Saturday, 16 January 2016

Tragedi Bom Sarinah, Polri Minta Maaf

Polri meminta maaf atas peristiwa serangkaian bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan dua warga sipil dan melukai puluhan orang lain di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) siang.

"Apabila mungkin dirasa (pengamanan) Polri kurang atau tidak maksimal, kami, Polri, mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Anton Charliyan di Kompleks Mabes Polri, Kamis sore.

"Itu yang kami bisa lakukan. Kami sudah berusaha sekeras mungkin menekan gerakan-gerakan itu. Tapi kami tidak sempurna, polisi juga manusia biasa," kata dia.

Anton mempersilakan masyarakat menilai apakah peristiwa tersebut laik untuk dikatakan bahwa Polri kecolongan atau tidak. Ia memastikan bahwa aparat kepolisian sudah maksimal bekerja.

"Kami diprotes, kenapa belum ditangkap para pelaku itu dulu, padahal mereka belum beraksi. Mana bisa kami tangkap. Lalu pas setelah kejadian dibilang polisi tidak berbuat apa-apa. Maka polisi selalu punya gelar SS, selalu salah. Tapi, bagi kami itu tidak apa-apa," kata Anton.

Anton juga memastikan, polisi akan mengejar orang yang terlibat dalam peristiwa ini. Polisi menduga ada dalang di belakang peristiwa itu.


Serangkaian ledakan terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis sekitar pukul 10.55 WIB. Polri menyebut, pelaku berjumlah lima orang. Seluruhnya tewas di lokasi kejadian.

No comments:

Post a Comment