Guru besar psikologi sosial dari Universitas Indonesia,
Sarlito Wirawan Sarwono, mengatakan Jessica Kumala Wongso adalah perempuan
cerdas secara inteligensi. Kecerdasan perempuan 28 tahun itu diketahui
berdasarkan hasil tes psikologis. "Dia sangat normal dan tidak ada
kelainan apa pun," kata Sarlito di Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jumat, 5
Februari 2016.
Berdasarkan hasil tes itu juga, Sarlito memastikan Jessica tidak
memiliki kepribadian ganda seperti yang banyak orang duga selama ini. Namun
kesimpulan Sarlito ini belum sempurna karena dia belum secara langsung bertatap
muka dengan Jessica. Sarlito baru membaca hasil tes psikologis gadis itu.
Sebagai psikolog, Sarlito merasa tak cukup hanya membaca hasil tes saja.
"Sebagai psikolog, saya harus tatap muka dong, ingin tahu," ujarnya.
Hari ini rencananya Sarlito bertemu dengan Jessica. Namun,
karena kondisinya yang sedang tidak sehat, ia meminta kepolisian menjadwal ulang
pertemuannya. "Saya terlalu capek hari ini," ucapnya. Jadi hari ini
ia datang ke Polda hanya untuk melengkapi berita acara pemeriksaan.
Sarlito belum menjadwal ulang pertemuannya dengan Jessica.
Namun dia memastikan, jika kesehatannya sudah pulih, dia segera menghubungi
penyidik. "Atau menunggu panggilan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda
Metro Jaya Kombes Krishna Murti," tuturnya.
Jessica adalah tersangka pembunuh Wayan Mirna Salihin. Mirna
tewas setelah menenggak es kopi pada 6 Januari 2016. Kopi itu dipesan Jessica
sebelum Mirna dan temannya, Hani, datang. Belakangan diketahui, kopi itu
mengandung sianida. Polisi menduga orang yang menaburi kopi Mirna dengan racun
itu adalah Jessica.
No comments:
Post a Comment