Tugas 2 Ekonomi Moneter
1. Terdapat tujuh penyebab inflasi pada April 2015.
Penyumbang inflasi tertinggi adalah naiknya harga bensin per 28 Maret
2015.
a.
Pertama kenaikan harga bensin, yang merupakan administered
price, menyumbang 0,22 persen dengan kenaikan harga 5,68 persen.
b.
Kontributor inflasi terbesar kedua, bawang merah yang
harganya naik 11,58 persen akibat berkurangnya pasokan. Bawang merah menyumbang
inflasi 0,06 persen.
c.
Penyumbang ketiga adalah tarif angkutan
dalam kota sebesar 0,04 persen, dengan kenaikan harga 2,14 persen.
Kenaikan tarif angkutan terjadi di 28 kota, disebabkan oleh penyesuaian harga
BBM.
d.
Keempat adalah kelompok bahan bakar rumah tangga,
yakni elpiji 12 kilogram yang naik harganya Rp 8 ribu per tabung
atau 1,88 persen per 1 April 2015. Kelompok ini memberi andil 0,03 persen
terhadap inflasi April. Kenaikan harga (elpiji) terjadi di 70 kota.
e.
Selanjutnya atau kelima, adalah tarif kereta api, yang
berkontribusi 0,03 persen terhadap inflasi April. Tarif kereta api jarak sedang
dan jauh serta KRL Jabodetabek mengalami perubahan harga rata-rata 20,94 persen
pada April. Setidaknya 21 kota merasakan dampak perubahan tarif moda
transportasi ini.
f.
Kemudian gula pasir, yang harganya naik 3,02 persen,
dengan andil 0,02 persen terhadap inflasi bulan sebelumnya, kenaikan harga
tersebut terjadi di 72 kota.
g.
Terakhir angkutan udara, yang tarifnya naik 2,98
persen dengan andil 0,02 persen. Meningkatnya permintaan memicu inflasi
kelompok ini di 32 kota.
2.
faktor lain yang mempengaruhi kegiatan
investasi yang berasal dari dalam dari kegiatan investasi yaitu tingkat suku
bunga. Berdasarkan teori yang telah ada hubungan antara tingkat suku bunga
dengan kegiatan investasi adalah berhubungan negatif, maksudnya apabila tingkat
suku bunga mengalami penurunan maka investasi akan mengalami peningkatan dan
sebaliknya apabila tingkat suku bunga mengalami kenaikan maka investasi
mengalami penurunan. Tingkat bunga mempunyai
pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan
produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan
modal (input) lain untuk menghasilkan output / barang final.
3.
praktek inflasi jika
dilihat dari adanya tekanan permintaan:
a.
Jika ekspor lebih besar dari pada impor, artinya
penerimaan devisa meningkat, uang beredar dalam negeri semakin besar. Jumlah
uang beredar yang bertambah akan menyebabkan tekanan terhadap inflasi.
b.
Jika pengeluaran pemerintah lebih besar dari pada
pendapatan pemerintah dan mencetak uang adalah pilihan yang dilakukan untuk
menutupi kekurangan tersebut maka tekanan terhadap inflasi akan terjadi.
c.
Jika kredit yang di berikan terhadap sektor swasta
cukup besar maka tekanan terhadap inflasi juga terjadi.
4.
Inflasi desakan biaya (cost push inflation).
Inflasi desakan biaya terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input)
sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut
naik. Seperti harga bahan baku, bahan bakar, ataupun upah pekerja didalam suatu
perusahaan mengalami kenaikan. Naiknya biaya produksi mendorong perusahaan
untuk mengurangi jumlah barang yang di tawarkan. Akibatnya, penawaran secara
agregat berkurang dan tingkat harga secara umum menjadi naik. Kenaikan biaya
produksi ini di pengaruhi oleh berbagai faktor yaitu karena adanya peningkatan
harga komoditi yang diatur oleh pemerintah, dan juga karena menurunya nilai
tukar uang yang di sebabkan karena banyaknya uang yang beredar di masyarakat.
dan juga karena kenaikan atau peningkatan tingkat pendapatan jagi atau upah.
Pendapatan yang tinggi kecendrungan seseorang untuk berbelanja misalnya
pegawai-pegawai yang sudah menjadi PNS sehingga membuat perusahaan menaikan
harga barang yang di tawarkan kepada produsen terutama bagi usaha-usaha swasta
karena banyaknya pemintaan dalam sebuah ekonomi. Biasanya, peningkatan
pendapatan pembeli terjadi ketika ekonomi mengalami pertumbuhan yang tinggi.
Naiknya semua biaya produksi menyababkan sebuah perusahaan menjual barang
dengan harga yang relatif tinggi dari penjualan sebelumnya.
Inflasi
dorongan biaya ini biasanya menyebabkan penawaran agregat berkurang naiknya
biaya produksi disebabkan oleh naiknya harga input pokok. Misalnya kenaikan
upah minimum provinsi (UPM) dan BBM akan menyebabkan biaya produk barang output
sektor industri menjadi mahal, sehingga mengurangi penawaran agregat, sehingga
inflasi akan disertai kontraksi ekonomi, sehingga jumlah output (PDB) menjadi
lebih kecil.
Ada juga
beberapa hal lain yang dapat mempengaruhi terjadinya inflasi yaitu peningkatan
inflasi diimfor yaitu adanya peningkatan harga diluar negeri.
Dimana dalam sebuah negara melalui import terjadi kenaikan harga
maka akan memberikan kesan kepada harga dalam negeri. Dan juga bisa disebabkan
karena penurunan kadar pertukaran uang.
No comments:
Post a Comment