Wednesday 30 December 2015

Tugas 2 Ekonomi Moneter

                                                        Tugas 2 Ekonomi Moneter

1. Terdapat tujuh penyebab inflasi pada April 2015. Penyumbang inflasi tertinggi adalah naiknya harga bensin per 28 Maret 2015. 
a.       Pertama kenaikan harga bensin, yang merupakan administered price, menyumbang 0,22 persen dengan kenaikan harga 5,68 persen.
b.      Kontributor inflasi terbesar kedua, bawang merah yang harganya naik 11,58 persen akibat berkurangnya pasokan. Bawang merah menyumbang inflasi 0,06 persen. 
c.       Penyumbang ketiga adalah tarif angkutan dalam kota sebesar 0,04 persen, dengan kenaikan harga 2,14 persen. Kenaikan tarif angkutan terjadi di 28 kota, disebabkan oleh penyesuaian harga BBM.
d.      Keempat adalah kelompok bahan bakar rumah tangga, yakni elpiji 12 kilogram yang naik harganya Rp 8 ribu per tabung atau 1,88 persen per 1 April 2015. Kelompok ini memberi andil 0,03 persen terhadap inflasi April. Kenaikan harga (elpiji) terjadi di 70 kota.
e.       Selanjutnya atau kelima, adalah tarif kereta api, yang berkontribusi 0,03 persen terhadap inflasi April. Tarif kereta api jarak sedang dan jauh serta KRL Jabodetabek mengalami perubahan harga rata-rata 20,94 persen pada April. Setidaknya 21 kota merasakan dampak perubahan tarif moda transportasi ini. 
f.       Kemudian gula pasir, yang harganya naik 3,02 persen, dengan andil 0,02 persen terhadap inflasi bulan sebelumnya, kenaikan harga tersebut terjadi di 72 kota.
g.      Terakhir angkutan udara, yang tarifnya naik 2,98 persen dengan andil 0,02 persen. Meningkatnya permintaan memicu inflasi kelompok ini di 32 kota. 
2.      faktor lain yang mempengaruhi kegiatan investasi yang berasal dari dalam dari kegiatan investasi yaitu tingkat suku bunga. Berdasarkan teori yang telah ada hubungan antara tingkat suku bunga dengan kegiatan investasi adalah berhubungan negatif, maksudnya apabila tingkat suku bunga mengalami penurunan maka investasi akan mengalami peningkatan dan sebaliknya apabila tingkat suku bunga mengalami kenaikan maka investasi mengalami penurunan. Tingkat bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan modal (input) lain untuk menghasilkan output / barang final.


3.      praktek inflasi jika dilihat dari adanya tekanan permintaan:
a.       Jika ekspor lebih besar dari pada impor, artinya penerimaan devisa meningkat, uang beredar dalam negeri semakin besar. Jumlah uang beredar yang bertambah akan menyebabkan tekanan terhadap inflasi.
b.      Jika pengeluaran pemerintah lebih besar dari pada pendapatan pemerintah dan mencetak uang adalah pilihan yang dilakukan untuk menutupi kekurangan tersebut maka tekanan terhadap inflasi akan terjadi.
c.       Jika kredit yang di berikan terhadap sektor swasta cukup besar maka tekanan terhadap inflasi juga terjadi.
4.      Inflasi desakan biaya (cost push inflation). Inflasi desakan biaya terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik. Seperti harga bahan baku, bahan bakar, ataupun upah pekerja didalam suatu perusahaan mengalami kenaikan. Naiknya biaya produksi mendorong perusahaan untuk mengurangi jumlah barang yang di tawarkan. Akibatnya, penawaran secara agregat berkurang dan tingkat harga secara umum menjadi naik. Kenaikan biaya produksi ini di pengaruhi oleh berbagai faktor yaitu karena adanya peningkatan harga komoditi yang diatur oleh pemerintah, dan juga karena menurunya nilai tukar uang yang di sebabkan karena banyaknya uang yang beredar di masyarakat. dan juga karena kenaikan atau peningkatan tingkat pendapatan jagi atau upah. Pendapatan yang tinggi kecendrungan seseorang untuk berbelanja misalnya pegawai-pegawai yang sudah menjadi PNS sehingga membuat perusahaan menaikan harga barang yang di tawarkan kepada produsen terutama bagi usaha-usaha swasta karena banyaknya pemintaan dalam sebuah ekonomi. Biasanya, peningkatan pendapatan pembeli terjadi ketika ekonomi mengalami pertumbuhan yang tinggi. Naiknya semua biaya produksi menyababkan sebuah perusahaan menjual barang dengan harga yang relatif tinggi dari penjualan sebelumnya.
 Inflasi dorongan biaya ini biasanya menyebabkan penawaran agregat berkurang naiknya biaya produksi disebabkan oleh naiknya harga input pokok. Misalnya kenaikan upah minimum provinsi (UPM) dan BBM akan menyebabkan biaya produk barang output sektor industri menjadi mahal, sehingga mengurangi penawaran agregat, sehingga inflasi akan disertai kontraksi ekonomi, sehingga jumlah output (PDB) menjadi lebih kecil.
Ada juga beberapa hal lain yang dapat mempengaruhi terjadinya inflasi yaitu peningkatan inflasi diimfor yaitu adanya peningkatan harga diluar negeri. Dimana  dalam sebuah negara melalui import terjadi kenaikan harga maka akan memberikan kesan kepada harga dalam negeri. Dan juga bisa disebabkan karena penurunan kadar pertukaran uang.


No comments:

Post a Comment