Thursday 14 April 2016

Pusat Pertanggung Jawaban dan Evaluasi Kinerja

 Dua tipe struktur organisasi yang berpengaruh dalam cara pendelegasian wewenang adalah struktur organisasi terpusat (sentralisasi) dan  struktur organisasi desentralisasi. Kebanyakan perusahaan berada di tengah-tengah dengan kecenderungan mengarah ke desentralisasi. Alasan perusahaan memilih sistem terdesentralisasi antara lain:
a)       penggunaan data lokal dan kecepatan mengambil keputusan;
b)       fokus kerja manajemen pusat;
c)        pelatihan dan untuk memotivasi manajer; dan
d)        untuk meningkatkan kompetisi antar segmen usaha.

Untuk menjelaskan batas-batas wilayah kerja dan tanggung jawab manajemen lokal akibat tanggung jawab yang meluas, dibuat pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban (responsibility center) adalah suatu segmen usaha di mana manajer bertanggung jawab terhadap satu set aktivitas tertentu. Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting) adalah sebuah sistem yang mengukur hasil dari setiap pusat pertanggungjawaban sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh manajer untuk menjalankan pusat pertanggungjawaban tersebut.
Ada empat tipe pusat pertanggungjawaban, yaitu:
1.       Pusat Kos: manajer bertanggung jawab terhadap kos yang berada dalam wilayah wewenangnya. Kos yang tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada segmen usaha tidak menjadi tanggung jawab manajer pusat kos.
2.       Pusat Pendapatan: manajer bertanggung jawab terhadap pendapatan segmen yang dipimpinnya. Pendapatan yang tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada segmen, tidak menjadi tanggung jawab manajer pusat pendapatan.
3.       Pusat Laba: manajer bertanggung jawab terhadap pendapatan maupun kos yang bisa ditelusuri secara langsung segmen yang dipimpinnya.
4.       Pusat Investasi: manajer berhak melakukan investasi dan harus mempertanggungjawabkan pendapatan dan kos terkait investasi yang dilakukan.

Unsur-unsur Pusat Pertanggungjawaban
1.     Bagian (Unit Organisasi) sebagai Pusat Pertanggungjawaban
Unsur penting yang harus ada dalam akuntansi pertanggungjawaban adalah menentukan tempat yang akan dikendalikan. Untuk menentukan tempat-tempat ini, perusahaan perlu menyusun sebuah struktur organisasi.
2.     Manajer Pusat Pertanggungjawaban (Responsibility Person)
Orang yang mempertanggungjawabkan kos atau pendapatan disebut sebagai manajer pusat pertanggungjawaban (responsibility person).
3.     Anggaran
Anggaran (budget) berbeda dengan penganggaran (budgeting). Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Agar fungsi perencanaan dan pengendalian ini dapat berjalan dengan baik maka proses pembuatan anggaran pun menjadi suatu yang krusial sifatnya. Partisipasi pelaksana anggaran, target yang diharapkan, dan keterlibatan manajer senior merupakan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan anggaran.

4.     Laporan Pertanggungjawaban
Laporan pertanggungjawaban merupakan bagian integral dari sistem akuntansi pertanggungjawaban. Isi dari laporan adalah data anggaran, data aktual atau realisasi anggaran, dan varians (selisih) antara yang dianggarkan dengan realisasi. Selisih bisa merupakan selisih yang menyenangkan (favorable) jika kos aktual lebih kecil daripada kos yang dianggarkan. Akan tetapi, varians bisa juga merupakan varians yang tidak menyenangkan (unfavorable), bilamana kos aktual lebih besar daripada kos yang telah dianggarkan. contoh serta prosedur pembuatan laporan pertanggungjawaban adalah sebagai berikut:
·         Tahap pertama pembuatan laporan adalah pembuatan laporan setiap bagian yang ada di bawah sebuah departemen.
·         Setiap bagian akan menyerahkan laporan yang telah dibuat kepada kepala departemen. Kepala departemen kemudian akan menggabungkan laporan-laporan tiap bagian tersebut.
·         Masing-masing departemen akan menyerahkan laporan pertanggungjawaban kepada Direktur Produksi. Direktur produksi kemudian akan menggabungkan laporan pertanggungjawaban masing-masing departemen dalam laporan pertanggungjawaban Direktur Produksi, ditambah dengan kos kantor Direktur Produksi.
·         Tahap terakhir dari proses laporan pertanggungjawaban adalah semua laporan yang diserahkan oleh para Direktur akan digabungkan menjadi laporan perusahaan secara keseluruhan.

Tanggung jawab manajer pusat pertanggungjawaban tergantung dari luas wewenang yang dimiliki.  Keluasan wewenang selain berdampak terhadap keluasan keputusan yang dapat diambil juga mempunyai dampak terhadap keluasan laporan pertanggung jawaban serta metode evaluasi kinerja yang digunakan. Evaluasi kinerja mencakup dua hal, yaitu evaluasi atas segmen usaha dan evaluasi individu yang memimpin segmen usaha tersebut.

Pada umumnya untuk menilai kinerja sebuah segmen usaha adalah dengan membandingkan antara hasil aktual dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.  Untuk pusat investasi ada berbagai cara yang bisa dipilih oleh perusahaan untuk mengevaluasi kinerja segmen usaha antara lain yaitu: Return On Investment (ROI), Nilai Tambah Ekonomis (Economic Value Added) dan Penghasilan Residu (Residual Income).

1.       ROI    =          Margin   ´   Assets Turnover
                =      (Laba Operasi/Penjualan)  ´ (Penjualan/Rata-Rata Aset Operasi)
            =      Laba Operasi/Rata-Rata Aset Operasi

2.       Residual Income (RI) = Laba Operasi – (minimum RR x investasi)
3.       Nilai Tambah Ekonomis (EVA) = Laba  Setelah Pajak – (Rata-Rata Tertimbang Kos Modal ´ Total Modal yang Digunakan)

Balance Scorecard adalah sistem manajemen strategis yang mendefinisikan sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balance Scorecard menerjemahkan misi dan strategi organisasi dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja dalam empat perspektif yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (infrastruktur)



No comments:

Post a Comment