1.PT Mitra Persada. Memiliki 4 bhn bakudengan kebutuhan per
tahun yaitu. IMP-1254 sebesar 80.000 unit, IMP-1177 sebesar 60.000 unit,
IMP-0680 sebesar 50.000 unit, dan IMP-0783 sebesar 20.000 unit serta biaya
simpan dan pengadaan spt pada table maka hitunglah jumlah ekonomis untuk
pengadaan serta waktunya
No
|
Bahan
Baku
|
P/order
(Rp)
|
C/unit/tahun
(Rp)
|
1
|
IMP-1254
|
40.000,00
|
400,00
|
2
|
IMP-1177
|
30.000,00
|
400,00
|
3
|
IMP-0680
|
10.000,00
|
250,00
|
4
|
IMP-0783
|
12.500,00
|
500,00
|
2.Jelaskan perbedaan konsep pull system dan push system
dalam Just in Time
3. Jelaskan macam-macam pemborosan atau sesuatu yang tidak
menambah nilai yang mungkin terjadi.
Jawaban
1.
IMP-1254 EOQ
= √(2 x 40.000 x 80.000 x 400)
= 4000 unit
F =
80.000 / 4000
=
20 kali
IMP-1177 EOQ
= √(2 x 30.000 x 60.000 x 400)
= 3000 unit
F = 60.000 / 3000
= 20 kali
IMP-0680 EOQ =
√(2 x 10.000 x 50.000 x 250)
= 2000 unit
F = 50.0000 / 2000
= 25 kali
IMP-0783 EOQ =
√(2 x 12.500 x 20.000 x 500)
= 1000 unit
F = 20.000 / 1000
= 20 kali
2.
Perbedaan
konsep pull system dan push system dalam Just In Time yaitu, jika pada
perusahaan dengan push system persediaan bahan dipersiapkan dan disimpan dalam
gudang perusahaan sebelum bahan ini digunakan sebagai input dalam proses
produksi. Maka tidak demikian dengan perusahaan yang menganut pull system. Pada
perusahaan yang menganut sistem ini bahan yang didatangkan adalah sebatas yang
diperlukan, jadi bahan yang didatangkan hari ini adalah sebatas kebutuhan bahan
untuk proses pada hari ini.
3.
Macam - macam
pemborosan atau sesuatu yang tidak menambah nilai yang mungkin terjadi (Afval):
a.
Penundaan, sering terdapat
kejadian bahwa tahap proses berikutnya dalam sebuah proses produksi seharusnya
sudah di mulai, tetapi karena adanya beberapa hal yang belum siap maka proses
tersebut harus ditunda. Ketidakpastian suku cadang ataupun bagian yang
diperlukan dalam suatu proses juga menjadi faktor penyebab terjadinya penundaan
proses produksi.
b.
Pemrosesan tidak
efisien, dalam pelaksanaan proses produksi masalah efisiensi selalu menjadi
masalah yang cukup penting. Efisiensi diartikan sebagai perbandingan antara
input-output sebaik-baiknya.
c.
Kegiatan atau gerakan
tak perlu, walaupun dalam proses produksi perusahaan telah menyusun route sheet
dan master schdule, tetapi pada pelaksanaan proses produksiyang ada keadaannya
kadang kadang menjadi berbeda. Hal yang sering terjadi adalah para karyawan
melakukan aktivitas yang seharusnya tidak diperlukan dalam kaitannya dengan
proses produksi. Aktivitas ini biasanya dilakukan secara spontan karena
merupakan kebiasaan dadi para karyawan walaupun sebenarnya tidak diperlukan
dalam proses.
d.
Transportasi
berlebihan, transportasi internal menjadi berlebihan manakala proses produksi
tidak didukung dengan pengaturan tata letak fasilitas produksi yang benar.
Aliran bahan, barang dalam proses, dan barang jadi sebenarnya dapat
dipersingkat dengan melakukan penataan layout yang benar sesuai dengan proses
produksi yang dilaksanakan.
e.
Produk gagal, kemungkinan
terjadinya produk gagal dalam proses produksi selalu ada. Berbagai upaya
preventif untuk mengurangi terjadinya produk gagal akan sangat membantu didalam
upaya penekanan produk gagal sampai serendah mungkin, bahkan kalau bisa tidak
ada lagi produk gagal didalam perusahaan.
f.
Produksi berlebihan, agar
perusahaan tidak mengalami over produksi, perusahaan perlu menyusun perencanaan
produksi dengan baik. Berapa jumlah unit produk yang akan di produksi sangat
perlu untuk diperhitungkan dengan cermat.
No comments:
Post a Comment