Thursday, 12 May 2016

Tradisi Unik Menjelang Lebaran di Berbagai Daerah di Indonesia

Lebaran adalah salah satu momen paling penting bagi masyarakat seluruh dunia termasuk di Indonesia yang beragama Islam. Setelah 30 hari lamanya melaksanakan ibadah puasa umat islam seluruh dunia merayakan hari lebaran sebagai tanda kemenangan. Banyak kemeriahan dan kebersamaan yang terjadi di hari lebaran.

Selain itu dalam menyambut hari kemenangan di berbagai daerah Indonesia selalu menggelar berbagai tradisi yang unik dan meriah. Beberapa daerah bahkan punya tradisi unik tersendiri dalam menyambut hari kemenangan tersebut.

Hal inilah yang membuat banyak warga terutama orang-orang yang hidup di kota-kota besar ingin memilih merayakan lebaran di kampung halaman. Tak heran bila di saat lebaran tiba banyak orang-orang kota melakukan kegiatan wajib yang bernama mudik lebaran.

Lantas apa saja tradisi unik yang dilakukan di berbagai daerah Indonesia yang membuat lebaran di kampung lebih menyenangkan. Berikut Anakregular informasikan : 8 Tradisi unik menyambut lebaran di Indonesia :

Meriam karbit, tradisi mengusir kuntilanak ala Pontianak

8 Tradisi Unik Menyambut Lebaran Di Indonesia

Warga Pontianak punya cara untuk menyambut datangnya Lebaran. Warga mengadakan festival meriam karbit tepat di saat malam takbiran. Festival ini sudah menjadi tradisi khusus di Pontianak. Di mana saat malam takbiran, ratusan meriam yang terbuat dari bambu dan diberi karbit dijejerkan di pinggir Sungai Kapuas. Meriam-meriam itu lalu disulut sehingga tampak seperti perang.

Festival meriam karbit itu sendiri digelar untuk mengenang pendiri Kota Pontianak, Sultan Syarif Abdurahman Alkadri. Dahulu Sultan Syarif punya kebiasaan mengusir kultilanak dengan membunyikan meriam. Hal itu lalu dilakukan terus menerus saat malam takbiran dan kini sudah menjadi tradisi. Dan saat ini Pemerintah Kota Pontianak mengemas tradisi itu menjadi festival di Pelabuhan Sangie Pontianak.

Meugang, tradisi berbagi makanan dari Aceh

8 Tradisi Unik Menyambut Lebaran Di Indonesia

Lain Pontianak, lain pula di Aceh. Di Negeri berjuluk Serambi Mekkah ini juga punya tradisi unik untuk menyambut lebaran. Warga Aceh memiliki tradisi yang disebut Meugang. Meugang adalah tradisi turun temurun yakni memasak daging yang kemudian dibagikan kepada kaum dhuafa serta dimakan bersama-sema keluarga.

Meugang juga bisa dilakukan secara berkelompok dengan menyembelih sapi atau kambing. Meugang dilakukan di kampung-kampung, pelosok bahkan di perkotaan Aceh. Meugang biasanya dilakukan di masjid-masjid. Tradisi ini sekaligus menguatkan ikatan antar warga di Tanah Rencong.

Grebeg Syawal dan rebutan gunung lanang

8 Tradisi Unik Menyambut Lebaran Di Indonesia

Usai lebaran, di Yogyakarta selalu ditandai dengan perayaan Grebeg Syawal. Tradisi ini juga ada di beberapa daerah di Jawa Tengah. Grebeg Syawal sendiri merupakan tradisi keraton dalam memperingati lebaran atau 1 Syawal. Tradisi turun temurun ini diawali dengan keluarnya Gunungan Lanang (Kakung) dan dibawa ke Mesjid Gede Keraton Nyayogyakarta untuk didoakan.

Gunung Lanang tersusun dari sayuran, buah-buahan dan hasil bumi lainnya. Gunungan ini akan dikawal oleh prajurit keraton. Setelah selesai didoakan, warga akan berebut untuk mendapatkan isi gunungan. Mereka percaya jika memperoleh sayuran, buah-buahan dan hasil bumi lainnya dari gunungan tersebut akan mendapat berkah dan ketentraman. Tak ayal banyak warga Kota Gudeg yang selalu menunggu moment tersebut.

Tradisi bakar gunung di Bengkulu

8 Tradisi Unik Menyambut Lebaran Di Indonesia

Warga Bengkulu punya tradisi unik untuk menyambut datangnya hari raya Idul Fitri atau lebaran. Warga Bengkulu menyebut tradisi ini Ronjok Sayak atau bakar gunung api. Tradisi Ronjok Sayak ini disebut-sebut sudah dilakukan oleh Suku Serawai sejak ratusan tahun lalu. Seperti halnya meriam karbit di Pontianak, tradisi ini juga dilakukan pada malam takbiran. Namun bedanya, Ronjok Sayak dilakukan di depan rumah setiap warga.

Ronjok Sayak atau bakar gunung api menggunakan batok kelapa yang disusun seperti tusuk sate hingga menjulang. Batok kelapa yang sudah disusun di depan rumah warga itu lalu dibakar. Karena ini disebut bakar gunung api. Waktu pembakarannya pun serentak yakni selepas salat isya. Tradisi ini pun membuat suasana lebaran semakin meriah dan semarak.

Pawai pegon di hari ketujuh lebaran ala Jember

8 Tradisi Unik Menyambut Lebaran Di Indonesia

Tradisi unik lainnya bisa kita saksikan di Jember, Jawa Timur. Warga Jember selalu menyelenggarakan pawai pegon atau pedati (kereta yang ditarik sapi) di hari ketujuh lebaran. Tradisi dimulai dengan menghias puluhan hingga ratusan pedati dengan janur kuning.

Warga lalu beramai-ramai naik pedati menuju pesisir pantai. Setibanya di pantai Watu Ulo, warga lalu bersama-sama menyantap ketupat. Tradisi ini juga untuk melestarikan pegon atau pedati yang semakin tersisihkan oleh transportasi modern.

Bedulang, Pesta Makan di Bangka

8 Tradisi Unik Menyambut Lebaran Di Indonesia

Usai bermaaf-maafan, masyarakat Bangka memiliki cara unik untuk dinikmati bersama. Makan Begawa yang berarti makan bersama, tetapi karena penyajiannya dengan dulang atau tudung saji maka disebut juga Makan Bedulang.

Makan Bedulang tidak boleh menggunakan sendok, maka diwajibkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Mencuci tangan juga ada aturan sendiri yakni orang paling tua harus mendapat urutan pertama dan yang muda mendapat giliran paling akhir. Satu bedulang berisi berbagai lauk pauk menggugah selera lengkap dengan nasi merah, buah dan jus.

Tumbilotohe di Gorontalo
 8 Tradisi Unik Menyambut Lebaran Di Indonesia

Tumbilotohe adalah tradisi pasang lampu minyak sebagai tanda bakal berakhirnya bulan suci Ramadhan di Gorontalo, biasa dilaksanakan pada tiga malam terakhir menjelang Hari Raya Idul Fitri. Berasal dari kata ’tumbilo’ yang berarti pasang dan ‘tohe’ berarti lampu, tradisi ini sudah berlangsung sejak abad XV yang terus dipertahankan hingga sekarang.

Lampu-lampu minyak yang dipasang di tanah lapang disusun dengan berbagai formasi hingga membentuk gambar masjid, kitab suci Alquran dan kaligrafi yang mempesona. Ini merupakan waktu yang sangat tepat untuk menikmati kota Gorontalo dengan sangat terang benderang.

Perang Topat, NTB

8 Tradisi Unik Menyambut Lebaran Di Indonesia

Perang Topat atau Perang Ketupat biasanya berlangsung sekitar seminggu setelah Lebaran. Tradisi tersebut merupakan ritual turum temurun di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Ciri khasnya tentu saja perang ketupat atau saling melempar ketupat. Ada beberapa kali Perang Topat dalam setahun. Namun Perang Topat saat Lebaran umum disebut sebagai Lebaran Topat.

Setelah berdoa dan berziarah, masyarakat melaksanakan Perang Topat di Makam Loang Baloq di kawasan Pantai Tanjung Karang dan Makam Bintaro di kawasan Pantai Bintaro. Uniknya prosesi lempar ketupat tersebut merupakan simbol kerukunan umat Hindu dan Islam di Lombok. Sebab, peserta adu lempar ketupat tersebut berasal dari kedua umat tersebut.


Nah itulah kawan, keunikan keunikan yang ada di Indonesia dalam menyambut hari raya lebaran. Memang hari kemenangan umat islam harus dirayakan dengan meriah, semoga di tahun ini bisa menjadi lebaran yang lebih bermakna dari tahun kemarin.

No comments:

Post a Comment