
2.      Biaya Variabel total = biaya variabel/unit X unit terjual
3.      Laba Kontribusi = Pendapatan – biaya variabel
4.      % laba kontribusi ditentukan dengan formula =



Laba kontribusi
% laba kontribusi
=
------------------------ X 100 %


Pendapatan


      Kesimpulan:
      Berdasarkan hasil perhitungan yang tersaji pada Tabel 1.4, laba kontribusi tertinggi diperoleh dari produk kopi hitam.  Produk kopi hitam akan menempati ruangan pendingin paling banyak, diurutkan kedua adalah produk sari buah, ketiga adalah produk teh beraroma, serta terakhir produk cappucino.

Persaingan global, pertumbuhan sektor industri jasa, perkembangan teknologi informasi, dan perkembangan teknologi pabrikasi menjadi beberapa faktor yang mendorong perkembangan sistem informasi akuntansi manajemen hingga munculnya konsep, pendekatan, teknik alokasi dan metode analisis yang menghasilkan informasi biaya yang lebih akurat.

LAPORAN KEUANGAN DAN MANFAAT LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan merupakan produk akhir sebuah siklus akuntansiProses pelaporan keuangan dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut ini.


Gambar 1.1.
Proses Pelaporan Keuangan

Informasi akuntansi yang dapat disajikan dalam laporan keuangan harus memenuhi standar kualitas yang disebut karakteristik kualitatif informasi sehingga informasi yang dihasilkan bermanfaat bagi para penggunanya. Agar bermanfaat, informasi akuntansi harus dapat dipahami oleh penggunanya, informasinya relevan, disajikan secara netral dan informasinya harus dapat diperbandingkan. Ringkasan rasio disajikan berikut ini

Rasio
Perhitungan
Arti
Rasio likuiditas


Rasio lancar
Aset lancar
Mengukur kemampuan

----------------------------
perusahaan melunasi utang

utang lancar
jangka pendeknya dengan


aset lancarnya.





Mengukur kemampuan
Rasio cepat
(Aset lancar - Persediaan)
perusahaan melunasi utang

------------------------------
jangka pendek dengan aktiva

utang lancar
yang paling likuid.
Rasio Aktivitas:



Penjualan kredit
Makin kecil angkanya, makin
Perputaran piutang
------------------------------
cepat perputaran piutang

Piutang rata-rata
makin likuid, makin baik.




365
Mengukur kecepatan
Rata-rata umur piutang
------------------------------
perubahan dari piutang menjadi kas.

Perputaran piutang




Perputaran aset
Penjualan
Mengukur kemampuan
tetap
------------------------------
perusahaan menghasilkan

Aset tetap
penjualan berdasarkan aset


tetap milik perusahaan.



Perputaran total
Penjualan
Mengukur efektivitas
aset
------------------------------
penggunaan total aset untuk

Total aset
menghasilkan penjualan



Rasio Utang



Total utang

Total utang
------------------------------
Mengukur likuiditas jangka
terhadap total aset
Total aset
panjang perusahaan.



Time interest
EBIT
Mengukur kemampuan perusahaan
earned (TIE).
----------------------------
membayar hutang/beban bunga

bunga
dengan laba sebelum bunga pajak.



Fixed Charge
EBIT + Biaya Sewa
Mengukur kemampuan
coverage
--------------------------
Perusahaan membayar beban

Bunga + biaya sewa
Tetap total, termasuk biaya sewa.



Rasio Profitabilitas



Laba bersih
Mengukur kemampuan perusahaan
Profit margin
--------------------------
menghasilkan laba yang tinggi 

Penjualan
pada tingkat penjualan tertentu.

Laba bersih
Mengukur kemampuan perusahaan
Return on Aset
--------------------------
menghasilkan laba pada tingkat aktiva tertentu.

Total aset
Rasio ini sama dengan ROI, makin tinggi makin baik.



Laba bersih
Mengukur kemampuan perusahaan
Return on Equity
---------------------
menghasilkan laba pada tingkat

Modal saham
modal saham tertentu.



Price earning Ratio
Harga saham per lembar
Menilai harga saham relative

------------------------------------
terhadap labanya.

Laba per lembar saham




Dividend yield
Dividen per lembar saham
Menilai prospek pertumbuhan

-------------------------------------
perusahaan. Makin rendah

Harga pasar saham per
angkanya, berarti dividen tidak

lembar
dibagikan dan diinvestasikan


kembali , memperlihatkan


perusahaan yang baik.



Rasio pembayaran
Dividen per lembar saham
Makin rendah angkanya,
dividen
--------------------------------------
makin baik, identik dengan

Laba per lembar saham
perusahaan yang bertumbuh


dan prospektif.


DAFTAR PUSTAKA

Budiyanti, Harti (2012), BMP Akuntansi  Manajemen, Cet.1, Edisi 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, George Foster. (2006). Cost Accounting : A Managerial Emphasis, 12th editions, Prentice Hall Inc.

Machfoedz, Mas'ud & Mahmudi. (2003). Akuntansi Manajemen Buku Materi Pokok Universitas Terbuka. Edisi Satu, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta.


No comments:

Post a Comment