Saturday, 27 February 2016

Kasus Mutilasi Brigadir Petrus, Bagaimana Tes Kejiwaan Terhadap Polisi?

Kasus Mutilasi Brigadir Petrus, Bagaimana Tes Kejiwaan Terhadap Polisi?
Anggota Polres Melawi, Kalimantan Barat, Brigadir Petrus Bakus memutilasi dua anak kandungnya. Istrinya menyebut Petrus kerap kerasukan. Sementara Polda Kalbar menduga, Petrus mengidap penyakit mental schizophrenia. Bagaimana sebetulnya tes kejiwaan di kepolisian?

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan, dalam proses rekrutmen anggota memang ada tes kejiwaan. Namun itu tidak bisa mencakup keseluruhan aspek. Khusus untuk Petrus, masih perlu pendalaman.

"Selama ini dilakukan tes kejiwaan, dia (Petrus) bukan sakit jiwa, dia kesurupan," kata Badrodin di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Jumat (26/2/2016).

Saat ditanya apakah ada upaya deteksi yang dilakukan seperti atasan mengawasi bawahan, Kapolri menegaskan tak semua aspek bisa dideteksi.

"Kalau nggak ada tanda-tandanya, bagaimana bisa mengetahui. Karena dia itu mungkin saat tertentu saja, saat ada masalah, bisa saja terjadi seperti itu. Jadi tidak selamanya bisa dideteksi perilaku seperti itu, tapi mungkin keluarganya itu tahu, paham, tapi kan kedinasan belum tentu bisa mengetahui seperti itu," urainya.


Menurut Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto, pemeriksaan terhadap Petrus baru dilakukan pekan depan. "Pekan depan baru dilakukan pemeriksaan kejiwaan pada pelaku," imbuhnya.

No comments:

Post a Comment