Salah satu tugas pemimpin adalah memastikan
karyawannya mampu bekerja secara optimal untuk bisa meraih sukses bersama.
Setiap karyawan selalu menghadapi peluang/hambatan dalam bekerja. Setiap
karyawan harus mampu memecahkan masalah
yang dihadapi dan mengambil keputusan yang paling tepat untuk situasi-situasi
tertentu. Dalam mengatasi masalah seseorang pemimpin dapat memberikan bantuan
dengan melakukan coaching. Coaching, dengan pelatih profesional adalah praktik pelatihan yang mendukung
individu melalui proses pencapaian hasil pribadi atau profesional tertentu.
Coaching awalnya digunakan dalam bidang olahraga. Pelatihan pada karyawan yang
diberikan lebih mengarah kepada perkembangan mental dan kedewasaan emosi
karyawan dalam menghadapi tekanan-tekanan dalam pekerjaan, menghadapi rumitnya
permasalahan kerja dan dipicu untuk memiliki kepercayaan diri sehingga
melahirkan sebuah kreativitas yang dapat membawanya pada tingkatan yang lebih
baik dan juga membantu tercapainya tujuan perusahaan pada umumnya.
Coaching diberikan apabila terjadi hal-hal sebagai
berikut :
a. Adanya
perubahan arah bisnis sehingga tuntutan terhadap kinerja karyawan berubah.
Misalnya, adanya
berubahan kebijakan dalam suatu perusahaan. Perusahaan jasa tour dan travel
yang semula hanya menangani masalah tour dalam negeri bisa jadi mengembangkan
usahanya dalam menangani masalah tour luar negeri.
b. Adanya
karyawan yang kurang memahami standar kinerja yang dituntut
karyawan sudah
ditraining namun belum mampu memahami standar kerja, maka inilah saatnya
memberikan coaching secara pribadi maupun atas bantuan manajer masing masing
divisi.
c. Adanya
karyawan yang membutuhkan dukungan penguatan atas prestasinya
kadangkala ada
karyawan yang merasa prestasinya tidak diperhitungkan perusahaan, maka dengan
coaching MSDM bisa menguatkan karyawan tersebut agar tetap mencapai hasil kerja
yang optimal.
d. Adanya
karyawan yang mendapat tugas yang lebih menantang
Agar dengan
adanya coaching dapat meningkatkan kepercayaan diri karyawan terhadap tugas
yang lebih menantang
e. Adanya
karyawan yang ditempatkan pada posisi baru, baik berupa mutasi /promosi
Karyawan
tersebut harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
f. Apabila
karyawan itu baru pertama kali bekerja
Untuk lebih
meningkatkan semangat karyawan baru.
g. Apabila
karyawan sulit menentukan skala prioritas dalam bekerja
Saat pekerjaan
menumpuk ada karyawan yang bingung mana yang harus dilakukan lebih dulu, disini
MSDM harus tanggap dan segera mengatasinya agar produktivitas kerja tidak
menurun.
h. Apabila
karyawan diproyeksikan menjadi seorang bintang di unit kerjanya
Coaching
diperlukan disini untuk menyemangati agar kreativitas karyawan semakin
meningkat.
i.
Terlihat adanya
kejenuhan kerja pada salah seorang karyawan atau bahkan pada seluruh karyawan
pada divisi tertentu.
Mungkin pada
saat ini kualitas kerja karwayan akan menurun, oleh karena itu pendekatan
pribadi perlu dilakukan agar karyawan dapat bersemangat kembali.
j.
Apabila ada permasalahan
antar karyawan
Permasalahan
diselesaikan dengan memberikan pendekatan pada satu karyawan lebih dulu
kemudian karyawan lainnya. Jika sudah ditemukan titik temu barulah dipertemukan
yang bersangkutan untuk menyelesaikan masalah tersebut bersama –sama.
Permasalahan
yang terjadi biasanya kecemburuan, salah paham, ataupun saling mengejek.
k. Ada
permasalahan pribadi antar karyawan
Coaching disini,
yaitu membuka diri agar karyawan tersebut dapat menceritakan masalah pribadinya
dan sebisa mungkin mencari solusi akan masalah tersebut ataupun dengan
memberikan tips dan saran.
l.
Adanya situasi kerja
yang kodusif
Situasi ini
sering terjadi antara atasan dan atasan, bawahan dan bawahan ataupun antara
atasan dan bawahan. Jika hal ini terjadi maka diperlukan coaching. Yang
pertama-tama dilakukan adalah pada manajer yang memimpin divisi tersebut.
A. KONSULTASI
PELATIHAN COACHING
Untuk
menjadi ahli dalam bidang coaching, divisi MSDM sendiri harus paham mengenai
coaching. Beberapa hal yang perlu dipahami dan biasa dilakukan dalam training
tentang coaching yaitu sebagai berikut :
Ø Pengertian
coaching
Coaching adalah
proses membina karyawan dengan mendorong mereka untuk dapat mengembangkan diri
dan memperbaiki kinerjanya.
Ø Disc
Profiling
Disc Profiling
adalah alat untuk mengetahui karakter seorang dalam berinteraksi dengan
lingkungan yang tidak menyenangkan dan juga yang menyenangkan. Alat ini
biasanya seperti psikotes, yaitu tes kepribadian.
Ø Building
Report
Proses
komunikasi dua arah yaitu antaran atasan dan bawahan, atasan dan atasan,
bawahan dan bawahan, yang selalu berusaha membangun kepercayaan, komitmen dan
konsistensi antara yang satu dan yang lainnya.
Ø Question
Technique
Alat untuk
mendapatkan gambaran yang objektif mengenai masalah yang dihadapi oleh karyawan
dengan tujuan untuk mendapatkan persetujuan dalam menetapkan rencana
penyempurnaan selanjutnya.
Ø Effective
Listening
Menjadi
pendengar yang baik untuk memperoleh suatu perngertian yang jelas dari suatu
permasalahan.
Ø Counseling
Tecnique
Komunikasi dua
arah di tempat yang tenang untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan prestasi
menurunb/meningkat.
Ø Feedback
Tecnique
Umpan balik dari
atasan dan bawahan yang berusaha untuk mengkomunikasikan kinerja yang
sebenarnya dibandingkan kinerja yang seharusnya.
Ø Action
Plan
Implementasi
dari proses coaching yang menghasilkan lembar persetujuan antara atasan dan
bawahan tentang sasaran kerja yang telah disepakati untuk dilaksanakan kedepan.
v Setelah
mengetahui berbagai teknik coaching seperti diatas, MSDM perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
Ø Menentukan
topik atau tema
Sebelum memulai
coaching maka perlu ditentukan topik atau tema yang sesuai dengan bidang
pembahasan.
Ø Menentukan
rumusan atau purpose
Selanjutnya
permasalahan tersebut digambarkan sesuai kondisi , kinerja dan standar
penyelesaian tertentu. Rumusan atau maksud dapat disusun ringkas pada suatu
kertas.
Ø Menentukan
tujuan umum proses coaching
Dalam menentukan
tujuan, MSDM perlu untuk menempatkan dalam daftar tentang apa dan bagaimana
peserta coaching diharapkan dapat melakukan sesuatu selama dan sesudah sesi
kegiatan.
Ø Proses
coaching
Setelah
merumuskan tema dan tujuan diadakannya coaching, saatnya proses coaching mulai
dilakukan.
Proses coaching
merupakan gambaran umum tentang strategi atau metode pegelolaan kegiatan
coaching.
B. IMPLEMENTASI,
KONSEP, DAN TEKNIK MENGGALI KESADARAN TENTANG POTENSI PRIBADI/ORGANISASI
Selanjutnya,kita akan membahas tentang
teknik-teknik mengali kesadaran pada proses coaching,dan bagaimana proses
coaching itu sendri akan berlangsung.
Ø FASE
PERSIAPAN:
A. Memperjelas
ekspetasi
B. Mengamati
kinerja
C. Menganalisa
permasalahan
D. Mengindentifikasi
gaya kepribadian
Ø FASE
DISKUSI DAN COACHING ANALYSIS:
A. Membangun
lingkungan yang nyaman
B. Menguraikan
permasalahan dan ekspetasi
C. Mendorong
penilaian mandiri
D. Menyetujui
sifat permasalahan
E. Menggali
solusi alternatif
F. Menyetujui
solusi
Ø FASE
PENYELESAIAN:
A. Membuat
action plan
B. Membantu
kemajuan/proses dan karyawan/peserta
C. Menyediakan
follow up coaching
Keterangan:
A. Memperjelas
ekspetasi:
Awalnya MSDM menyiapkan dan menjelaskan visi dan
misi maupun tujuan dari perusahaan tersebut pada anggota coaching.
B. Mengamati
kinerja:
MSDM mengamati kinerja karyawannya untuk
memperkirakan karyawan mana yang memerlukan coaching dan yang tidak memerlukan
coaching.
C. Menganalisa
permasalahan:
MSDM mengamati kinerja karyawannya dan MSDM mencari
tau permasalahan yang memerlukan coaching,ada apakah dengan mereka? Apakah ada
miss komunikasi dengan karyawan lainnya,atau mereka kurang memahami cara-cara
mengoprasikan perangkat kerja sehingga menyebabkan produktifitas rendah?
D. Mengidentifikasi
gaya kepribadian:
MSDM mengidentifikasi gaya keribadian karyawannya
yang memerlukan coaching,untuk mengetahui sifat masing-masing karyawan agar
kedepannya dapat melakukan coaching sesuai dengan kepribadian karyawan
tersebut.
Ø FASE
DISKUSI DAN COACHING ANALYSIS:
A.
Membangun lingkungan
yang nyaman
Awal penentuan diskusi
kita harus mencari tempat atau lingkungan yang nyaman yang berada di sekitar
kita.
B. Menguraikan
permasalahannya
Setelah membangun lingkungan yang
cukup nyaman selanjutnya MSDM menguraikan permasalahan dan memperkira
ekspetasinya.
C.
Mendorong penilaian
mandiri
MSDM mencoba mendorong agar
karayawan membutuhkan semangat dalam dirinya sendiri dan dapat mengatasi permasalahannya
tmpa campur tangan pihak lain. MSDM juga memotivasi karyawan sehingga
produktifitas kerja karyawan akan kembali meningkat.
D.
Menyetujui sifat
permasalahan
Setelah dapat memutuskan apa
sebenarnya yang menjadi permasahan dalam diri karyawan tersebut, sehingga dia
mengalami penurunan produktifitas kerja dan demotivasi, selanjutnya MSDM dan
karyawan akhirnya bersama-sama merumuskan permasalahan yang sedang terjadi
untuk kemudian merumuskan sifat dan kemungkinan-kemungkinan untuk pnyelesaian
masalah tersebut.
E.
Alternatif solusi
Apabila permasalahan telah dapat temukan
sifat dan kemungkinan jalan menuju penyelesaiannya, selanjut MSDM membantu
merumuskan alternatif-alternatif solusi yang mungkin bisa dilakukan dan
benar-benar fapat membuat permasalahan yang ada menjadi sedikit demi sedikit
terpecahkan.
F. Menyetujui
solusi
Pada akhirnya MSDM dan karyawan
menyetujui solusi yang akan digunakan sebagai pemecahan masalah yang dapat
menghambat produktifitas kerja tersebut.
C. FOKUS EMPOWERMENT SAMPAI TERBENTUNYA
HABITUASI
Yaitu pemberdayaan sampai
terbentuknya suatu kebiasaan yang merupakan penyelesaian dan coaching yang
dilakukan oleh MSDM disini MSDM cara-cara praktis untuk penyelesaian masalah
yang tengah terjadi pada karyawan.
Contoh: memberika trainning pada
seorang karyawan selanjutnya dilakukan tes sebelum dan sesudah trainning untuk
membandingkan hasil yang diterima.
No comments:
Post a Comment