Resume Inisiasi 1
A. Peran
Jasa Dalam Perekonomian
Jasa adalah
setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan (oleh satu pihak kepada pihak
lain) yang pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan.
Jasa memegang peran penting
dalam pertumbuhan perekonomian karena jasa merupakan mata rantai dari semua
sektor perekonomian; yang terlihat dari pengelompokan jasa sbb.:
–
Business
Service:
Finance, Banking, Consulting
–
Trade
Service:
Retailing, Repair, Maintenance
–
Infrastucture
services:
Transportation,
Communication
– Personal
(Social) Services: Health care, Restaurants
– Public Administratipn Services:
Education, Government
– Extractive: Pertanian, Pertambangan, Perikanan dan Kehutanan
– Goods producing: Manufacturing, Processing
– Domestic Sevices: Hotel dan Restoran, Salon kecantikan, Binatu,
Bengkel & reparasi
– Trade and Commerce: Transportasi, Komunikas, Bank, Lembaga Keuangan, Real
Estate
– Human Capacities: Lembaga Kesehatan, Lembaga Pendidikan, Riset,Rekreasi,
Produk jasa tidak berdiri
sendiri, bisa terkait dengan barang (goods and service mix)
–
Jasa
Murni: Jasa Medis, Akuntan, Pengacara, Konsultan dan Asuransi
–
Jasa
dilengkapi barang seperti; Angkiutan Udara & cargo, Hotel dsb
Sifat khusus dari jasa adalah dimana jasa yang ditawarkan tidak dapat
dipisahkan dari mutu / kualitas yang menyediakan jasa itu sendiri sehingga
harus diberikan perhatian atau penekanan khusus terhadap personal yang
menawarkan jasa.
Karakter Jasa antara lain:
1.
Bersifat
tidak burwujud / maya (intangible) sehingga penjual harus mampu menjelaskan
kepada pembeli melalui alat,informasi dan penampilan.
2.
Produk
jasa tidak standar atau sulit dibakukan karena situasi dan pembeli ikut
menentukan.
3.
Pengukuran
efektivitas pelayanan bersifat subjectif.
4.
Dibeli
dan dikonsumsi pada saat yang sama atau tidak dapat disimpan
5.
Terdapat
hubungan yang erat antara jasa yang ditawarkan dengan orang atau lembaga yang
menawarkan jasa
6.
Pilihan
dipengaruhi emosi
7.
Berkaitan
dengan keterampilan sehingga tidak bisa diproduksi secara missal
8.
Usaha
jasa sangat mementingkan unsur manusia
9.
Distribusi
langsung dari penawar kepada pembeli
10.
Jasa
tidak dapat disimpan sedangkan pada sisi lain permintaan tidak stabil
Perbedaan Jasa dengan Manufaktur
Jasa :
–
Produk
tidak terlihat (intangible)
–
Produk
tidak dapat dijual kembali
–
Produk
tidak ada sebelum dibeli
–
Produk
tidak dapat disimpan
–
Produksi
dan konsumsi berlaku serentak
–
Produksi
dan konsumsi di lokasi yang sama
–
Fungsi
produksi dan penjualan tidak dapat dipisah
–
Kepemilikan
tidak dapat dipindahkan
–
Pembeli
berperan dalam proses produksi
–
Membutuhkan
kontak langsung
•
Manufaktur
:
–
Produk
terlihat (tangible)
–
Produk
dapat dijual kembali
–
Produk
dapat didemo / dipragakan
–
Produk
dapat disimpan
–
Produksi
mendahului konsumsi
–
Produksi
dan konsumsi dapat di tempat terpisah
–
Fungsi
produksi dan penjualan terpisah
–
Kepemilikan
dapat dipindah
–
Penjual
memproduksi
–
Memungkinkan
kontak tidak langsung antara perusahaan dan pelanggan.
Resume
Inisiasi 2
B. Strategi
dan Produk Jasa
Strategi jasa ini
menentukan bisnis apa yang anda jalankan. Strategi jasa ini memberikan
pengarahan untuk merancang produk, sistem pelayanan dan pengukuran. Strategi
jasa memberikan suatu pandangan tentang jasa macam apa yang harus diadakan oleh
perusahaan. Hal ini menggambarkan arah bisnis yang dirasakan oleh pelanggan dan
karyawan atau paling tidak bagaimana mereka harus memandangnya.
Strategi jasa harus
mempertimbangkan jasa yang ditawarkan dalam jangkauan internasional. Banyak
jasa yang bersifat internasional seperti konsultasi, perjalanan (travel),
telekomunikasi, perbankan dan pengapalan. Jasa-jasa ini distandarisasi di
seluruh dunia, dasar persaingannya adalah internasional dan skala operasinya
bersifat global. Banyak perusahaan jasa dapat mengadopsi suatu strategi global
seperti dilakukan oleh perusahaan manufaktur.
Langkah kedua dalam
model adalah menentukan produk jasa. Sebagian besar produk jasa terikat
bersama-sama dengan barangnya. Naik taksi, transportasi dari suatu tempat ke
tempat yang lain adalah suatu jasa. Akan tetapi, jasa taksi diberikan dengan
memakai fasilitas barang, yakni mobil.
Sasse, Olsen (1978)
mendefinisikan produk jasa sebagai budelan/ikatan dari barang dan jasa yang
terdiri dari :
1. Barang
secara fisik atau fasilitas barang
2. Manfaat
yang nikmat atau jasa yang eksplisit
3. Manfaat
psikologis atau jasa yang implisit
Dalam kasus restoran,
barang fisiknya terdiri dari fasilitas, makanan, minuman, serbet dan
sebagainya. Manfaat nikmatnya adalah citarasa, pelayanan pramuria, bau enak dari
makanan serta suara dan pandangan masyarakat, Manfaat psikologis meliputi
kenyamanan, status dan kesejahteraan.
Kunci dari desain
produk jasa adalah mendefenisikan secara tepat barang-barang yang terikat dalam
jasa. Suatu campruan yang tepat dari ketiga komponen tersebut harus
disampaikan. Tetapi tidak cukup mendefinisikan cirri-ciri barang jasa dalam
istilah yang luas, standar-standar harus ditentukan. Standar-standar tersebut
harus meliputi setiap atribut dalam bundel barang jasa dan harus didefinisikan
secara spesifik dan dapat diukur. Jadi standar terseubt digunakan sebagai dasar
pelatihan, pengendalian kualitas dan pengukuran dari prestasi manajemen.
Dalam merancang jasa,
manajemen harus secara seksama membaca harapan-harapan pelanggan. Sebagai contoh,
manajemen suatu restoran mungkin mengkonsentrasikan usaha-usaha untuk
menghidangkan makanan yang terbaik, tetapi keinginan pelanggan mungkin hanya
menikmati suasana indah ke kota. Sehingga, manajemen harus merancang secara
sekasama jasa yang dapat memenuhi keinginan para pelanggan yang sebenarnya.
Campuran jasa dan fasilitas barang yang umum untuk beberapa jasa yang terkenal.
C. Kontak
Pelanggan
Kunci utama dalam memilih suatu proses
adalah jumlah kontak pelanggan. Jika derajat kontak rendah, proses dapat
diacuhkan dari pelanggan atau pengaruh eksternal lainnya. Dalam hal ini potensi
pelanggan untuk mengganggu proses produksi adalah kecil. Jumlah kontak rendah
cocok dengan jenis proses manufaktur dan efisiensinya dapat menjadi tinggi.
Sebaliknya jika kontak pelanggan tinggi, pelanggan dapat mengganggu proses
produksi dengan tuntutan jenis pelayanan tertentu atau perlakuan khusus.
Sehingga kontak pelanggan yang tinggi dapat menyebabkan proses produksi yang
tidak efisien.
Tingkat kontak tinggi, melalui kehadiran
pelanggan dapat menimbulkan sumber ketidakpastian dalam system produksi, hal
ini tidak terdapat dalam situasi yang tingkat kntaknya rendah. Tingkat kontak
yang tinggi dapat menyebabka hilangnya efisiensi potensial, seperti yang
dinyatakan dalam formula :
Efisiensi
potensial = f (derajat kontak pelanggan)
Derajat kontak pelanggan diukur dari persentase
waktu pelanggan berada di dalam system yang merupakan bagian dari total waktu
yang dibutuhkan untuk memproduksi jasa tersebut.
Karakteristik system kontak yang rendah
dan kontak yang tinggi adalah sebagai beikut:
1. Sistem
kontak yang rendah dapat digunakan apabila kontak tatap muka tidak diperlukan
atau tidak diinginkan oleh pelanggan atau bila tidak diperlukan pertukaran
informasi secara cepat.
2. Sistem
kontak yang rendah pada umumnya memerlukan karyawan dengan kemampuan teknis
yang berorientasi ke arah efisiensi proses, prosedur yang mapan dan aliran
proses. Sistem kontak yang tinggi memerlukan karyawan dengan kemampuan
interpersonal yang baik termasuk keahlian dalam berbagai bidang, kepribadian,
fleksibilitas dan berorientasi pada pelanggan.
3. Sistem
kontak yang tinggi harus mampu memenuhi permintaan pada saat dibutuhkan,
sehingga mereka harus menyesuaikan diri pada permintaan puncak.
4. Pada
umumnya system kontak yang tinggi memerlukan biaya yang lebih tinggi dan
memberikan pelayanan sesuai keinginan pelanggan (customization) dan
kenyamanan yang lebih. Sistem kontak yang rendah memerlukan biaya yang lebih
rendah dan lebih terstandarisasi.
D. Matriks
Jasa
Terdapat banyak cara
yang berbeda untuk memikirkan tentang proses jasa. Sebenarnya apa yang
membedakan restoran siap saji dari restoran mewah.? Apa yang membedakan
perusahaan penerbangan dari kantor notaris/pengacara dan perusahaan konsultan ?
Apakah intensitas tenaga kerja ? Derajat kontak pelanggan ? Pelayanan khusus
bagi pelanggan ? Atau beberapa karakteristik yang lain ?
Dalam matriks terdapat
empat jenis operasi jasa. Jasa pabrik bercirikan interaksi dan pelayanan yang
rendah dengan intensitas tenaga kerja yang rendah. Jasa seperti penerbangan,
pengangkutan dengan truk dan hotel diproduksi dalam suatu yang seperti pabrik
dengan efisensi yang tinggi. Jenis operasi jasa lainnya adalah jasa perusahaan
yang memberikan jasa dengan otomatisasi yang tinggi tetapi dengan derajat
pelayanan yang tinggi. Jasa-jasa ini meliputi rumah sakit, perbaikan mobil dan
perbaikan lainnya. Meskipun tingkat otomatisasi jasa perusahaan tinggi, tetapi
cukup fleksibel untuk memenuhi berbagai macam pilihan pelanggan, sesuatu yang
mirip dengan pekerjaan pesanan (job shop) dalam manufaktur.
Jasa massa bersifat
padat karya dan rendah dalam interaksi dan pelayanan. Jasa ini menggunakan
bentuk yang sangat terstandarisasi seperti bisnis eceran, sekolah dan perbankan
yang bersifat eceran diproduksi secara massa. Sedangkan jasa profesional
memberikan tingkat pelayanan yang tinggi dan otomatisasi yang sangat rendah.
Jasa ini dicirikan oleh profesi tradisional seperti akuntansi, bantuan hukum
dan pengobatan. Jasa-jasa dalam sel ini cenderung sangat tidak efisien
disebabkan oleh tingginya biaya tenaga kerja dan tingginya interaksi serta
pelayanan (customization).
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteterimakasih
ReplyDelete